Minggu, 30 April 2017

Pengalaman Indahku Bersama Mbak Reni



Cerita ini terjadi sekitar dua minggu yang lalu. Nama saya Ryan. Umur saya masih 21 tahun dan masih tercatat sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Yogyakarta.

Saat itu aku dan dua orang temenku lagi kurang kerjaan banget, lalu ada inisiatif dari salah satu temenku..

"Gimana kalau kita ke Malioboro?"
"Yuk, mumpung lagi hari minggu nih"

Lalu kami mengendarai motor menuju ke jalan Malioboro. Sesampainya di sana kami pun tidak langsung memarkirkan motor kami, tapi kami sukanya berputar-putar dulu, lalu motor baru kami arahkan ke jalan Pasar Kembang, tempat prostitusi terkenal di Yogyakarta. Di kiri kanan jalan memang nggak ada PSK yang beroperasi, maklum lagi siang, kalau malam lumayan banyak, biasanya mereka terlihat di dalam bangunan, jarang ada yang mau keluar.

Setelah itu kamipun mulai memacu motor kami lagi ke jalan Malioboro sebagaimana tujuan kami. Lalu kami memilih tempat parkir yang agak sedikit sepi. Kemudian kami berjalan. Cewek-cewek yang berpakaian minim dan seksi yang dengan sengaja memperlihatkan anggota badannya tak terhitung banyaknya. Wah.. Enaknya kalau bisa ngentot sama cewek itu.., kataku dalam hati.

Tidak beberapa lama kemudian, aku melihat seorang wanita, mungkin kalau kutebak umurnya paling dibawah 30 tahun, dengan membawa seorang anak perempuannya, mungkin umurnya baru 8 tahun. Waktu itu sangat banyak pengunjung di Malioboro sehingga jalannya pun harus berdesak-desakan, aku sama teman-temanku pun terpisah oleh banyaknya pengunjung dan secara tak sengaja tangan kiri wanita itu menyentuh 'anu'ku, sedangkan tangan kanannya memegang tangan anaknya. Beberapa detik kemudian..

"Maaf Mas, nggak sengaja tadi kesentuh 'itu'nya?"
"Nggak apa-apa Mbak, kalau mau menyentuh lagi, sentuh aja lagi, saya nggak marah koq, malahan suka" kataku dengan tertawa.
"Yee, maunya"
"Mbak. boleh nanya nggak?"
"Apaa?"
"Koq ke Malioboro nggak sama suaminya, kan kalau ada yang memperkosa Mbak gimana tuh?"
"Yee.. Saya kan bisa jaga diri?"

Entah kenapa kayaknya aku sama dia jadi makin akrab aja, padahal haru saja bertemu, itupun tak sengaja.

"Mbak lagi cari apa nih?"
"Lagi cari sepatu buat si Fitri nih, o iya, kenalin saya Reni, dan ini anak saya, namanya Fitri"
"Ohh gitu, kalau saya Ryan" kataku sambil bersalaman sama Reni dan Fitri.
"Mau saya temanin nggak?"
"Boleh saja saja nggak ngerepotin Mas saja"
"Nggak koq"

Lalu akupun menemanin Mbak Reni dan anaknya mencari keperluan sekolah buat anaknya, sesampainya di dalam toko tersebut, Fitripun mulai memilih sepatu yang diinginkan. Setelah cocok dengan yang diinginkan si Fitri, Mbak Renipun membayarnya di kasir toko tersebut, lalu kami keluar dari toko tersebut.

"Mas ini sebenarnya mau cari apa sih di Malioboro?"
"Mau cari wanita yang seksi dan baik" kataku.
"Sudah dapat belum nih?"
"Sudah koq, nyantai saja"
"Mana dia"
"Ini di hadapanku" ternyata dia baru sadar kalau yang di hadapanku itu adalah dia sendiri.
"Eh Mas ini, bisa aja"
"Bener koq, Mbak Reni cantik, seksi lagi" Mbak Reni pun tersenyum mendengarnya.
"Lalu setelah ini Mas mau kemana nih?"
"Mau kemana ya, pulang aja kali, udah cape nih nemenin Mbak sama Fitri"
"Ohh.."
"Kenapa Mbak, kaya terangsang gitu"
"Nggak apa-apa"
"Kalau Mbak mau kemana nih?"
"Kalau saya sih, langsung pulang saja, mungkin udah ditungu sama ayahnya Fitri nih"
"O ya, boleh tau alamat Mbak nggak, kalau-kalau saja saya lewat rumah Mbak, kan bisa mampir?
"Boleh.. Nih alamat saya" sambil mengeluarkan kartu namanya dari dompetnya.
"Makasih ya sudah nemanin saya sama Fitri"
"Sama-sama, malahan saya yang seharusnya berterima kasih, karena sudah bisa berkenalan sama wanita yang seksi dan secantik Mbak ini"
"Ah Mas ini, bisa saja"
"Ya sudah Mbak, saya pulang duluan ya"
"Dadahh Fitri", salamku pada anaknya.
"Dadah juga Omm", balas Fitri, anaknya.

Lalu aku pun pulang sendiri, nggak tau temanku pada pergi ke mana, emang saya pikirin, kataku. Begitulah awal perkenalanku dengan Mbak Reni.

*****

Lalu pada suatu hari, langit sangat gelap di Yogyakarta, mau turun hujan nih, tapi aku masih 15 menit lagi baru nyampe kos, kemana ya, pikirku, nggak punya teman yang punya rumah/kos di dekat sini, dan tiba-tiba aku teringat akan Mbak Reni, kubuka dompetku, kulihat alamatnya, nggak taunya posisiku saat ini sangat dekat sama rumah Mbak Reni, bahkan dari tempatku sekarang sama rumah Mbak Reni paling cuma beda 10 rumah. Lalu akupun menuju alamat itu, sesampainya di sana aku langsung percaya diri nyelonong saja memasukkan motorku ke dalam pagar tersebut karena pagarnya terbuka begitu saja. Ternyata di sana sudah ada Fitri anak Mbak Reni.

"Halo Fitri", sapaku.
"Ehh Om Ryan, koq bisa tau Rumah Fitri di sini"
"Kan kemarin, Om kan dikasih kartu Mamah kamu"
"Ohh"
"Mamah mana?"
"Mamah lagi ke rumah sebelah tuh"
"Kalau Papah mana?"
"Papah lagi ke Surabaya"

Tidak beberapa saat kemudian hujan turun dengan lebatnya, aku pun duduk di ruang tamu, sedangkan Fitri lagi asyik sama mainannya. Lalu timbul pikiran jorokku, gimana kalau aku bisa making love sama Mbak Reni ya, mumpung suaminya lagi di Surabaya, di sela-sela lamunanku, tiba-tiba Mbak Reni datang dengan keadaan basah kuyup hingga bisa terlihat dengan jelas BH-nya karena dia memakai pakaian yang lumayan seksi.

"Oh Mas Ryan, tungguin ya, saya mau ganti baju dulu"
"Iya Mbak", jawabku lalu dia masuk kamarnya.

Aku yang sedang dalam kedaan gairah tinggi melihat ini adalah kesempatan besar. Aku masuk ke dalam dan langsung memeluk Mbak Reni. Mbak Reni berontak tapi aku dengan kuat terus memeluknya dari belakang hingga kemudian kudorong Mbak Reni ke tempat tidurnya dan kulucuti pakaiannya satu persatu.

"Ryan, kamu mau apa, jangan macam-macam lho!", bentak Mbak Reni, tapi aku yang sudah nafsu terus saja melucuti pakaiannya yang basah.

Dengan cepat aku melucuti pakaian Mbak Reni hingga terpampang jelas tubuhnya yang indah. Kuhisap langsung memeknya yang merah dan seakan minta di'suntik' dengan segera.

"Ryan, mmhh, geli Ryan. Jangan diteruskan Ann, mmhh", keluhnya dan aku masih tetap saja menjilati memek Mbak Reni.

5 menit kujilati memek Mbak Reni, setelah itu kupaksa Mbak Reni melayani kontolku dengan mulutnya sampai Mbak Reni muntah-muntah karena sepertinya memang baru sekali ini dia menagalaminya. Dan 5 menit berikutnya kupaksa kembali Mbak Reni melayani kontolku dengan memeknya.

"Ah, Mbak memeknya keset banget sih. Kan susah masukinnya!" ujarku karena kontolku baru masuk seperempat.
"Ryan jangan Ann, mmhh.."
"Pokoknya Mbak harus melayani saya sampai sore.."
"Jangan Ryan, aduhh sakit Ann"

Tetapi kontolku sudah tenggelam di kenikmatan yang tiada tara. Kupercepat tempo sodokanku, dan Mbak Reni menggeliat dengan keringatnya yang menetes.

"Ayo Mbak, mmhh"
"Mmhh, Ann, Ann"

Dia meronta lalu dihempaskannya tubuhku, kontolku mengayun saja setelah lepas dari memek Mbak Reni. Mbak Reni bangun dan berdiri dalam keadaan bugil.

"Ryan kamu harus bertanggung jawab, Mbak nggak terima kalau kamu yang main di atas"

Dipegangnya kontolku, dimasukkannya lagi ke dalam memeknya. Mbak Reni merem melek menahan kenikmatan kontolku yang lumayan besar.

"Ryan kontol kamu ueenak banget sih, Mbak genjot yah!"
"Iya Mbak, yang cepet ya Mbak"

Mbak Reni terus menggenjot kontolku, dan sekarang ganti aku yang merem melek.

"Uhh.. Ryan sayang, Mbak mau keluar", ujarnya.
"Keluarin aja Mbak", balasku.
"Gantian dong sayang, Mbak capek nih", ujarnya lagi.
"Mbak nungging yah, biar sama-sama enak", usulku.

Mbak Reni menuruti perkataanku. Lalu kucari lubang anus Mbak Reni, karena aku sama sekali belum merasa mau keluar. Kucoba menusukkan kontolku ke anusnya dengan pelan.

"Ryan jangan di situ sayang, Mbak belum pernah, sayang"
"Tenang aja Mbak dijamin enak deh!"
"Ann sakit Ann, ahh. Sakit Ann udah Ann" jerit Mbak Reni setelah kontolku sudah masuk setengah anus Mbak Reni.
"Enak kan Mbak kontolku?"
"He eh enak banget, tapi jangan cepet-cepet yah Ann" Lalu kuhentikan sejenak goyanganku dan..
"Terusin lagi dong Ann, tanggung nih"

Kuteruskan lagi permainanku, sekitar sepuluh menit kemudian aku merasakan ada yang mau keluar dari kontolku.

"Mbak, Ryan mau keluar nih.. Mo bareng nggak?"
"Mmhh, terusin aja sayang, kontol kamu enak banget sih, Mbak juga mau keluar nih.. Mmhh.."
"Mbak mmhh enak banget Mbak"

Tak lama kemudian di kontolku terasa ada rasa hangat yang luar biasa.

"Mbak juga keluar Ann, kontol kamu enak banget ya!"
"Memek Mbak juga luar biasa"

Aku memeluk Mbak Reni dengan erat sambil tiduran di sebelahnya tanpa melepas kontolku di dalam memek Mbak Reni.

"Ryan kamu udah merawanin 2 lubang Mbak. Kontol kamu tuh yang baru pertama kali ngerasain pantat sama mulut Mbak. Ternyata kamu hebat banget deh"
"Mbak, kapan-kapan boleh minta lagi ya!"
"Diatur sajalah, yang penting waktunya tepat"
"Makasih ya Mbak"

Aku dan Mbak Reni berciuman sebelum pulang, dan di ruang keluarga kulihat Fitri ketiduran dengan mainannya dan keesokan paginya kami melakukannya lagi, dan kami melakukannya selama 3 hari berturut-turut, selagi suaminya masih di Surabaya.

Satu Malam Dengan Mbak Eni



Mas Doni, nanti tolong si Ical di jemput ya!, sepulang dari kampus, mbak pulangnya telat lagi nih!, barusan ada keperluan di puskom “ Suara nyaring seorang wanita yang barusan kuterima di HP ku.

Ah! Mbak Eni selalu saja menyuruhku untuk menjemput putra satu-satunya yang masih TK itu padaku, karena aku selalu melewati TK itu kalo pulang dari kampus.

Wanita tersebut, Mbak Eni, aku selalu memanggilnya begitu, adalah induk semangku dimana aku menempati salah satu kamar di rumahnya yang besar sebagai anak kos. Adik laki-lakinya yang sepantar denganku adalah temanku sejak masih SMA.

Sebagai lelaki muda, tentu saja aku selalu merasa bergairah bila mendengar ataupun melihat hal-hal yang berbau genital dan seksi seperti halnya induk semangku ini. Dia adalah tipe seorang wanita sempurna dengan bentuk tubuh yang menggiurkan di usianya yang ke 34 tahun itu.

Saat-saat menyenangkan bagiku adalah pada waktu pagi hari, dimana dia sehabis mandi selalu lewat di depanku dengan menebarkan wangi tubuh yang membuatku mabuk kepayang. Sepertinya Mbak Eni juga menyadari kalo aku sering memperhatikannya, maklumlah karena sudah lama dia ditinggal oleh sang suami tercinta untuk pergi belajar ke luar negeri sedangkan Mbak Eni adalah seorang pegawai negeri yang kehadirannya tiap hari akan sangt mempengaruhi kenaikan kariernya.

Dan setelah dinanti sekian lama akhirnya sat yang paling nikmat dlam hubungan antar induk semang dengan anak kost-nya pun terjadi. Di mulai dari sepulang aku memjemput Ical, putranya satu-satunya yang baru berumur 5 tahun dari TK, saat itu keadaan rumah sepi, si Nur ( adik kandung Mbak Eni ) sedang tidak ada di tempat entah pergi melayang kemana aku tidak tahu. Begitu sampai di rumah si Ical langsung lari menuju kamar ibunya, sedang aku mengejarnya untuk menjaganya agar tidak terjatuh dan terantuk tembok, khan bisa berabe!

Ketika Ical membuka pintu kamar tersebut, aku tertegun sejenakmelihat sebuah fenomena yang indah di hadapanku, bahwasanya Mbak Eni sedang berkaca hanya mengenakan CD nya saja, dan buah dada besar yang menantang tersebut menggelantung dengan indahnya seakan menarik hati orang yang melihatnya untuk segera meremasnya.

Karuan saja di pandangi oleh orang lain seperti itu Mbak Eni segera menarik dastern yang tergeletak di atas kasur untuk menutupi tubuh bugilnya, sedang aku segera saja menarik si Ical dan berbalik pergi meninggalkan kamar tersebut. Setelah kejadian tersebut, seakan-akan Mbak Eni merasa tidak terjadi apa-apa, bagiku sih hal itu merupakan suatu yang luar biasa, dengan kenyataan seperti itu aku jadi semakin memikirkan tentang ibu kost-ku yang bahenol itu, dan berakibat pada naiknya frekuensiku dalam melakukan onani.

Suatu malam di saat aku sedang merasa suntuk dan hasrat untuk melakukan onani tidak terbendung lagi, dan kurasa keadaan rumah sepi maka segera saja kulakukan ritual khusus cowok itu sambil berimajinasi tentang hubungan seks yang panas dengan Mbak Eni tersayang. Baru saja aku melakukan permainan ini setengah jalan tiba-tiba sajapintu kamarku di ketuk seseorang.

‘Siapa sih, gangguin kenikmatan orang saja” rutukku dalam hati sambil mengenakan pakaian seadanya plus sarung tanpa CD untuk menutupi kontolku yang masih konak, paling si Nur yang datang pikirku.

“Mas Doni, bisa tolong Mbak sebentar nggak, soalnya…” Begitu pintu kubuka yang langsung di sambut oleh kata-kata dari Mbak Eni yang tidak dapat di teruskan setelah melihat bagian bawah tubuhku yang mengacung.

Tentu saja mukaku memerah seperti udang goreng,dan sepertinya Mbak Eni juga salah tingkah.

‘Ada apa sih mbk?’ tanyaku untuk memecah ke-salahtingkah-an kami.

‘Emm..anu, itu lampu di kamar tidur mbak ‘gak mau nyala, putus mungkin” jawabnya sambil terus memperhatikan sarungku.

“Oh,ya! Mbak ambil lampu penggantinya sementara saya ambil kursi untuk ngganti lampu sial itu” Kataku sambil tersenyum

Mbak Eni pun berlalu sambil tertawa kecil mendengar leluconku. Setelah berada di kamar tidurnya yang berbau harum, dia mengulurkan sebuah lampu SL yang segera saja aku sambut untuk menggantikan lampu yang satunya lagi.

Saat aku mengulurkan tangan untuk menyerahkan lampu mati tersebut, kursi yang kupijak bergerak, secara reflek aku ikut menggoyang badan untuk menghindari kehilangan keseimbangan, namun yang kudapat malh sebaliknya.

BRAAAAAAK !GEDUBRAK!

Aku terjatuh di samping tempat tidur tertimpa kursi sial.

‘Aduh…, kamu tidak apa-apa !’ Sambut Mbak Eni mengankat tubuhku untuk di naikkan keatas kasur. Tercium wangi khas tubuh perempuan yang membuat kontolku konak lagi.

‘Kayaknya, sih cuma memar saja koq, mbak!’ Jawabku menenangkan mbak Eni yang terlihat cemas melihat keadaanku.

‘Di balsem saja ya!’ kata mbak Eni sambil beringsut menuju kotak obat untuk mengambil balsem.

Tangannya mulai mengusap-usap tubuhku yang lebam itu, tapi itu bukan usapan biasa, yang kuraskan adalah usapan tanda ingin lebih di intimi, lalu secara simultan tangannya mulai masuk menuju rambut lebat di dadaku dan mengusap usapnya sambil memejamkan mata. Melihat hal ini, tentu saja aku tidak tinggal diam, mula tanganku menelusuri lengannya yang kuning halus untuk kemudian beralih menuju sepasang bukit kembar yang menantang itu secara perlahan kuusap memutar searah dengan jarum jam mulai dari pinggiran untuk kemudian naik ke putingnya yang masih terbungkus oleh bra. Sambil memejamkan matanya mbk Eni mendesah pelan, ku dekatkan wajahku dan kukulum lembut bibir sensualnya itu untuk kemudian saling pagut dengan liar sambil berusaha untuk melepaskan pakaian yang kami kenakan masing-masing.

Tanpa terasa kami berdua sudah dalam keadaan bugil, dan saling memandang dengan perasaan yang sukar untuk di lukiskan untuk kemudian saling merangsang. Mbak Eni mengocok dengan lembut kontolku yang full strength, sedang aku mengusap-usap dan kadang mencolek isi tempiknya yang sudah mulai basah.

Lalu Mbak Eni merebahkan diri di atas kasur, mengangkan-kan kakinya sambil menarik tanganku untuk lebih mendekapnya. Setelah wajah kami beradu, Mbak Eni memegang kontolku untuk di masukkan ke dalam tempiknya.

‘Ahhh…tolong puasin mbak,ya! Don!’ Desahnya

‘Hhhiya, mbak!’ Kataku

Kontolku di bimbingnya masuk secara perlahan kedalam lubang kenikmatannya itu, secara perlahan-lahan namun pasti aku merasakan sensai yang luar biasakarena baru pertama kali aku melakukan persetubuhan. Setelah mentok dan tubuh kami merapat satu sama lain, kudiamkan dulu sejenak bir si kontol merasakan lingkungan barunya sebelum kugerakkan maju mundur sesuai insting manusia dalam mencari kenikmatan dalam bersetubuh.

‘Hhhhh..akkhh..teerrusss…sshhh!’ Desahnya

‘Enak…aakhh, Mbaaaak..h’ Timpalku

Setelah beberapa lama mbak Eni mengalungkan pahanya di pinggulku dan menjepitnya sehingga aku merasakan sebuah kenikmatan yang luar biasa dalam mengolah seni bersetubuh ini.

‘Terusss…Doon!

Akkhhh…yeeeeeaaach! Yes!’ Desahnya sambil menggoyang-goyangkan kepalanya kekanan dan kekiri sehingga sebagian rambut sebahunya menutupi wajah cantik yang berkeringat itu.

Cluk-cluk-cluk. Cepok-cepok-cepok, bunyi suara kemaluan basah yang di adu di timpahi suaradesah nyaring manja berpadu dengan wangi kamar dan bau khas orangyang bersetubuh memenuhi se antero kamar ini, tanpa terasa keringat kami sudah membanjir dan saling berpadu sehingga suasana saat itu sangat sukar untuk di lukiskan dengan kata-kata.

‘Lebih cepat, Don! Yaaach…teruuuuss, begitu…akkkhhh!’

‘Goyang lebih hot lagii…hh, mbakk!’

‘Sshhh…aaakkkh..!’

‘Hhh…yaaahhh…yaahh.. oh, yaaaah!’

Sampai suatu saat mbak Eni memelukku erat sekali dan…

‘Hhh..aaaaaaaaaaaaakkhhhhh……aaaku saaammmpaaaaikh, Donn!’

Jeritnya

Lalu semakin kupercepat genjotanku yng tak berapa lama kemudian serasa semua hormonku ingin berebut keluar lewat kontolku sehingga aku bergetar hebat menahan sebuah kenikmatan yang luar biasa.

‘Oookkkkkhhhhhhhh……..aaaaaakkkhhhhhh..!’Desahku

Setelah bergulir dari tubuh bugil mbak Eni yang berkilat karena keringat dan mengatur napas, sambil membelai rambutnya yang hitam legam dengan helai-helai lembut yang menempel pada wajahnya kami pun berbincang.

‘Terima kasih, Don! Kamu hebat sekali’ Puji mbak Eni

‘Terima kasih juga mbak!, enak sekali….boleh nambah ya , kapan-kapan!’ Jawabku

‘Ah…kamu ini, nakal sekali. Baru sekali merasakan enaknya langsung minta lagi, tapi boleh koq! Ntar mbak yang gasih kodenya, ya?’

‘Asyik, mbak! Gitu dong, baru mbak Eni yang cantik kayak bintang film Rosamund Kwan plus seksi, hehe..!’

‘Ah, kamu ini bisa aja!’

Dan malam itupun berakhir dengan tiga ronde pergulatan nafsu liar antara induk semang dengan anak kost-nya.

Bagaimanakah cerita selanjutnya tentang hubunganku dengan ibu muda ( bagiku ) tersebut, ikuti saja kisahku selanjutnya, apakah mbak Eni hamil atau tidak? apakah perselingkuhan kami ketahuan atau tidak?


nafsuku dengan mba Eny



Kenalkan namaku Jon (nama samaran) usia 30th dari jogja,mempunyai hubungan asmara dan tentunya sex selama hampir 4 tahun dengan mbak eni. Mbak eni ini adalah tetangaku istri seorang pengusaha. Bodinya sungguh enak diliat dan setiap lelaki kalau melihatnya pasti ingin menidurinya. Cerita yg aku kirimkan ini adalah peristiwa yg benar2 terjadi pada diriku, dan mungkin pernah terjadi jg pada para pembaca.



Pembaca yg budiman..ceileee,
Kejadian ini sebenarnya berawal dari seringnya kami bertemu ketika kami sama-sama menjemput anak kami sekolah di TK. Sering kami ngobrol tentang apa saja, mulai kehidupan sehari-hari,keluarga, dll…bahkan saking seringnya ngobrol dan ketemu, kadang kami kelewat batas hingga sampai colek mencolek tubuh kami masing-masing. Suatu hari aku iseng-iseng nanya no hp nya..dia tanya, ” buat apa sih nanya nanya no hp…? Yahh ku jawab,” ya sapa tau pas ada hal penting jadi penyampaian informasi cepet nyampenya mbak..”
“ya dah nih tak kasih….” kata mbak eni.
Dalam hatiku aku merasa senang..aku mulai berpikir nyoba-nyoba ahh untuk mendekatinya pikir konyolku jelas pingin menidurinya.
Oh iya pembaca, sebenarnya aku sudah memiliki istri yg cantik dan tentunya baik dimataku. Tidak ada cacat istriku dimataku. Istriku kerjanya jg serabutan, apa aja asal halal dia kerjakan dan istriku ini orangnya taat beribadah gak kaya aku hehehe….Dan jg mbak eni juga telah memiliki suami seorang pengusaha kelas menengah yg memiliki puluhan karyawan. Punya mobil 2 motor ada 4..

Hari berganti hari..aku mulai sering sms an ama mbak eni. Tiap pagi siang malam sms an terus pokoknya.  kadang sms dibumbui kata-kata porno dan kadang aku kirimin gambar porno atau pernah kukirim video porno org bule lg ngentot. Ada rasa kawatir juga ketika aku sms an ama dia, karena takut ketahuan ama suaminya atau pas yg buka suaminya. ” mbak kalau ketahuan sms an gimana nih ama suamimu?” tanyaku. ” tenang aja gak usah kawatir ketauan, suamiku sibuk dgn urusannya kok” jawabnya singkat via sms. Ada perasaan senang, takut, kawatir dannn pokoknya mulai meningkat rasa tuk menyelingkuhi mbak eni. Karena Mbak eni ini orangnya supel energik dan tentunya seksi badannya. Kalau aku liat badannya memancarkan aura sex yg begitu hebat bagiku.

Pada suatu hari lwt sms jg kutawarkan janji ketemuan dikota P…ya cm sekedar iseng-iseng aja. Sudah kuduga jawabannya padti dia menjawab setuju tetapi dengan syarat kalau ada waktu luang, maklum dia kan istri pengusaha. Jd super sibuklah karena dia jg sering ikut ama suamine kalo pas keluar kota.

Ketika ketemu di kota P kami berdua jalan-jalan terlebih dahulu dg mengendarai motor. Ada rasa bangga dan nikmat ketika berboncengan tangan mbak eni merangkul dadaku sampai aku sengajain rem mendadak biar susunya nempel dipunggungku…duuuhhhh kenyuuuut rasanya, dan tentunya adik kecilku si Titit jadi mulai horny tegak keatas minta diisep dan dimasukin kesarangnya kali yaa. Lama-lama akhirnya gak tahan jg. ” mbak, kalau lgsg ke hotel mau gak, kita jg bisa ngobrol2 didalam kamar hotel?” tanyaku. ” tapi aku takut nih, karena aku blm pernah spt ini..”balasnya. ” ya udah kita nyantai aja..gak usah terlalu dipikirkan…
Mungkin mbak eni jg merasakan apa yg spt aku rasakan. Takut senang bercampur bermacam-macam perasaan.
Ketika sampai dihotel kami berdua ngobrol-ngobrol dan sampai suatu ketika kami sudah tidak terkontrol lagi akhirnya kuberanikan mencium dan menelanjanginya. Kubuka satu per satu pakaian yg menempel. Bh krem dan celdam krem sungguh membuat mbak eni tambah hot aja kalau kuliat dari dekat. Akhirnya Aku sudah kalap dan gelap mata ingin segera mengulum pentilnya yg sangat sangat montok aduhai itu.. Ahhhhhhhh……uuhhhhh……ahhhhhhhhh hanya kata-kata itu yg aku dengar dari mulutnya…mmmmmmmmm…ohhhh jon….ahhhhhh..trss…trsss sayanggg…aku hanya denger kata-kata itu dari mulutnya. Aku langsung menjilat semua badan bagian depan dan belakang. Kuraba jg bagian tempeknya..terlihat basah mengkilat penuh cairan…ouuuhhh nikmatnya perasaanku..yg kemudian aku isep abis lendirnya dan ku gigit gigit itilnya……ohhhh joonn pleasee aku gak kuuuuuaaattttt……aku pingin kontolmu sekarang..jon…mana kontolmu jon….please aku ingin liat…..dengan penuh nafsu dibukanya celanaku….ouuuwwwww jon, kontolmu besar dan lucuu ya…aku isep ya..kata mbak eni..jawabku ” lanjuutttt mbakk….hari ini kontolku milikmu seutuhnya….bak melihat makanan enak langsung kontolku diisep ampe abiis…tangannya jg mengocok-ngocok tititku….ohhhhhhh begitu nikmatnya kalau kontol dikocok-kocok…..terusss mbakkk….teruuuusss….
Ohhhh…uhhhhh..setelah puas dengan gaya itu, kemudian kami bermain dg gaya 69 gaya yg sangat aku suka. Kujilat itilnya, kontolku jg disedot abiis ampe anusku dijilat-jilat…ooohhh geliinya minta ampun…ketika itilnya kusedot mbak eni jg teria-teriak minta ampuun….”ampuun jonn….aku gak kuuattt,.. Berkali-kali dia melenguh penuh kenikmatan dan hal ini menambah rasa hornyku semakin memuncak dan hebat. Iseeeepppppp trs jon….nikmatnyaaaaaaaa….edaaaaAnnn bangettttt…
Mbak eni menghiba minta aku segera masukin kontolnya ke liang memeknya…”jon….cepet masukin dong kontolmu…memekku dah gak tahan nih..” dan benar memang kuliat memeknya telah basah karena penuh cairan rangsangan..

Akhirnya aku juga udah gak tahan, aku berbalik arah dg posisi aku diatas mbak eni dibawah….”langsung kontolku kuarahkan ke liang vaginanya…aaaahHhhhhhhhhh joon…uenaaaaakkk……jleeppp…sreettt….jleeepp…sreettt…suara itu begitu keras karena saking nafsunya menggenjot memek mbak eni…gilaaaaa…lendirnya banyak amat..mungkin sangking terangsangnya lendirnya banyak ya…beda ama punya istriku yg sudah keseringan jadi biasa-biasa aja lendirnya. Sampai 10 menit sudah kugenjot memek mbak eni…kurasakan maniku mau muncratt keluar…tp kadang kutahan…aku ingin meraasakan kenikmatan lebih lamaa dahulu….namun mbak eni jg sangat terangsang akhirnya udah mau keluar…”jon aku dah gak tahan aku mau keluarr niihhh……raasanya mau meledak memekku jon….desah mbak eni..” ayoooo mbak aku jg dah mau keluarrr…….bareng jonn keluarnya ya sayang…ayooo sekarang jonnn…….crrrootttt…..croooooottt…..croooooot….terasa maniku muncrat craat di liang vagina mbak eni…terasa hangat tititku dilubang vaginanya. “Ohhhhh jon…….enak jon kontolmu……kontolmu panas joon…..ahhhh puass aku jon…blm pernah aku ngrasain nikmat spt ini jon…ama suamiku pun rasanya gak spt ini lagi”.
Setelah keluarin mani scr bersama-sama akhirnya kami terkapar telanjang…setelah beberapa saat kemudian kami mandi sama-sama. Pada saat dikmr mandi adiku si Titit teraasa naik ngaceng lagi, meliat mbak eni bugil apalagi ketika mbak eni menyabuni seluruh badanku dan tentunya jg nyabunin kontolku..”duuhhh jd ngaceng lagi ni mbak”.mbak eni cuma tertawa kecil aja mendengar aku bicara begitu. Dan begitu pula sebaliknya…ketika mbak eni mandi teteknya pun aku sabuni, rasanya kenyal empuk… mbk eni mendesah nikmat merasakan sensasi yg luar biasa…ouuuhhh……ouuhhh jon……kok nikmat ya tetekku kamu sabunin…rasanya licin-licin uenak….”kapan-kapan kalau kita butuh dan ada waktu diusahaain bisa ngentot lagi ya”…dengan senang hati kujawab, ” tentu dong mbak, aku siap memuaskan nafsu birahi kita..”

Dan, dilain hari pun ketika ada kesempatan, meskipun hanya sebentar dirumahku, mbak eni kuentot penuh gairah…pdhl aku msh capek dari plg kerja..
Kadang janjian malam-malam dirumahnya ketika suaminya dinas keluar kota..kusempatkan untuk menidurinya walau hanya 2 jam an..karena walau bagaimanapun kami tetap jaga privasi keluarga kami.
Pernah juga ketika kami ngentot aku abadikan dengan poto atau video dengan tujuan bwt koleksi pribadiku atau buat pandangan kalau aku pas ingin onani..karena pada dasarnya aku punya nafsu sex yg besar. Satu hal yg msh aku impikan adalah bermain sex scr ramai-ramai, atau tuker pasangan…