Rabu, 08 Juli 2015

Sepupuku Ternyata Binal



Aku sama sekali nggak menyangka bahwa ini bisa terjadi padaku, bahkan ketika aku mulai menuliskan pengalamanku ini.....

Aku punya seorang saudara perempuan yang bernama Bianda yang umurnya 1 tahun diatasku. Garis keturunan ibunya yang berasal dari Pakistan membentuk paras wajahnya Indo-Pakistan yang sangat menggoda. Jujur saja aku baru mengetahui betul pergaulannya ketika keluargaku pindah ke sebelah rumahnya.

Semenjak kepindahanku, aku menjadi sering main kerumahnya apalagi karena semua saudara kandung Bianda perempuan semua. Ayahnya yang merupakan kakak ibuku sering pergi ke luar negeri karena kesibukannya sebagai seorang diplomat, sedangkan ibunya sibuk dengan bisnis permadani dan kurma.

Walhasil aku dan anak2 menjadi akrab, terutama dengan Bianda. Aku sering menginap dirumahnya, diminta untuk tidur sekamar dengan dua adiknya yang kembar, yang masih SMU, yaitu :Zahra dan Dinda. Mereka menganggapku layaknya kakak kandung.

Ayah Bianda tidak pernah mengijinkan anaknya untuk mengendarai mobil meskipun ayahnya memiliki koleksi mobil yang kusebut "show room pribadi". Ia sangat khawatir kalau terjadi apa-apa pada anaknya.

Oom Ali, ayah Bianda sangat mempercayakan anak-anaknya kepadaku. Ia benar-benar menganggapku sebagai anaknya sendiri.

Peristiwa aku ML dengan Bianda bermula seiring dengan seringnya aku menonton video porno. Karena video2x tersebut aku merasakan perbedaan sikapku jika melihat wanita. Salah satu kebiasaan Bianda yang membuatku sering menelan ludah adalah meminta tolong diambilkan beha yang ada dilemari. Kalau sudah begitu aku cuma bisa menghela napas sambil memandang beha bermotif renda berukuran 36 B dan membayangkan ketika benda tersebut dipasangkan.

Entah dia sengaja ingin menggodaku atau malah dia lupa kalau aku laki-laki normal yang sangat mungkin terangsang, walaupun dengan saudara sendiri.

Suatu hari ketika aku main komputer dikamarnya yang luas, tak sengaja aku membuka file yang berisi foto – foto ketika ia dan adik-adiknya berlibur ke Bali. Alamak....... Aku tak tahan! apalagi ketika melihat foto Bianda yang sedang mandi di hotel........rupanya Zahra, adik Bianda, iseng-iseng memotret kakaknya yang sedang mandi.

Tiba-tiba Bianda masuk kekamar hanya memakai handuk. Akupun terkejut. Diapun melihat ke arah layar komputer. Gilanya, dia cuma bilang, ” di, bagus gak badan gue disitu?”. Dengan terbata-bata akupun bilang ,”bagus”.

Dipun segera menuju lemari dan bilang, ”jangan ngintip ya, aku mau ganti baju, klo ngintip bayar!”

Serr...... darah ditubuhku serasa mengalir deras, kontolku terasa cenat-cenut. Celakanya persis didepanku ada sebuah cermin yang cukup besar, yang mengarah ke Bianda. Tentu saja aku yang sudah mulai terangsang tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Diam-diam aku alihkan pandanganku ke arah cermin. Wuuiihh..... Mulutku terasa terkunci. Dadanya terlihat besar, padat dan kencang. Perutnya terlihat rata. Dan bokongnya.....aduh aduh......, napsuin banget.......Aku segera bergegas kekamar mandi, tentu saja untuk onani.

2 minggu kemudian, aku mendengar kabar bahwa Bianda putus dengan pacarnya. Dia terlihat sangat depresi. Biasanya sebuah mobil BMW merah milik pacarnya tidak pernah absen nongkrong digarasi rumahnya , namun sekarang mobil itu nggak pernah kelihatan lagi. Akupun menjadi iba. Aku menjadi sering mengajaknya pergi. Tentu saja aku sangat senang jalan dengannya, bukan hanya karena kebanggaan bisa jalan dengan cewe cantik, Bianda juga sangat royal kepadaku. Dia selalu mentraktirku.

Cerita Sex Sepupuku Ternyata Binal Suatu hari ketika aku sedang jalan bersama teman- teman di Chitos, Bianda menelpon. Dia minta jemput didaerah Antasari. Akupun merelakan berpisah dengan teman-temanku. Aku disuruh menunggu didepan disebuah kost-kostan besar. Kemudian ia keluar dengan seorrang lelaki paruh baya yang tidak kukenal. Kemudian lelaki itu mencium bibir Bianda.

Dalam hati aku benar-benar nggak rela. Tapi sesaat kemudian aku berpikir yang macam-macam tentang saudaraku itu. Apa yang telah ia lakukan disana???

Akupun mengantarnya pulang. Sesampai dirumah, ia menyuruhku untuk menemaninya tidur.Aku mengiyakan tapi setelah mandi kataku.

Jam 01.00 WIB Seperti biasa aku langsung masuk rumahnya dan mengunci semua pintu dan jendela. Karena kebelet pipis, aku berlari ke toilet kamar Bianda. Setelah itu akupun naik ke atas tempat tidur dan menarik selimut. Kulihat Bianda sudah terlelap dengan selimut merah jambu. Tiba-tiba aku merasakan ada sesuatu yang mengganjal dibawah bantalku. Astaga,, dildo! Aku semakin bertanya-tanya, seperti apakah sosok Bianda yang sebenarnya? Dikesehariannya Bianda terlihat sangat patuh pada orang tuanya. Tak curiga sedikitpun aku padanya, bahwa dia bisa melakukan hal yang macam-macam.

Akupun terlelap dalam keingintauanku.

Jam 03.00 WIB, tiba-tiba aku terbangun dengan terkejut. Aku baru saja mimpi bercinta dengan Bianda. Kulihat lagi ia, ternyata masih terlelap. Kupandangi wajahnya. Cantik sekali.... Kuakui dia adalah gadis keturunan Arab yang cantik. Bibirnya merah merekah. Kupegang kontolku yang masih mengeras. Aduh,..... aku nggak tahan lagi. Kuraba-raba ia dari paha sampai ke pangkal paha. Haaah... ternyata dia Cuma pakai celana dalam. Perasaanku semakin tidak karuan. Antara ingin dan risih. Dia mendesah dan akhirnya terbangun. Aku membalikkan badan dan pura-pura sedang mengigau.

Pagi harinya aku bangun kesiangan. Bianda sudah tidak disampingku lagi. Kuangkat selimutku. Sial..... ternyata aku mimpi basah semalam. Kulihat dari jendela kamar atas, Bianda sedang berenang menggunakan bikini warna kuning. Kupejamkan mata sambil kukocok-kocok penisku. Kubayangkan betapa nikmatnya dikulum bibir sensualnya.... Sesaat sebelum aku ”keluar ”,aku terkejut, kepala kontolku terasa hangat. Kubuka mataku perlahan dan aku tak percaya apa yang kulihat. Bianda terlihat jongkok didepanku masih mengenakan bikini kuningnya. Mulutnya mengulum kepala kontolku.

Crott....crott... crott…. air maniku tiba-tiba keluar didalam mulutnya. Bianda dengan cepat menelan semuanya. Gila, pikirku..... Aku menjadi salah tingkah. Dia Cuma tersenyum manis dan berkata. ”Sayang kan kalo dibuang”.

Ternyata usut punya usut, aku semalam tidak mimpi basah. Bianda bilang bahwa semalam ia terbangun setelah kuraba-raba pahanya. Tak berapa lama kemudian ia mengelus-elus kontolku hingga akhirnya muncrat. Herannya, kenapa aku sampai tidak terbangun ya?Hebat juga ni cewek....

Aku lantas disuruh menyusul kekamarnya. Ternyata ia ada didalam kamar mandi dalam. Ia dengan manja menyuruhku untuk menyabuninya.

Ampun......!

Bayangkan saja..... Tanganku ini disiruhnya menjelajahi setiap lekuk tubuhnya. Pahanya dibuka lebar-lebar ketika aku menyabuni selngkangannya. Nyaris saja aku ngecrit.

Setelah itu aku disuruhnya keluar kamar mandi dan berbaring telanjang karena bajuku basah. Bianda menyusulku. Disetelnya lagu jazz "over the rainbow" dan dinyalakannlah sebuah lilin hias etnik disisi tempat tidur.Romantis sekali..... Perlahan dia naik ketempat tidur. Disapunya kakiku dengan lidahnya,kemudian naik kepaha, selangkangan kemudian berakhir di pangkal penis. . Aku melayang.......

Putingku tak luput dari sapuan lidahnya. Digigitnya dengan gemas lalu kemudian disedot2x. Sejenak aku merasakan seolah2x menjadi perempuan yang mendapatkan "kenikmatan" dipayudara.

Akupun tak mau kalah dengannya. Kubuka lebar kakinya. Ku jilat vaginanya dengan amat perlahan. Kupilin kedua putingnya sembari terus memasukkan lidahku ke delam vaginanya. Setetes demi setetes cairan keluar dari lubang kenikmatan miliknya itu.

Ia mulai menegang. Perlahan kugesekkan dan kumasukkan penisku. Benar-benar perlahan. Tangannya berusaha menggapai pinggangku. Maksudnya adalah agar ia dapat mempercepat laju goyanganku. Tetapi sengaja kujauhkan pinggangku. Dengan gerakan yang sangat pelan, seorang wanita bisa cepat mencapai orgasme.

Ia mulai gelisah. Ia memohon-mohon kepadaku untuk mempercepat gerakanku. Tiba-tiba ia mendorongku dengan kuat."Crott....." Aku terbengong-bengong. Semburan air vaginanya kencang sekali. Kuhisap kuat-kuat vaginanya seperti menghisap es mambo. Dia berteriak kencang '" crot....." semburan berikutnya sengaja kumasukkan kedalam mulut. Aku benar-benar horny.

Ia kemudian terlihat sangat lemas. Kukecup bibirnya yang merah muda.
Aku nggak bisa membayangkan kenikmatan bercinta selain dengan Bianda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar