Sabtu, 14 Februari 2015

Nikmatnya kakak ipar istriku



Esok hari, subuh2 sekali istriku, kakaknya (suaminya lina), dan adik2nya, sudah bersiap2 berangkat acara keluarga sekaligu ziarah ke makam leluhurnya, mereka berangkat dengan Pamannya, Ibu dan seluruh keluarga. Hanya Aku putuskan tidak ikut karena masih cape dan malas. jadi hanya AKu dan Kakak Perempuan ibu mertua yang sudah sangat tua dan sulit berjalan yang tidak bisa ikut, Oh iya lina juga tidak ikut karena dia hari itu tidak libur. Sial sekali pikirku, kukiran pagi ini bisa melihat alin dan ada kesempatan untuk menggodanya. Pagi itu keadaan rumah sudah sepi, semua sudah berangkat, kecuali aku dan uwa. tiba2 terdengar alin masuk dari pintu belakang dari arah kontrakannya, bertanya pada uwa +wa, saklar di kontrakan rusak wa, jadi air sama lampunya ga bisa nya nyala, mana lina harus kerja lagi, si mas sama yng lain udah berangkat lagi gada yang bisa dimintain tolong+. Mendengar itu ingin rasanya aku segera beranjak dari ruang tengah menawarkan bantuan, tapi sebelum aku bicara uwa sdh menimpali +Tuh ada ada Yonar, dia ga ikut, minta tolong aj ya+, mendengar itu aku langsung menimpali + Udah sini Lin aku coba liat sapa tau bisa+ + Ngga usah ngerepotin+ jawab lina sambil berbisik + ntra macem2 lagi+. Pikirku tau aja dia kalau aku punya niat macem2, tapi demi jaga gengsi aku bilang +Ada-ada aja, gini aj deh, selagi aku betulin saklar dikontrakan mu, lina disni aja dulu sampe beres, mandi disni aja+ Dari gerakgeriknya dia hendak menolak namun Uwa buru2 bilang + ya udah sekarang cepat betulin Yo, Lina disni aja dulu+ Membawa Peralatan listrik, obeng, gunting dsb, lina menuntunku ke kontrakannya, sekaligus dia membawa perlengkapan mandinya untuk mandi di rumah mertua. Setelah Lina menerangkan masalahnya aku pun segera memperbaiki saklar kontraknya, dimana saklar ini sebagai penghubung listrik induk dengan listrik rumahnya, sementara Lina mandi di rumah mertua. Sekitar 15 Menit sudah aku memperbaiki saklar di kontrakannya, Lina Pun belum juga selesai mandi. Sesekali aku bolak balik ke rumah mertua untuk mengambil beberapa keperluan, suatu kali ketika aku bolak balik, aku penasaran, jiwa nakal ku muncul, Hayalku membayangkan Lina yang sedang Bugil, tanpa sehelai benang pun ditubuhnya, terbayang tubuhnya dibasuh sabun, payudara dan vaginanya, pikiranku pun smkn nakal aplg setauku pintu kamar mandi disini tidak bisa tertutup sempurna sehingga ada bnyk celah untuk mengintip. .. Uuh.. ku intip Uwa sedang dikamarnya, mungkin tidur, maka hayalku memberanikan untuk Mengintip Lina yang sedang mandi, dari balik celah pintu yang rusak,. 


 Perlahan kuintip, wow kulihat lina menyamping, bugil seluruh tubuhnya dipenuhi busa – busa sabun, tangannya yang lentik mengusap perlahan toketnya, oh.. dia meremas2 toketnya sambil memejamkan mata, melihat ini kontolku tak kuasa makin menegang, aplagi kemudian aku dikagetkan dgn adegan berikutnya Lina Mengusap vaginanya, memasukkan jarinya kedalam vaginanya, ah apakah dia sedang masturbasi? pikirku.. terus dia mengocok vaginanya sebari mendesah tak karuan, aku semakin tegang melihatnya, kontolku tak kuasa menegang, andai saya aku dapat menyetubuhinya.. . Sedang asik bermain dgn kelamin masing2, terdengar suara dari Dalam Ruang tengah + Liinn, kalau sudah mandinya, kesini dulu bentar ya..+ lina yang sptnya sedang asik memainkan vagina terkaget lsg menjawab + Iya Wa..+ Begitupun dengan aku buru2 aku beranjak dari intipan ku dan segera kembali ke kontrakan lina meneruskan memperbaiki saklar. Fyuhh.. benar2 tontonan yang membuat nafsu memuncak.. Pikiranku tidak bisa konsen memperbaiki saklar, pdhl aku sudah mau selesai. Ah kucoba hilangkan pikiran kotor itu dan kembali ke tugasku semula. beberapa saat kemudian lina masuk ke rumah, habis mandi dengan (sayangnya) sudah menggunakan kaos dan celana pendek, padahal harapku dia hanya memakai handuk saja. Seketika dia bertanya padaku + belum selesai juga memperbaikinya? lama bnr+ Aku jawab + ya iyalah kan harus hati2, emangnya mau kalo nyetrum dan kebakaran+ msh terbayang bagaimana adegan tadi kulihat di kamar mandi, maka muncul hasrat ku untuk menggodanya, menyetubuhi, atau bahkan memperkosanya. Kulanjutkan tanyaku +udah mandinya Lin?+ dgn agak sinis khasnya dia menjawab + ya udah lah ngapain juga lama2+, aku : +udah tuntas ya aktifitasnya di kamar mandi+ Lina: + maksudnya? ya udah lah dah tau udh keluar kamar mandi berarti udah donk+ Aku: +yaa kirain aj ada yang masih nanggung+ Lina: Apaan sih, ga ngerti, udah ah cepetan benerin listriknya, aku mau ganti baju ni, susah kamarku kan gelap+ Aku: gelap bukan berarti ga bisa ngapain2 kan.. buktinya jadi tuh anakmu waktu gelap2 kan? hahahaha.. udah tuh dicoba listriknya, coba aj lampu ama airnya .. LIna: iya aku coba.. sebari dia coba satu persatu stopkontak, lina melanjutkan pembicaraan + iya dulu gelap2an enak si sebelum ada si Tina (anaknya) , sekarang ..uuhh.. dah bosen kali si angga (suaminya – kaka istriku) udah jarang, eh YOnar udah oke nih semua lampunya+ Aku: ahh kan banyak alternatif.. bisa sendiri atau cari bantuan lah… Syukurlah kalau sudah ok, dicoba juga airnya nyalain trs ganti baju kerja gih, ntr telat+ Lina: ahh alternatif apaan maksudnya yo… (sebari melirik nakal kearahku), bosennya jg kali kalau sendiri,, dah aku ke kamar mandi cek dulu, Lina berlalu menuju kamar mandi diujung belakang kontrakannya, sebari aku mengikutinya dari belakang, kalimat terakhir dari mulutnya membuat hasrat ku makin bergetar, +bosen sendiri+ dalam hatiku, hayalku trs bermunculan, apakah aku perkosa saja ketika dia di kamar mandi? kubekap dari belakang meremas toketnya, memaksanya tapi kalau ketauan gmn? kalau lina berteriak kencang gmn, sedang dinding pemisah antar kontrakan di tempatnya tidak tebal, tak tahan rasanya ingin menjilat lehernya yang lnjang, menikmati langsing tubuhnya.. Hayalku sejenak terhenti oleh teriakan lina + aduuhh yoo.. basah kuyup.. dah jalan lagi nih airnya.. tapi nyemprot banget..untung belum pake baju kerja..+ dengan segera aku menghampirinya + ya bagus donk,, berarti dah jalan lagi, gada masalah lagi kan, baru disemprot sama air, gmn kalau semprotan yang kental..+ goda ku.. Lina menjawab +yaa kalau itu enak donk.. + sebari dia membalikkan badan kearah ku dan membuat mataku terbelakak, air yang membasahi kaosnya, membuat lekuk tubuh dan payudaranya tercetak sempurna, dan yang membuatku menelan ludah adalah lina belum memakai bra!! ternyata sejak tadi dia hanya memakai kaos saja.. badanku makin gemetar.. kontolku makin ngaceng tak tertahan dibalik celana tidurku.. +heh.. melotot aj!! liatin apa ayoo… udah mau ganti baju kerja sekalian, tuh beresin tuh yang dalam celana di kamar mandi+ sebari tertwa kecil keluar dari kamar mandi. dengan malu aku masuk kamar mandi segera beresin celana, ku keluarkan kontolku, sudah ngaceng sekali kontolku, tak tahan rasanya, apa aku onani saja pikirku, ah tidak, masa sih aku menyia-nyiakan kesempatan dengan lina, tak ada orang disni.. pikirku mengalir liar, sampai tanpa sadar, ternyata lina memperhatikan aku dari balik lubang pintu kamar mandi yang memang tidak tertutup, .. +hayyo kenapa lin.. susah ni mau dituntasin, bantuin donk..+ secepat itu aku langsung bicara sebari mengusap2 kontolku, dgn kelagapan lina beranjak pergi sebari bicara + apaan sih, sendri aja gih, atau minta sama istrimu, udah ah ganti baju dulu ah udah mau kerja nih+ aku pun mngikutinya berjalan menuju kamar, kulihat dari luar, dikamarnya dia duduk di ranjangnya spt termenung, dia hendak membuka bajunya tapi terhenti ketika tangannya menyentuh payudaranya sendiri, dia usap2nya, mungkinkah dia juga sebenarnya terangsang dan sedang ingin bercinta tapi dia gengsi untuk jujur padaku.. aku beranikan maksud ke kamar tidur kecilnya yang hanya cukup untuk satu ranjang dan sedikit ruang itu, dari belakang kubisikkan ditelinganya +aku kangen ih masa-masa kita dulu, aku kangen banget sama kamu, dah lama mendam rasa ini Lin+ dengan nada tinggi dia bilang +Kamu masuk kamar orang ya ga sopan, ngomongnya ngawur ah, males ah, kita tuh udah sama2 nikah, dah punya anak lagi, inget tuh,..+ aku kalau perasaan susah Lin (kupegang bahunya ku balikkan tubuhnya sehingga menghadapku), +aku sayang banget sama kamu lina, sering aku terbayang dirimu yang jadi istriku+..tak kuasa aku memandangnya wajahnya dan memandang kaos basahnya yang setengah terbuka, tercetak jelas payudara mungilnya Lina: +inget .. kita udah … + belum selesai dia bicara aku langsung kecup bibirnya, kulumat bibirnya kuat2.. aku berusaha mendekap tubuhnya, sebelum lina mendorongku, duduk menjauh dari aku, berusaha unutk menamparku namun dengan segera ku pegang tangannya, +aku sayang banget lin sama kamu, sekalian lah bantuin aku tuntasin ya..+ kuberanikan diri mendekatinya lagi tanpa melepas genggaman tanganku padanya, sebelah tanganku membelai rambut lurusnya, kurebahkan kepalaku, mulutku di telinganya, kubisikan +i luv u so much lin, please.. sekali ini aja, aku janji ga kan jadi panjang, ..+ kukecup langsung daun telinganya, kujilat, lina menggelinjang, dia memejamkan mata, tanpa perlawanan, kuanggap itu tanda setuju atas permintaanku. kuciumi kujilati telinganya, kuberanikan menjalarkan lidahku tak hanya di sekitar telinga, menjalar ke pipinya menuju bibirnya, sekali lagi aku kecup bibirnya, kujilati, kusedot, kali ini tanpa perlawanan, meski dia masih tak menggerakan bibirnya, aku terus melumat bibirnya, nafsu sudah membara sejak tadi, kusogokkan lidahku kedalam mulutnya yg masih rapat, kupaksa masuk kedalam mulutnya, tak lama dia menyerah juga, kumainkan lidahku didalam mulutnya, menyentuh lidahnya, menjilati lidahnya, kurasakan dera nafasnya semakin kencang, kucekatkan tubuhnya, kulumat terus bibirnya yang mulai terbuka, sesekali membalas ciumanku perlahan. aku mulai melepaskan genggaman tanganku, kupegang kepalanya sebari tetap menciuminya, sementara tanganku yang satu mengusap, menyentuh2 lehernya punggungnya, memainkan telinganya, Ciuman itu berlangsung cukup lama, lama kelamaan lina mulai membalas ciumanku, dia mulai memainkan lidahnya, beradu dgn lidahku, mulutnya mulai berani melahapku, ciuman lahap dan kasarnya mulai nampak, desahan desahan nya mulai terasa trdengar ..Hmmm Hhh hsthhh… itu yang aku suka dan aku rindu darinya.. ciuman kami semakin panas, kedua tangannya mulai memelukku, satu tangannta mengacak2 rambutku, tubuhku mulai menempel dgn tubuhnya yang masih terbalut kaos yang basah. Tanganku mulai berani menelusup kebalik kaosnya yang basah dan setengah terbuka, kuraih toketnya yang sedari tadi tercetak dibalik kaosnya, kuremas toketnya, AKKHHHHHHHHHH OOKHHHHHHH….OoHHhhhdsthh, erangan keras keluar dari mulutnya ketika ku remas toketnya, ku mainkan putingnya yang sudah mengeras, Kubuka kaosnya yang basah, tanpa kesulitan, kutau sejak awal dia sudah tidak memakai bra, kujalarkan lidahku kelehernya, uhh HHsshtstthh.. lina tak hentinya mendesah tak karuan.. kulanjutkan juluran lidahku bibirku menciumi sampai toketnya lina yg masih terduduk di ranjang dan aku yang sudah setengah jojok di lantai, sebelah toketnya kujilati perlahan, sebelah kuremas dengan tanganku.. Hhhhhsthh.. kujilat toketnya perlahan memutar dari pinggir toketnya memuncak ke puting .. kutarik kencang2 putingnya, semua kulakukan bergantian kanan kiri, yang makin membuat lina nafsu nya membesar, kulanjutkan petualangan lidahku keperutnya ku perosotkan celana tidurnya, ahhh … darahku serasa makin mendesir melihat langsung pemandangan tanpa CD, langsung kulihat vaginanya, Memeknya yang tadi hanya kulihat dari intipan di kamar mandi, kini didepan mataku dgn lina yang sudah berbugil ria. segera saja petualangan bibirku berlanjut di bibir memeknya lina. .OOhhh sedap sekali, aromanya semerbak habis mandi dicampur aroma cairan dari memeknya yang sudah becek sekali.. kulahap habis memeknya, kuciumi sekitarnya, kujulurkan lidahku masuk kedalam liang memeknya yang memang sudah longgar, kusogoh habis2n liang memeknya, lina menjerit kuat ” AHHHH oohhh… ughhh.. dibenamkan nya wajahku sedalam-dalamnya ke liang memeknya, tangannya benar2 mengacak-acak rambutku, mendorong kepala ke memeknya, sesekali mejenggut rambutku.. oohh uhh.. sedang asik memainkan memek lina, tiba2 tangannya mendorong kepalaku keluar +Lina udah ga tahan banget yon mau orgasme nih, tp gamau sekarang ya + dia bilang. Aku hanya mengangguk dan berkata +apapun mau kamu sayang+ Lina mengangkat tubuh yang setengah jongkok untuk duduk disampingnya diranjangnya, +sekarang giliran lina+ ucapnya, segera dgn kasarnya dia membuka kaosku, dikecup dan dilumatnya bibirku dgn liar, dipegangnya kepala erat2 dijilatinya pipiku bibirku, seluruh wajahku, telingaku dijilatinya kanan kiri, digitnya,, Akkhhhhhhhh Lin enak banget,, ughh,,,,,,, tanganku pun meraih toketnya meremas2nya, sebari bibir lina menjamahi wajahku, telingaku, leherku nyaris saja di cupangnya, sebelum aku melarangnya khawatir ketauan istriku. Lina menjamahi tubuhku dengan liar, dadaku, perut buncitku, dia tarik puting susu ku yang berbulu, tangannya liar menjamahku, membuka celana pendekku, memerosatkannya berikut dgn CD ku, ko0ntolku sudah sangat, menegang kencang dan memerah.. Ahhh senyum liarnya lina sebari menatap liar padaku, dia menjulurkan lidahnya memainkan kepala kontolku. Akhhhh Linnn.. enak banget.. dia mengocok2 kontolku sebari menjilati ujung kontolku, dia berjongkok dilantai, memainkan kontolku, menghisapnya, naik turun, makin kencang makin kencang.. Ohh aku tak tahan lagi.. dijilatinya kontolku.. Dia kemudian mencabut mulutnya dari kontolku, dia berdiri menghadapku yang masih terduduk, kesempatan ini kupakai unutk menjilat lagi memeknya yang sudah sangat becek, meremas toketnya kuat2.. ahh indah sekali pemandangan ini tubuh lina berdiri dihadapanku, seolah dia sedang stripsis, bergerak menggelinjang karena rangsanganku ke dlm memek dan toketnya.. baru sebentar kumenikmati itu, lina mendorongku keras, sampai aku terlentang diranjangnya, ranjang tempat biasa dia bersetubuh dgn suaminya. ucapnya +Lina udah ga tahan yon.. dia menaiki tubuhku diranjang, diarahkan memeknya kearah kontolku,

 Bleesss,,, aakhhhh Ugghhhhhhhhhh kami mengerang bersama-sama.. Lina menindihku.. women on top,, digerak2n tubuhnya… kami berciuman liar.. berulang kali dia berkata +udah ga kuat lina ih..+aku berusahan membanting tubuhnya, membalik posisi, kali ini dia dibawah aku kocokkan kontolku semakin cepat dan kencang.. erangan lina udah tak tertahankan lagi.. +trs.. ayo dong…+ ucapnya.. dia trs menggelinjang menggerakan bokongnya.. +aku juga ga kuat lin.. ayo dong kit bareng lagi.. tenaga lina begitu kuat mendorong kembali terguling mebalikkan posisi.. dia kembali diatas, kali ini dia duduk berkuda.. menggerak-gerakan pantatnya, tubihku bangun meraih toketnya.. darahku mendesir.. sekecap saja aku sedot toketnya.. meremas toketnya.. lin sudah tak kuasa hendak keluar.. AkhhhhhhhhhhOhhh YESsss……. uughhhhhhhhhhhhhhh +lina keluar.. Ohhhhhhhhhhhh… Peluk erat2 yon, gigit puting lina, suaranya mengacau tak karuan.. akhhhhhhhhh… kelellllllllllllllluuaarrrrrrrrr lina orgasme tubuhnya semakin kuat mendekap, memeknya basah… Kamu curang yon ga bareng lina berbicara kacau sebari orgasme.. tubuhnya mulai melemas… kesempatanku membalikkan lagi tubuhnya.. kali ini kukocokkan kuat2 kontolku.. akhhhh.. aku keluar lin… kucabut dan kubasahi tubuh dan mulutnya…

Nikmatnya Bercinta Dengan Kakak Iparku



ini adalah kisah nyata yang kualami sendiri. kisah yang menjadi pengalamanku seumur hidup dan menjadi fantasi seksualku hingga saat ini.

berawal dari kunjunganku kerumah kakak iparku bersama istri dan kedua anakku. hari itu akhir pekan yang indah. kami sekeluarga berencana mengunjungi rumah mbak Devi (nama dirahasiakan) dibilangan Kebayoran. mbak Devi adalah kakak kandung istriku yang sangat aku cintai. mbak Devi adalah anak tertua di keluarga istriku, sedangkan istriku adalah anak kedua. sudah setahun yang lalu mbak Devi cerai dengan mas Gunawan (nama dirahasiakan), suaminya. akibat permasalahan ekonomi yang tak kunjung selesai. kini, mbak Devi harus berjuang merawat dan membesarkan anak semata wayangnya seorang diri. menjadi orang tua tunggal yang kuat. hari ini kami sekeluarga berniat mengadakan acara makan siang bersama dirumah mbak Devi. Nita (nama dirahasiakan) istriku, sejak pagi sudah sibuk berbelanja kebutuhan untuk makan siang dirumah mbak Devi.

singkat cerita, kami sekeluarga telah sampai dirumah mbak Devi. seperti biasa, keramahan mbak Devi membuat kami betah berlama-lama dirumahnya. kakak ipar yang kuat, teguh pendirian dan baik hati, itulah mbak Devi. acara makan siang bersama telah kami lewatkan. kini kami mengobrol santai diruang tamu. anak-anakku akrab bermain di halaman belakang dengan anak mbak Devi. wajahnya yang cantik dan hatinya yang baik membuat mbak Devi banyak dipinang pria mapan. namun, mbak Devi selalu menolaknya. entah apa alasan beliau, aku tak ikut campur terlalu jauh.

aku Dani (nama dirahasiakan), seorang akuntan disebuah perusahaan di jakarta. sedangkan Nita istriku, adalah seorang dokter disebuah rumah sakit di selatan kota jakarta. kami hidup bahagia. tak pernah ada masalah berat yang menimpa keluarga kami. aku pun sangat beruntung mempunyai istri cantik dan berprofesi dokter. mbak Devi adalah seorang karyawan swasta disebuah perusahaan ekspor impor dijakarta.

sedang asik mengobrol diruang tamu. tiba-tiba handphone milik istriku berdering...

"halo...iya...lho? kan saya lagi libur, lagi nggak jaga...terus? iya iya...oooh...iya iya, 15 menit saya sampe!"

penggalan pembicaraan istriku dengan seseorang yang meneleponnya. aku penasaran luar biasa, wajah istriku mendadak panik.

"pah, ada panggilan mendadak dari rumah sakit. anterin aku yuk ke rumah sakit" pinta istriku.
"lho? kan kamu libur.  emangnya dokter jaganya kemana? tanyaku.
"dokter jaganya dapet musibah. ibu mertuanya meninggal. ayo pah!"
"trus anak-anak gimana nih? masih pada betah main"
"yaudah, papah anter aku aja ke rumah sakit. biar anak-anak main dulu disini. kan ada mbak Devi"
"iya, nggak apa-apa anak-anak disini. nanti aku yang jaga" sambung mbak Devi.

aku pun mengantar istriku. tak sampai setengah jam aku sudah tiba dirumah sakit mengantar istriku.
"habis ini kamu kerumah mbak Devi aja ya. jemput anak-anak" kata istriku dengan tergesa-gesa membuka pitu mobil.
"iya, kamu hubungi aku kalau sudah selesai. nanti aku jemput" lanjutku.
"iya. kamu hati-hati bawa mobilnya"

istriku meninggalkanku. aku memacu mobilku menuju rumah mbak Devi. sesampainya disana, mbak Devi sedang membereskan piring-piring kotor bekas kami makan siang tadi. anak-anakku pun masih asik bermain di halaman belakang dengan anak mbak Devi.
"Nita pulang jam berapa nanti?" tanya mbak Devi kepadaku.
"aku kurang tau mbak. nanti Nita yang hubungin aku kalau udah selesai" jawabku.
"kamu mau makan lagi Dan?"
"nggak usah mbak. ini aja masih kenyang kok. mau aku bantu mbak?" aku menawarkan diri membantu mbak Devi mencuci piring.
"nggak usah. kamu temenin anak-anak aja main"
"nggak apa-apa kok mbak" aku mengambil sebuah piring. mengusapnya dengan spon yang berlumuran sabun. dan mencucinya.

hanya obrolan ringan dengan mbak Devi saat mencuci piring. dan tak banyak yang aku tanyakan.

praaaanggg...    tiba-tiba aku menjatuhkan sebuah piring besar. tanganku tak kuat memegangnya. pecahan piring berhamburan dilantai. aku membereskan pecahan tersebut dibantu oleh mbak Devi. tanpa sengaja kaki mbak Devi menginjak serpihan piring yang pecah. telapak kakinya berdarah. membuat garis luka di telapak kakinya. ia meringis. segera kuambil kotak obat yang berada di atas kulkas. kubantu mbak Devi mengobati lukanya. memberi sedikit obat luka dan menambalnya dengan hansaplast. karena lukanya yang cukup besar dan dalam, mbak Devi aku bantu berjalan menuju ruang tengah.
"pelan-pelan mbak. maafin aku ya, gara-gara aku mbak sampai luka gini"
"udahlah Dan, namanya juga musibah"
"mbak yakin mau istirahat diruang tengah?"
"iya, sambil temenin kamu ngobrol. emang kenapa Dan?" tanyanya.
"aku kirain mbak mau istirahat dikamar. aku tau mbak capek trus butuh istirahat"
"emang sih. akhir-akhir ini mbak capek banget Dan. kerjaan dikantor numpuk, belum lagi masalah keuangan"
"mbak harus jaga kondisi tubuh mbak. jangan di porsir mbak. sekarang aja mbak keliatan pucet (pucat)"
"yaudah, bantu mbak jalan ke kamar Dan"

aku memapah mbak Devi jalan menuju kamarnya. kamar besar dengan ranjang yang juga besar. terlihat nyaman bila ditiduri. sebuah lemari baju yang cukup besar, serta meja rias dengan cermin ekstra lebar. kamarnya rapi dan wangi. penataan lampu tidur dan lemari-lemari kecil sungguh serasi. ditambah dengan paduan cat berwarna cream. mbak Devi kutuntun ke atas ranjangnya. agak kuran sopan sebenarnya. namun aku sangat peduli kepada kakak iparku yang satu ini. kakinya kunaikkan keatas ranjang. dan ia berbaring.
"kamu temenin mbak disini aja Dan!" mbak Devi meraih tangank ketika aku hendak keluar kamarnya.
"aku nggak enak mbak kalo nemenin mbak disini. nanti apa kata tetangga kalo liat kita berdua"
"disini semua orang cuek dengan lingkungan mereka. temenin mbak disini ya"
"bener nggak apa-apa mbak?" tanyaku.
"nggak apa-apa. yang penting kita nggak ngapa-ngapain kan"

"mbak, gimana si Ilham (nama dirahasiakan) sekolahnya? lancar?" aku memulai obrolan.
"lancar. kemarin dia dapet juara lomba puisi"
"bagus donk! kalo kerjaan mbak sendiri lancar?"
"aduuuhh, jangan ngomongin kerjaan deh. mbak lagi nggak mood. mbak butuh refreshing"
"ooh, butuh refreshing?"
"iya, mbak pusing banget Dan. butuh banget refreshing"
"minggu depan ikut acara kantorku aja mbak. mau ngadain jalan-jalan ke anyer"
tiba-tiba mbak Devi mendekat kearahku. tangannya meraba-raba pahaku. aku menepis tangan mbak Devi. tingkahnya aneh. tangannya terus meraba-raba pahaku. aku salah tingkah.
"mbak, jangan kayak gini mbak" kembali kutepis tangannya.
namun mbak Devi makin makin liar. tangannya terus meraba-raba. kali ini ia sudah berani meraba pangkal pahaku. aku kembali menepisnya. dengan sedikit kasar. namun mbak Devi makin membuatku terhenyak. ia memelukku erat. dan menangis.

"mbak nggak sanggup Dan. mbak mau mati aja rasanya" ia menangis meraung-raung sambil memelukku erat.
"sabar mbak sabar. ini cobaan dari Tuhan" aku menenangkan.
"mbak mau mati..."
"mbak, jangan ngomong gitu ah! semua ada hikmahnya mbak"
"tolongin mbak Dan. tolongin mbak"
"iya mbak. aku tolongin. tolong apa mbak?"
mbak Devi melepas pelukannya. pipinya basah oleh air mata. semburat kecantikannya terlihat jelas. aku sungguh menyayangi kakak iparku ini. matanya masih mengeluarkan air mata. ia masih menangis. kemudian ia mencium bibirku. aku kaget bukan kepalang. aku melepaskan ciuman mbak Devi.
"mbak, jangan begini mbak"
"tolong mbak Dan.."
"iya, tolong apa?" tanyaku bingung.
kemudian mbak Devi kembali mencium bibirku. tangannya melingkar dipinggangku. mencengkram kuat pinggangku. ia melumat bibirku buas. aku hanya diam tak membalas ciumannya. aku melepaskan ciuman mbak Devi.
"mbak, aku ini adik ipar mbak. jangan kayak gini mbak"
tak ada sepatah kata dari mbak Devi. ia hanya diam, kemudian kembali menciumku. tangannya memainkan puting kecilku. aku terangsang. penisku tegang seketika. aku tak tahu harus berbuat apa. aku bingung. mbak Devi makin liar. tangan kanannya memainkan putingku, dan tangan kirinya meraba-raba pangkal pahaku. aku terangsang, kali ini benar-benar terangsang. otakku mencerna kemauan mbak Devi. IA HANYA INGIN BELAIAN SEORANG PRIA. bathinku berkecamuk, antara nafsu dan statusku sebagai adik iparnya. namun tangan mbak Devi benar-benar lihai meraba-raba titik hasrat seksualku. akhirnya, aku pun membalas ciumannya.
tak lama kami berciuman. tangan mbak Devi sudah membuka kancing celana jean's-ku. merogoh isinya. wajahku merah padam. aku direbahkan diranjang besarnya. pintu kamar sudah tertutup rapat dan terkunci. aku tak berani melihat wajah mbak Devi yang cantik. kuakui, mbak Devi memang cantik. penisku tegang tinggi. batangnya mengeras. mbak Devi hanya melontarkan senyum. dengan sigap ia melumat penisku dengan mulutnya. BUAS. LIAR. NAKAL. lidahnya lincah, bibirnya nakal. dan tangannya aktif mencengkram batang penisku. kini aku sudah tak berpakaian alias bugil.
aku masih terlentang dengan penis tegang. mbak Devi didepanku, memamerkan tubuh indahnya. ia telah melupakan rasa sakit dikakinya akibat tergores pecahan piring. dengan perlahan membuka kaus yang ia kenakan. melepas bra. dan dua gundukan payudara yang masih kencang dengan puting kecoklatan yang sangat menggairahkan. payudara bulat, dengan ukuran tak besar. membuat hasratku meninggi. kemudian, dengan perlahan ia membuka resleting rok yang ia kenakan. kali ini ia berdiri didepanku. tubuhnya indah semampai. walaupun tak terlalu tinggi, namun kemolekkan tubuhnya sangatlah menggoda. lekukan pinggulnya yang eksotis. kulitnya yang putih bersih bak bintang porno jepang. aku benar-benar berhasrat. bulu halus dan sedikit menghiasi daerah kewanitaannya.
ia kembali menunduk melumat penisku. aku merasakan nikmat. dua buah testikel-ku pun dilumatnya. tubuhku menggelinjang kenikmatan. lidahnya lihai mengeksplor penisku. hingga penisku benar-benar basah. aku tak tahan dengan godaan payudara mbak Devi. aku bangun dan menindih tubuh mbak Devi. ia hanya tersenyum nakal. kulumat puting kecilnya. meremas-remas payudara mbak Devi. matanya terpejam, desahannya terlontar. lidahku pun tak kalah lihai, memainkan puting mbak Devi. ia terlihat sangat berhasrat. lidahku perlahan menuju vagina. dengan jilatan romantis, sedikit demi sedikit menurun. hingga sampai klitorisnya. bulunya tak lebat. kujilat perlahan klitorisnya, ia mendesah. kini sudah kulumat vaginanya. dan desahannya makin sering.
tak sabar ingin kubenamkan penisku kedalam vaginanya. mbak Devi membuka pahanya lebar. vaginanya melambai memanggil penisku. senyuman nakal kembali terlontar dari bibirnya. aku tak malu lagi. wajahku tak merah padam lagi. kini nafsu merajai diriku. nafsu menguasaiku. mbak Devi terlentang dengan paha terbuka lebar. penisku sudah siap memasuki relung vaginanya. dengan sedikit gesekan-gesekan dimulut vaginanya.  kemudian dengan perlahan namun pasti kumasukkan penisku kedalam vagina mbak Devi. matanya terpejam. meringis. bibirnya digigit. tangannya meremas sprei. sedikit demi sedikit penisku sudah melesak masuk kedalam vagina mbak Devi. hangat.

dengan irama yang seksama kumainkan penisku. maju mundur. menari didalam vagina mbak Devi. awalnya ia merintih, namun kali ini desahan yang sering terlontar dari mulutnya. pinggulku maju mundur. penisku masuk dan keluar. dengan tempo yang cukup santai. aku benar-benar menikmati permainan dengan mbak Devi. wajahnya nakal. senyumnya menggoda. dan desahannya membuatku makin berhasrat. tanganku meremas payudaranya. jariku memainkan putingnya. sungguh nikmat vagina mbak Devi. kakak iparku ini sangat pintar merawat daerah kewanitaannya. peluh telah membasahi dahiku. hembusan AC tak terasa.
tempo kupercepat. goyangan pinggulku makin kencang. penisku masuk dan keluar menghujam vagina mbak Devi. suara yang timbul akibat hentakan membuat susana makin panas. remasanku makin kuat pada payudaranya. sesekali tak kulewatkan menjilati putingnya. menghisap putingnya. dan menggigit putingnya. mbak Devi hanya mendesah merasakan nikmat. peluh juga membasahi dahinya.
"mbak aku mau ke..ke..keluar"
"keluarin didalem aja Dan. nggak apa-apa kok"
dengan beberapa hentakan kuat, panisku menyemburkan air mani didalam vagina mbak Devi. satu teriakan tak kuat keluar dari mulutnya. vagina mbak Devi banjir oleh air maniku. rasanya sungguh nikmat. rasanya sungguh indah. tak bisa dibayangkan. terus kupompa air maniku, ku tak ingin menyisakan satu tetes pun. kumuntahkan semua air maniku didalam vagina mbak Devi. rasanya sungguh luar biasa.

setelahnya, aku mandi bersama dengan mbak Devi. kembali bercinta dikamar mandi. aku tak ingat anak-anakku. aku tak memikirkan istriku. aku hanya ingin bercinta dengan mbak Devi.

setelah kejadian hari itu, kini mbak Devi tak segan mengundangku untuk berkunjung kerumahnya. tentu saja tujuannya hanya satu "BERCINTA". kami sepakat bahwa hubungan kami hanya sebatas pelepasan hasrat seksual semata, tak lebih. sampai detik ini pun istriku tak mengetahuinya. biar kisah ini kusimpan dalam-dalam. hanya aku dan mbak Devi yang mengetahuinya.