Senin, 14 Desember 2015

teh Kokom



Pada suatu hari aku berkunjung kerumah teteh ku di
Indramayu. Sudah lama aku tidak berkunjung ke
rumah tetehku mungkin sudah 5 tahun.
Singkat cerita, aku akhirnya sampai di rumah
tetehku dan kira-kira jam 9 pagi dan hanya di
sambut teteh perempuanku karena  laki dan
anak-anaknya sedang keluar rumah. teteh
perempuanku ini namanya teh Komariah tapi aku
biasa memanggilnya teh Kokom, biarpun umurnya
sekitar 32 tahunan tapi badan teh Kokom masih
tampak bahenol.
teh Kokom langsung menyongsongku dan setelah
membuka pintu pagar, digandengnya tanganku
menuju ke dalam rumah sambil menanyakan khabar
keluarga ku. Sampai di ruang tamu aku langsung
duduk berdampingan dengan dengan teh Kokom,
setelah ngobrol beberapa saat teh Kokom beranjak
ke dapur untuk mengambilkan minum untukku
sambil bertanya,
“Rid, kamu mau minum apa?’
“Kopi aja teh, biar seger”. Jawabku.
Beberapa saat kemudian tampak teh Kokom keluar
dari dapur sambil membawa nampan dengan gelas
di atasnya, namun tiba-tiba teh Kokom terpeleset
jatuh mungkin karena lantainya licin sehabis di pel,
sehingga gelas yang berisi air kopi yang masih panas
itu tumpah ke badan teh Kokom. teh Kokom
menjerit minta tolong padaku, dan akupun dengan
segera menghampiri teh Kokom. Karena panik dan
tak tahu harus berbuat apa, secara sepontan kutarik
saja baju dan kain yang dikenakan teh Kokom
pikirku, agar pakaiannya yang basah terkena air
panas itu segera lepas dan tidak menempel lama
pada tubuh teh Kokom, sehingga tubuh teh Kokom
menjadi telanjang, pada saat itu tehwak Kokom rupanya
tidak memakai BH dan pandangankupun langsung
mengarah ke tetek tehKokom yang masih mengkal
walaupun sudah agak turun. teh Kokompun rupanya
tidak menyadari keadan dirinya mungkin karena
masih panik. Setelah agak tenang teh Kokom lalu
masuk kedalam kamarnya.
“teh Kokom nggak apa-apa kan?” Tanyaku khawatir.
”Gak apa-apa rid, cuma kaget aja.” Jawab teteh
Kokom dari dalam kamar.
“Rid, tolong balurin minyak kayu putih dong”
“Dimana teh?” Tanyaku.
“Disini, masuk aja rid” Jawab teh Kokom.
Segera kubuka pintu kamar teh Kokom lalu dengan
agak segan aku masuk ke dalam kamar teh Kokom,
tampak teh Kokom duduk selonjor diatas tempat
tidur, yang mengagetkan sekaligus membuatku
senang keadaan tubuh teh Kokom masih seperti
tadi, telanjang , hanya celana dalam warna hitam
yang menutupi memeknya. Meski gugup,
kutanyakan pada tehKokom bagian tubuhnya yang
mana yang ingin di olesin.
“Yang mana teh yang mau di olesin?”.
“Ini Rid punggung teteh, rasanya linu karena jatuh
tadi”. Jawab teh Kokom sambil membalikan
badannya.
Dengan agak gemetar aku mulai mengusap-usap
punggung tehKokom dengan minyak kayu putih.
Batang kontolku yang sudah mengeras sedari tadi
menjadi lebih tegang lagi. Lama-kelamaan nafsu
birahiku semakin meninggi dan ku beranikan diri
untuk lebih merapatkan tubuhku dengan tubuh teh
Kokom hingga kontolku menjadi menempel ke tubuh
teh Kokom meskipun masih terhalang celana, lalu
perlahan-lahan ku gesek-gesekan sambil menunggu
reaksi teh Kokom.
Setelah yakin tidak ada ada penolakan dari teh
Kokom akupun semakin berani, ku arahkan usapan
ku ke arah depan tubuh wak Kokom dengan maksud
agar dapat ku sentuh dan ku raba buah dada wak
Kokom yang masih montok itu. Perlahan-lahan
tangan ku mulai merambah bagian pinggir buah
dada teh Kokom, dengan sedikit meremasnya jari-
jari tanganku semakin ku arahkan ke bagian pusat
buah dada teh Kokom dimana aku dapat leluasa
untuk meremas-remasnya. Setelah buah dada teh
Kokom berada seluruhnya dalam kedua telapak
tanganku, ku remas-remas payudaranya dengan
agak kuat, terasa empuk dan halus payudara teh
Kokom meskipun tidak mengkal lagi dan kurasakan
juga sudah agak turun tapi untuk wanita seumur 32
tahunan ku pikir masih bagus. Lalu jari telunjuk dan
jempolku mulai memilin-milin kedua putting
susunya dengan gemas, ketika itu tubuhku sudah
sedemikian menempel erat ke tubuh teh Kokom, ku
rasakan kontolku semakin keras menusuk punggung
bagian bawah teh Kokom sedangkan mukaku ku
susupkan ke belakang lehernya yang hanya ditutupi
rambut-rambut halus karena teh Kokom menjepit
rambutnya yang sepinggang itu sehingga
menggumpal di bagian belakan kepalanya.
Meskipun teh Kokom hanya diam, aku yakin ketika
itu teh Kokom juga sudah bernafsu karena ku
dengan sayup-sayup nafasnya terdengar semakin
tidak beraturan. Dan dengan keyakinan tinggi,
segera aku pindahkan tubuhku ke depan teh Kokom
sehingga berhadap-hadapan dengan teh Kokom.
teh Kokom hanya diam ketika tubuhnya ku peluk
hanya dengus nafasnya semakin tidak beraturan dan
semakin jelas kurasakan ketika kudekatkan wajahku
ke wajah teh Kokom, lalu tanpa aba-aba aku dan
wak Kokom berciuman saling melumat lbibir dan
bertukar hisap lidah, ternyata teh Kokom sudah
sangat bernafsu, ciumannya begitu menggebu-gebu
menerpa mulutku. Sambil terus berciuman tanganku
ku remaskan ke buah dadanya sambil kupelintir-
pelintir puttingnya lalu berpindah menggerayangi
bagian bawah tubuh teh Kokom. Kedua bongkahan
pantatnya yang besar kuremas-remas.
kemudian aku berdiri lalu kulepas celanaku di
hadapan teh Kokom, sedangkan teh Kokom diam
saja sambil memperhatikanku. Setelah celanaku
lepas, dalam keadaanku masih berdiri dengan tanpa
kuduga teh Kokom langsung meraih kontolku yang
sudah berdiri keras, dengan berjongkok di remas-
remasnya kontolku dengan tangan tangannya sambil
diciumi. Dan akhirnya dimasukannya kontolku
kedalam mulutnya, dihisap-hisap dan dikocok-kocok
mulut wak Kokom.
”Ahh, enak teh..” Kataku sambil mengeramasi
rambut teh Kokom yang panjang.
”teteh udah lama nggak ngelrasain barang laki-laki
Rid.” Kata teh Kokom.
”Memangnya kenapa teh, kan mangDal masih
sehat?” Tanyaku. Kujulurkan tanganku ke bawah dan
kuraih tetek teh Kokom masih montok itu kuremas-
remas dan kupelintir-pelintir pentilnya bergantian
kiri dan kanan.
”mamangmu barangnya sudah nggak bisa berdiri.”
Jawab teh Kokom.
Setelah beberapa saat, aku bertanya memintanya
untuk berbaring.
” teh tiduran deh teh..” Pintaku.
teh Kokom lalu berbaring di atas kasur dengan
kedua kaki mengangkang, aku lalu naik menyusul .
Kuelus-elus kedua paha teh Kokom kemudian
kumainkan memeknya dengan jariku kucolok-colok
memek teh Kokom dan ku cubit-cubit itilnya.
Kudekatkan wajahku ke atas permukaan teh Kokom,
tercium bau yang khas yang semakin membuatku
bernafsu. Kujilati dan kusodok memek teh Kokom
dengan lidahku.
”Ahh.., ssshhh.., enak Rid terus ah..,” Desis teh
kokom.
teh Kokom lalu menarik tubuhku ke atas tubuhnya,
tampaknya teh Kokom sudah kepengen di ewe.
”Ayo rid, masukin teteh udah nggak tahan, ngghhh”.
Kata teh Kokom sambil mengerang-ngerang.
Segera saja ku arahkan kontolku ke memek teh
kokom yang berjembut banyak itu, teh Kokom lalu
membimbing kontolku mengarahkannya ke dalam
memeknya.
Ku hela pantatku maju mundur, kutekan kontolku
sampai mentok ke dasar memek teh Kokom
sementara itu teh kokom mengimbangi gerakanku
dengan menghela sambil menggoyangkan pantatnya
keatas ketika kontolku mengarah ke dalam
memeknya sehingga terasa kepala kontolku seakan
menabrak dinding dasar memek teh kokom.
”ahhh…, rid enak rid ssshhhh…”. teh Kokom
meracau mendesah.
”Iya teh, ayo goyang terus pantatnya..” Balasku.
Ku remas-remas tetek teh kokom dan kulahap dan
kuhisap pentil keduanya bergantian. teh Kokom lalu
menarik kepalaku, di sosornya bibirku dengan rakus,
lidahnya menulusuk kedalam mulutku dan
dihisapnya lidahku, terasa hangat dan kenyal ketika
lidahnya juga gantian kuhisap.
Beberapa saat kemudian gerakan teh kokom
semakin liar tangannya meramas pantatku dan ikut
menekankan.
”Ahhhssshhh…, teteh mau keluar rid, ayo terus yang
cepat rid ahhh…” Erang teh kokom.
”Iya teh” Jawabku sambil kucepatkan gerakan
menusuk-nusuk memek wak kokom dengan
kontolku.
”Saya juga mau keluar teh” Tambahku.
”Ayo rid kita keluarin bareng-bareng ahhh,”. teh
kokom menimpali.
Kurasakan sesuatu yang nikmat akan segera
muncrat, aku dan teh kokom saling berdekapan erat
sambil berciuman, tanganku kuremas-remaskan ke
tetek teh kokom.
Dan akhirnya aku dan teh kokom saling mengejang
dalam kenikmatan, air maniku muncrat di dasar
memek teh kokom.
”ssshhhh.., aahh.., teteh keluar rid..,”.
”saya juga keluar teh..”
Kenikmatan menjalari seluruh tubuhku dan dengan
masih tetap berdekapan aku dan wak kokom sama-
sama saling menikmati momen erotis itu sampai
puas.
Setelah terdiam beberapa saat menikmati sisa
kenikmatan kugulingkan tubuhku kesamping teh
kokom. Aku dan teh kokom mengobrol beberapa
saat sambil tanganku mempermainkan teteknya dan
sambil kuciumi rambutnya yang harum dan panjang
itu.
Aku dan teh kokom lalu mandi bersama dan masih
sempat ngewe sekali lagi, ketika teh kokom
menungging kupeluk dia dari belakang dan
kususupkan kontolku ke dalam memeknya dari
belakang , teh kokom hanya menjeri-jerit kecil
manja, meskipun agak tergesa-gesa karena takut
keluarga teh kokom pulang aku dan teh kokom
tetap sama-sama puas.
Setelah rapi aku dan teh kokom lalu duduk di ruang
tamu sambil mengobrol.
”Rid nanti jangan bosan yah kalau teh wak kokom mau
lagi” Pinta teh kokom.
”Wah siapa yang bosan teh, justru saya pengen
sesering mungkin ngewe sama teteh” Jawabku
sambil tanganku kurugohkan ke dalam balik bajunya
dengan maksud meremas teteknya.
”Ihh, kamu nakalnya..” Sambut teh kokom.
”Udahh rid, nanti ada yang lihat, lagian besok-besok
kan bisa lagi.” Lanjutnya.
Setelah kejadian itu aku dan teh kokom semakin
sering saja ngewe, apalagi semenjak suami wak
kokom memintaku untuk tinggal di rumahnya karena
dia sering keluar kota dan anak-anaknya pindah ke
kota lain hingga rumahnya semakin, aku dan teh
kokom semakin bebas saja untuk melampiaskan
nafsu, terkadang untuk mencari suasana baru aku
dan teh Kokom sesekali bercinta di hotel. Tapi kami
tetap berhati-hati dan tidak memaksakan kehendak
apabila situasinya tidak memungkinkan. Kecuali di
tempat tidur, aku tetap bersikap wajar sebagaimana
anak terhadap orang tua kepada teh kokom.

tresome ku



Istriku, Della dan aku telah berumah tangga selama beberapa tahun lamanya dan sering dalam tahun-tahun perkawinan kami tersebut aku berfantasi tentang dia bercinta dengan pria lain. Seorang pria sempurna yang menyetubuhinya dengan hebat dan membuat istriku mengerang keenakan menikmatinya.

Dalam setahun belakangan ini, aku selalu mengungkapkan fantasiku ini ketika berada di atas ranjang dan kurasakan dia selalu menjadi lebih bergairah karenanya dan akan diikuti dengan permainan seks yang liar dan ledakan multi orgasme setiap kalinya. Masalahnya, jika diluar area ranjang Della tidak pernah mau mendiskusikan hal tersebut denganku, yang hal itu membuatku cukup merasa frustrasi. Jika aku berusaha untuk mengajak dia untuk mendiskusikannya dia langsung marah dan pergi. Della memang seorang wanita dengan latar belakang keluarga yang sangat ketat pendidikan agamanya.

Istriku Della saat ini berusia 35 tahun. Tinggi dan berat badannya yang rata-rata tetap terjaga bentuknya karena rutinnya dia pergi ke pusat kebugaran dua kali dalam seminggu. Payudaranya juga sedang-sedang saja, tapi dia memiliki puting susu yang cukup besar saat gairahnya terbakar. Dan yang paling membuatku bangga beristrikan dia adalah wajahnya yang sangat manis dan teramat menarik, disamping kepribadiannya yang baik dan senyumannya yang selalu dapat meredakan amarahku. Dia juga seorang pasangan bercinta terbaik yang pernah kudapatkan.

Akhirnya, kuputuskan agar fantasiku tentang dia bercinta dengan pria lain dapat terwujud, aku harus mencoba cara yang berbeda dengan jalan yang kupakai selama ini. Aku tahu dia sangat selektif terhadap pria. Maksudku selama perkawinan kami aku ingat ada sekitar empat atau lima pria lain yang mampu menarik perhatiannya. Kesemuanya dengan kepribadian yang unik, dapat kukatakan begitu, tinggi, gagah, dan menarik. Hasilnya, setelah sedikit ‘kembali ke masa lalu’, aku akhirnya menjatuhkan pilihanku pada seorang pria berumur sekitar tiga puluhan yang aku yakin memenuhi deskripsi tentang seorang pria yang dapat menarik perhatian Della. Aku bertemu dengannya saat sedang berkeliling di seputar kota. Namanya Thomas, dia sangat gagah dan tinggi dengan kulit yang kecoklatan, dan sangat menarik menurutku. Satu hal yang dapat menarik perhatian Della dari Thomas adalah tak hanya dia seangat menarik dan berkharisma, dia seorang pria bertipe jantan dan ‘jalanan’ yang sangat kontras dengan kami yang berpendidikan dan mapan.

Di salah satu kafe di sudut kota, waktu pertama kali bertemu dengan Thomas, kukeluarkan selembar foto Della dan mengatakan padanya kalau aku ingin agar dia bercinta dengan Della. Dia menyukai fotonya dan kalau dia bersedia, syaratnya dia boleh bercinta dengannya sesuai gayanya, tapi pertama-tama kami harus membuat Della bersedia melakukannya.

Kami membuat sebuah rencana agar Thomas dan Della dapat bertemu, disamping rasa takutku kalau Della takut dan marah dan semua kerja kerasku ini akan sia-sia. Akhirnya kami memutuskan kalau dia akan datang ke rumah besok malamnya dan pura-pura menjadi seorang teman lama yang sekian tahun tak pernah bertemu dan sedang singgah di kota ini dan mampir sejenak di rumahku.

Malam yang kunantikan serasa tak kunjung tiba, aku tenggelam dalam hayalanku membayangkan bagaimana malam tersebut akan berlangsung. Disamping rasa takutku kalau Della akan marah besar padaku karena telah menyusun rencana ini tanpa persetujuannya, aku lebih takut kalau dia tak bersedia berhubungan seks dengan Thomas. Kuhabiskan waktu untuk menyalakan lilin, menghidupkan CD player dan memilih lagu yang tepat untuk menjaga situasi hatinya. Kemudian kubujuk dia agar memakai sepatunya yang berhak tinggi yang selalu membuatku bergairah saat bercinta dengannya. Kurebahkan dia di atas karpet lantai ruang keluarga dan mulai mencumbu vaginanya selama kurang lebih 15 menit hingga dia mendapatkan orgasme pertamanya. Dia mulai hanyut dalam irama yang aku buat, dengan cepat jadi sangat basah saat aku mulai menyetubuhinya dengan gerakan lambat dan panjang. Aku mulai khawatir tak mampu bertahan lebih lama lagi. Saat orgasmenya yang kedua mulai datang lagi akhirnya terdengar Thomas mengetuk pintu depan.

Ketukan itu membuatnya langsung bangkit dengan sedikit ketakutan dan langsung bertanya siapa yang mengetuk itu, saat itu sekitar pukul 10 malam. Aku tak tahu, jawabku tapi aku akan segera mencari tahu dan mengusirnya pergi. Dia segera merapikan pakaiannya dan kutenangkan dia, aku tak akan mengijinkan siapapun masuk kemari, maka dia kembali rebah di karpet menggosok kelentitnya menungguku kembali dan menyelesaikan apa yang telah kami mulai tadi.

Kubuka pintu dan menjumpai Thomas berdiri di sana dengan maskulin dan mata yang bercahaya. Kukedipkan mataku padanya dan segera menyuruhnya masuk dengan tenang. Kubisikkan padanya agar segera ke ruang keluarga. Saat ini Della pasti sudah mendengar kedatangan kami.

Kami berjalan memasuki ruang keluarga dan kuperkenalkan Thomas pada Della yang duduk di sana memandanginya untuk beberapa waktu, bertanya-tanya siapa gerangan pria ini… dan apa yang sebenarnya sedang terjadi? Lalu dia memandangku, dan berbalik memandangi kami berdua bergantian. Aku takut dia akan marah tapi dia mengejutkanku dengan tenangnya berdiri membiarkan pakaiannya yang berantakan tadi terjatuh dikarpet. Dan kemudian berjalan mendekat lalu memberi Thomas sebuah pelukan sebelum kembali berbalik lagi dengan pantat dan payudaranya yang bergoyang saat dia berjalan untuk duduk di karpet itu lagi. Belakangan aku tahu kalau dia sudah menyadari saat aku menjawab ketukan pintu itu kalau semua ini sudah aku rencanakan. Saat pertama kali dia melihat Thomas, dia tahu kalau aku menunggu pria ini datang untuk bercinta dengannya. Dia akhirnya memutuskan untuk melakukannya saat mengetahui kalau Thomas seorang pria yang mampu menarik hatinya dan dia sudah siap untuk itu…

Setelah dia duduk di atas karpet, kami bertiga akhirnya juga duduk di atas karpet sekitar satu jam agar merasa nyaman berbicara tentang sesuatu selain seks meskipun kami dapat merasakan aura seksual semakin terbangun naik. Della duduk dengan tenang meskipun hanya memaki sepatu bertumit tingginya dan payudaranya yang terpampang dengan bebas di depan kami berdua dengan sangat menggoda. Aku memergoki Thomas selalu memandangi payudaranya. Dapat kukatakan Della menikmati pengalaman ini karena dia juga malah menggoda kami berdua dengan mengatakan kalau wajah kami merah dan terangsang. Dia terlihat sangat santai dan mengontrol situasi ini, yang itu sangat membuatku tekejut.

Dapat kulihat tonjolan besar di celana Thomas. Ukuran penis di baliknya terlihat besar (belakangan Della bilang padaku dia menyadari hal itu juga dan itu membuatnya sangat terangsang, membantunya memutuskan untuk bercinta dengan Thomas). Tidak ada seorangpun yang tergesa-gesa meskipun aku sangat ingin melihat Thomas berada diantara pahanya mengocoknya berulang-ulang untuk memberinya multi orgasme. Della kelihatan sangat menikmati setiap waktunya dan melakukannya dengan perlahan dan itu semakin membuatku frustrasi. Ini diambang titik dimana aku mengharapkan fantasiku menjadi nyata.

Saat Della akhirnya benar-benar merasa nyaman, dia rebah tengkurap dan meminta agar punggungnya dipijat. Ini adalah tanda yang kami tunggu-tunggu dan dalam keadaan ini tak mengejutkanku jika Della lah yang mengambil inisiatif tersebut. Dengan cepat aku memberi Thomas kesempatan memberi pijatan pada paha dan pantat Della, sedangkan aku dengan berdebar-debar terfokus pada leher dan bahunya. Kubiarkan Thomas memberikan akses menyeluruh terhadapnya.

Thomas mulai membelai pahanya dengan lembut. Setelah beberapa saat tangannya mulai bergerak naik hingga semakin mendekati vaginanya. Terlihat tubuh Della sering menggelinjang, tapi lalu dengan cepat Della menyembunyikan reaksinya tersebut. Setelah beberapa menit kemudian Thomas memindahkan sasarannya dan mulai meremasi pantat Della dengan kedua tangannya. Dapat kulihat area di sekitar vagina Della sudah menjadi basah saat Thomas menjalankan aksinya.

Akhirnya, Thomas kembali pada gerakan awalnya tadi pada bagian dalam paha Della dan membiarkan jarinya berada di dekat vaginanya. Dia benar-benar tahu apa yang sedang diperbuatnya dan dia tahu reaksi yang diberikannya terhadap Della yang mulai menekankan pinggulnya dengan pelan ke karpet. Mereka berdua terlihat sangat menikmati permainan kucing dan tikus ini. Dapat kulihat penis Thomas mendesak keluar dari celananya dan membuat celananya seakan hendak robek karenanya. Dengan cepat diturunkannya risleting celananya dan segera mengeluarkan penis itu. Akhirnya dia tak mampu menahannya lebih lama lagi dan bergerak menaiki tubuh Della dan mulai menggosokkan penisnya naik turun di belahan pantat Della. Dapat kukatakan Della berada dalam dunianya sendiri saat ini, dan jika aku pernah berfantasi tentang dia yang bercinta dengan pria lain, mereka mewujudkannya saat ini. Della sangat sensitive perasaannya saat bercinta dan dia bisa merasakan betapa besar dan kerasnya penisnya yang menekan pada pantatnya itu. Dengan pelan Della mulai menggoyangkan pantatnya pada penis itu dengan mata terpejam, tapi apa yang tergambar pada wajahnya memberitahukanku betapa apa yang tengah dirasakannya sungguh menakjubkan.

Tak lama kemudian, kulucuti pakaianku dan bergerak ke sofa didepan Della. Dengan cepat Della bengkit dan dengan bertumpukan kedua lengan dan kakinya dia mulai menghisap penisku. Della sungguh sangat terbakar gairahnya, dimasukkannya seluruh batang penisku hingga menyodok di tenggorokannya. Dengan posisinya itu membuat pantat Della tepat berada di depan Thomas. Della sepertinya memang menginginkan Thomas berada di belakangnya, berada tepat di belakang vaginanya yang sudah gatal. Aku tahu Della terlalu malu untuk ‘meminta’ begitu juga denganku agar Thomas segera menyetubuhinya dan dengan cara inilah Della mengungkapkannya… Thomas mulai membuat langkah pertamanya!

Aku mengisyaratkan pada Thomas untuk melepaskan sisa pakaian yang masih melekat di tubuhnya. Aku tahu dia memiliki tubuh yang tegap, tapi saat dia melepaskan pakaiannya, tubuhnya terlihat sangat menakjubkan bagiku. Aku tahu Della juga akan menyukai bentuk tubuhnya Thomas dan apalagi penis besarnya itu nanti saat dia memalingkan wajahnya ke belakang melihatnya.

Penis Thomas perlahan tumbuh membesar saat dia melepaskan pakaiannya. Kupegang bahu Della, mengehentikan hisapannya pada penisku, dan menyuruhnya berbalik menghadap pada Thomas yang berlutut di hadapannya. Rasa cintaku padanya sungguh meluap saat ini. Dia menerima Thomas dan menggenggam bola zakarnya dengan tangannya yang halus dan memasukkan penis Thomas yang masih belum erkesi penuh ke dalam mulutnya. Penis Thomas dengan cepat mengeras dalam mulutnya. Dia suka menghisap penisku hingga ke tenggorokannya, tapi saat dia mencoba untuk memasukkan penis Thomas sampai ke tenggorokannya, dapat kulihat dia mengalami kesulitan dengan ukurannya, dan dia hampir tersedak untuk beberapa waktu. Tapi itu malah membuatnya semakin terangsang dan dia terus berusaha memasukkan penis Thomas ke dalam sampai tenggorokannya dapat beradaptasi dengan ukurannya. Belakangan Della menceritakan padaku, jika saja ukuran penis Thomas se inchi saja lebih panjang, dia tak mungkin dapat menampungnya. Saat Della sibuk dengan ‘pekerjaannya’, kusingkirkan lepas celana dalamnya dan mulai menggosok vaginanya dari belakang. Salah satu fantasi terbesarku adalah menggosok Della saat dia menghisap penis besar pria lain dan sekarang aku tahu aku sangat menyukainya. Aku lihat Della sangat asyik dengan ‘pekerjaannya’. Kehangatan cengkeraman dinding vagina Della langsung kurasakan begitu kulesakkan penisku ke dalamnya.

Aku mengayun pelan, kedua tanganku memegangi pinggulnya agar penisku dapat lebih dalam masuk ke dalam vaginanya saat tengan Thomas berada pada kepala Della menggerakkan seperti keinginannya saat dia menyetubuhi mulut Della. Dalam waktu yang bersamaan aku menyetubuhi Della dengan lembut dari arah belakang, Thomas menggoyangnya dengan keras, memasukkan batang penisnya sedalam-dalamnya ke mulutnya dengan tangannya menahan gerakan kepala Della. Della tersedak waktu Thomas berusaha merangsak semakin dalam. Aku dapat mendengar suara kekurangan nafasnya itu, tapi seperti seorang ‘jalang’ yang baik Della tak berhenti dan aku mulai dapat mendengar lenguhannya diantara suara nafasnya yang tersedak saat dia menggoyangkan pinggulnya mengimbangi ayunanku.

Dengan semua yang tengah berlangsung ini dan pemandangan Thomas yang sedang menyetubuhi mulut Della, membuatku tak memerlukan waktu lama untuk berejakulasi di dalam tubuhnya, melumuri dinding vagina Della dengan semburan spermaku. Rasanya seperti kudapatkan orgasme terbesar dalam hidupku. Bisa kulihat orgasmeku dan oral yang diberikan Della mendekatkan orgasme Thomas. Aku ingin menyaksikan Thomas menyetubuhi Della dan keluar dalam vaginanya, maka dengan cepat aku segera bangkit dan menyuruh Della naik ke atas sofa, merangkak untuk baralih menghisap penisku, agar Thomas dapat menyetubuhinya dari belakang. Akan selalu kuingat saat Thomas menyelipkan penisnya ke vagina Della, seperti hal itu berhenti untuk beberapa waktu. Ini adalah fantasi yang sudah lama kudambakan.

Yang membuatku kagum adalah betapa cepatnya gerakan Thomas yang sudah berada di belakang Della dan langsung melesakkan penisnya ke dalam vaginanya. Sepertinya dia hanya mengenal satu kecepatan, dan itu adalah mendorong masuk dengan cepat dan keras. Aku tak tahu apa dia pernah berpikir kalau kami akan menghentikannya menyetubuhi Della, atau kami menyuruhnya untuk memakai kondom terlebih dulu. Sebelum kami sempat bereaksi dengan apa yang dilakukannya dia sudah berada di belakang Della dengan sekejap. Dan seperti yang Della katakan padaku kemudian… Thomas bukannya memasukkan penisnya… Dia menghentakkan seluruh batang penisnya ke dalam vaginanya dengan hanya sebuah dorongan saja. Della juga mengungkapkan padaku kalau dia belum pernah meraskan sebuah penis yang begitu besar, begitu nikmat, dan belum pernah merasa terisi penuh seperti yang dirasakannya akibat penis Thomas saat itu, saat dia melesakkannya dari belakang. Itu membuat nafas Della terhenti sejenak dan dia memutuskan tak perduli apa Thomas memakai kondom atau tidak, atau kalau-kalau dia bisa jadi hamil karenanya. Della ingin dia menyetubuhinya dan merasakan dia menghantam dinding vaginanya dengan penis besarnya tersebut (dan Della belakangan juga menambahkan kalau dia suka dengan bola zakarnya, yang lebih besar dan lebih berat dari milikku dan lebih jauh menggantung, hingga saat dia sedang menyetubuhinya, kantung bola zakarnya itu akan menampar kelentitnya yang membuatnya menggelinjang kegelian).

Tak perlu dikatakan lagi menyaksikan momen ini dan melihat ekspresi wajah Della saat dia menghisapku mendorongku dengan cepat ke batas akhir untuk yang kedua kalinya. Sepertinya aku keluar lebih keras dan lebih lama dari yang pernah kualami, yang menyebabkan Della membuka matanya dan menatapku dengan mimik yang lucu. Aku terus mengisi mulutnya dengan berjuta sperma yang dihisap dan ditelannya. Sebuah pengalaman pertama dalam hidupku yang sangat menguras staminaku dan membuat aku dua kali orgasme dengan hebatnya.

Saat aku berejakulasi dalam mulut Della, Thomas menyetubuhinya dengan keras dan cepat dari belakang. Aku bangkit dan menyingkir dari medan pertempuran mereka, dengan cepat Thomas langsung membalikkan tubuh Della agar rebah pada punggungnya. Lalu Thomas kembali memasukkan penisnya yang terlihat semakin bertambah besar saja, dan mereka mulai berciuaman dengan rapat, kaki Della berada di bahu Thomas. Dengan kaki Della yang berada di bahunya, Thomas mulai mengayun dengan tenaga yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Lengan Della melingkari leher Thomas saat dia menghentak tubuhnya.

Saat itu aku ingin menghentikan Thomas dan menyuruhnya agar memakai kondom agar Della tidak hamil. Tapi saat kulihat mereka berdua, dapat kulihat bahwa Della sudah terlalu jauh untuk dihentikan dan Thomas tengah berada dalam iramanya yang tak kutemukan celah untuk menghentikannya sebentar. Setelah beberapa menit melihat mereka berdua bergerak semakin keras, itu membuatku semakin terangsang hingga tak mampu berkata apapun, apalagi Della tak pernah meminta Thomas untuk memakai kondom. Mungkin saat ini bukan masa suburnya atau dia bahkan tak memusingkan hal itu. Disamping itu, hal ini sangat liar dan seksi bercampur menjadi saru menyaksikan seorang pria asing menyetubuhi istriku tepat di depan mataku sendiri… dan di rumahku sendiri… dengan seijinku. Kepala Della terlempar ke sana-kemari dan kedua kelopak matanya terpejam rapat saat dia dengan rela membiarkan Thomas menyetubuhinya. Yang membuatku sedikit terkejut ternyata jika Della sedang berada di puncak gairahnya, dia bias mengumpat sepeti seorang wanita jalang dan saat dia tahu Thomas akan segera orgasme dia menyuruhnya agar keluar jauh di dalam vaginanya! Aku hanya duduk di samping mereka, melihat, tapi aku tahu kalau aku mengingatkan Della tentang kondom, itu akan merusak semuanya dan dia akan sangat marah. Belakangan dia mengatakan kalau itu terasa sangat aneh merasakan penis Thomas mengisi penuh vaginanya tanpa kondom. Setiap Thomas mendorong, rasanya dia mendapatkan sebuah orgasme kecil. Saat akhirnya Thomas orgasme, dia dapat merasakan penisnya berdenyut meledakkan spermanya, dan spermanya menghantam jauh ke tempat yang belum pernah diraskannya sebelumnya. Waktu Thomas mulai oberejakulasi, Della mengerang keras, dia dapat merasakan penisnya menjadi bertambah besar, dan dia semakin keras menjerit merasakan sperma Thomas mengahantam jauh di dalam tubuhnya. Della mendapatkan orgasmenya sendiri karenanya, tubuhnya bergetar hebat, dia menyentakkan pinggulnya semakin merapat pada tubuh Thomas agar dia semakin masuk ke dalam.

Ini membuatku terangsang sekaligus membuatku takut. Belakangan Della meyakinkanku kalu saat itu memang dia sedang tidak dalam masa suburnya dan syukurlah ternyata dia benar.

Ini adalah permulaan dari serangkaian persetubuhan yang panas dan setiap kalinya tak kurang dari empat jam non stop kecuali untuk mandi berendam dengan air panas.

Saat Thomas orgasme, dia rebah pada punggungnya tapi Della tak mengijinkannya beristirahat. Rambutnya terlihat basah oleh keringat melekat pada wajah, leher dan bahu dan dadanya yang semuanya terlihat bersemu merah setelah mendapatkan begitu banyak orgasme. Setiap saat spermanya akan meledak, Della segera menghisap penisnya jauh ke dalam tenggorokannya hingga penisnya mengeras kembali. Dengan penis besarnya tersebut, Thomas tak banyak mendapatkan wanita yang dapat menghisap penisnya hingga jauh ke dalam tenggorokan, maka setiap Della berusaha memasukkan penisnya ke dalam tenggorokannya membuat Thomas bergairah dan ereksi segera. Della belakangan mengatakan kalau dia belum pernah meraskan penis yang terasa begitu lembut dalam mulutnya.

Yang membuat Della begitu bergairah saat berhubungan seks dengan Thomas adalah kenyataan bahwa Thomas mampu menyetubuhinya dengan sangat keras. Dan juga Thomas selalu menampar bongkahan pantat Della setiap kali dia mengayun sampai pantatnya merah dibuatnya. Serta gigitannya pada putting Della yang sangat sensitive, yang hanya dengan menggosoknya saja dapat memberinya orgasme, sangat menaikkan kenikmatannya. Della selalu menyuruhku agar berbuat lebih keras lagi terhadapnya saat bercinta tanpa harus menjadi kejam. Entah bagaimana, perlakuan Thomas itu membuatku khawatir sampai di mana batas ketahanan yang dimiliki Della. Aku menyadari hal itu saat melihat betapa sosok pria jalanan yang dimiliki Thomas selalu membuatnya bergairah kembali dengan perlakuannya yang keras dan cenderung kasar itu. Itu sangat kontras dengan gambaran percintaan kami selama ini. Meskipun sejak kusuruh Thomas untuk menyetubuhinya dengan caranya sendiri dan itu memang membuat Della bergairah dan liar.

Della adalah satu-satunya wanita yang pernah kutemui yang benar-benar menyukai menghisap penis hingga ke dalam tenggorkannya dan menelan sperma seorang pria, dan dapat kulihat dia ingin Thomas agar keluar jauh di dalam tenggorokannya. Saat menghisapnya, Della mulai memasukkan jarinya ke dalam lubang anus Thomas diiringi dengan remasan tangannya pada kantung bola zakarnya yang membuat Thomas mengerang keenakan. Setiap kali Della menambah dorongan jarinya masuk ke dalam lubang anusnya, Thomas menggelinjang, lalu mengerang. Sangat erotis buatku, Della ingin merasakan spermanya seperti yang dikatakannya padaku kemudian. Aku terpesona menyaksikan mereka berdua yang terlihat sangat indah dan seksi dan tubuh Thomas yang selalu menggelinjang karena perlakuan Della. Dan akhir dari pertahanannya, dia mengangkat pantatnya naik dari atas karpet dan mengerang keras mengiringi ledakan spermanya. Thomas menahan belakang kepala Della agar tak bergerak. Belum pernah kudengar suara yang seperti ini, Thomas mengerang dengan nyaring, suaranya hampir menyerupai suara seorang wanita. Reaksi tubuh Thomas membakar gairah Della, dan dia tak akan melepaskan Thomas saat dia menghisap habis sperma Thomas hingga tetesan terakhir.

Della menceritakan padaku berulang kali setelahnya bahwa dia menyukai rasa dari spermanya itu. Kupikir memang jelas Della menyukai apapun yang dimiliki Thomas. Setelah Thomas cukup pulih, dengan bercanda dia mengatakan bahwa dia keluar dengam dahsyat hingga dapat membuat langit-langit ruang keluarga ini jebol jika Della tak mengisapnya tadi. Della suka dengan antusiasnya dan mengatakan tidak apa-apa sekeras apapun dia keluar dalam tenggorokannya.

Kami bertiga perlu istirahat dan pergi berendam dengan air panas dalam bak mandi. Aku pikir mereka berduia sudah selesai, tapi mereka mulai saling menyentuh, saat bibir mereka saling melumat, membuatku ereksi keras untuk yang ke empat kalinya. Rasanya aneh melihat mereka tak merasakan kelelahan dalam berhubungan seks. Mereka memasuki sebuah level yang baru. Della sedang bercinta dengan Thomas dan aku merasakan cemburu dan terangsang dalam waktu yang sama.

Akhirnya, aku mengajak mereka keluar dari kamar mandi dan meneruskan kesenangan ini. Kami keluar dari kamar mandi dan hisapan Della membuat Thomas mengeras lagi dan Della naik ke atas tubuh Thomas yang duduk di atas sofa dan dia menyetubuhinya dengan liar sampai kupikir sofa itu akan patah dibuatnya. Nafas Della terdengar memburu saat dia berusaha meraih orgasmenya lagi dengan cara yang cepat. Jelas Thomas nampak belum selesai dengan Della karena saat Della akhirnya rebah dalam pelukannya dengan orgasme yang diraihnya, Thomas langsung mendorong tubuh Della merangkak di atas karpet dan memposisikan dirinya di belakang Della.

Kupikir dia akan memasuki Della dari belakang lagi, tapi akau salah. Dengan lemah Della berusaha mencegah Thomas yang berusaha memasukkan penisnya ke dalam lubang anusnya, tapi Della terlalu lemah setelah orgasme tadi. Dengan mudah Thomas menepis penolakan yang diberikan Della dan meneruskan usahanya untuk masuk. Aku melihat saat dia melebarkan lubang anusnya dan menekan kepala penisnya yang besar membelah otot lubang anus Della yang rapat. Della menggelinjang dan dengan lemah memohonnya untuk berhenti, tapi Thomas tak mendengarkannya. Kupikir ini saatnya aku maju dan menghentikannya… tapi aku tak mampu, aku sudah sangat terangsang. Aku sudah tersihir dengan apa yang kusaksikan dan berharap dia memberikan anal seks pada Della. Della meronta berusaha menjauh dari penisnya, tapi kemudian Thomas mencengkeram dengan erat pinggul Della sampai meninggalkan bekas di sana. Lalu dia mulai memasukkan penisnya membelah lubang anus Della. Della tak menyadarinya, tapi matanya terpejam rapat ketakutan, yang malah membuat Thomas dan aku semakin bergairah. Della menatapku, mengisyaratkan agar aku menghentikan Thomas, tapi aku tak bertenaga, tak mampu bergerak atau bereaksi, aku begitu terangsang. Dia kembali menatapku dan aku mamberinya pandangan tak berdaya. Dia sadar kalau aku tak akan melakukan apapun dan akhirnya dia pejamkan matanya dan mencoba untuk tenang.

Pada akhirnya usaha Thomas berhasil dan mendorong kepala penisnya masuk ke dalam lubang anus Della membuatnya merintih kesakitan, meremas karpet dengan kedua tangannya. Thomas terus mendorong sampai akhirnya batang penisnya masuk ke dalam lubang anus Della seluruhnya hingga kantung bola zakarnya dengan mengejutkan menghantam kelentit Della. Della lebih membenamkan wajahnya di karpet dan menjerit. Sekujur tubuhnya bergetar, dan dia mulai merintih kesakitan. Aku melihat mendekat dan dapat kutemui air matanya keluar membasahi pipinya. Dengan penisnya yang sudah seluruhnya tertanam dalam lubang anus Della, Thomas memegangi pinggul Della dengan erat dan memandangku dengan tersenyum lebar. Aku tak akan melupakan wajah puasnya yang menggambarkan kekuasaannya terhadap seorang wanita dan mendominasinya secara menyeluruh. Dia dapat melakukan apapun terhadap Della. Thomas mulai menyetubuhi lubang anusnya dan dapat kulihat Della akhirnya menangis dan masih tetap berusaha mengeluarkan penis Thomas dari dalam anusnya. Dia tak menikmati paksaan Thomas terhadap anusnya. Kukira mungkin Thomas akan berhenti, tapi dia terlihat yakin dengan apa yang dilakukannya meskipun Della masih berontak menolaknya, yang malah membuat lubang anusnya semakin merapat… dan semakin merangsang aku dan Thomas.

Dengan senyuman dan pandangan yang mengatakan ‘lihatlah saat aku membuat istrimu menjerit dan orgasme yang tak pernah di alaminya sebelumnya,’ kemudian dia semakin mempererat pegangannya pada pinggul Della dan mulai bergerak mengayun keluar masuk dalam lubang anusnya yang kecil. Tak bisa kupercaya Thomas dapat memasukkan penisnya yang besar itu ke dalam lubang anus Della yang rapat dan kecil itu, tapi entah bagaimana dai dapat melakukannya. Belum ada yang sebesar itu memasukinya sebelumnya dan itu membuatnya kesakitan. Air matanya terus mengalir dan tubuhnya yang terus mengejang, tapi aku tak mampu menghentikan Thomas, karena belum pernah kurasakan se-terangsang ini dalam hidupku sebelumnya. Gerakan mengayunnya membuat suara aneh saat kantung bola zakarnya menghantam kelentit dan vagina Della berulang-ulang.

Setelah beberapa ayuna panjang dalam lubang anus Della, akhirnya dapat kudengar suara basah yang keluar dari dalam lubang anusnya dan bersamaan dengan itu Della mulai terlihat tenang. Perlahan mulai dilepaskannya cengkeraman tangannya pada karpet, seiring dia yang mulai menggerakkan pinggulnya mengimbangi gerakan mengayun Thomas. Aku benar-benar terkejut! Thomas tak pernah menghentikan gerakannya dan kemudian yang terjadi sungguh tak dapat dipercaya… Della mulai mengeluarkan gumaman kata-kata dan suara yang belum pernah kudengar. Belum pernah aku merasa begitu bangga terhadapnya seperti sekarang ini. Aku lihat lubang anusnya melebar dengan rapat mencengkeram batang penis Thomas yang membuatku yakin mengira kalau lubang anusnya akan robek lebar. Setiap kali Thomas menarik penisnya keluar, anusnya akan tertarik keluar dengan rapat bersamanya. Stamina yang dimiliki Thomas sungguh mengagumkan (sejak dia mengalami orgasme berulang kali sepengetahuanku, kali ini dia masih mampu bertahan selama ini)

Tiba-tiba sebuah erangan keras keluar dari mulut istriku saat dengan tanpa henti Thomas menyodok penisnya dengan sebuah hentakan keras ke dalam lubang anus Della sambil tangannya melebarkan bongkahan pantatnya agar dia dapat masuk sedalam mungkin. Kepala Della terlempar ke belakang dan dia mengerang berusaha menarik nafasnya yang terhenti. Dia tak lagi seperti seorang wanita yang kutahu selama ini saat bercinta. Thomas telah membawanya pada level yang belum pernah dimasukinya. Suara erangannya bagaikan seekor hewan. Thomas melihatku dari balik punggungnya, memastikan apakah aku melihat jelas lubang anus istriku yang di masuki oleh penisnya. Perhatianku terpecah antara melihat lubang anus istriku yang sedang dikerjai Thomas dan konsentrasiku pada masturbasi yang kulakukan saat ini. Dengan sebuah senyuman yang tak kumengerti artinya, dia meneruskan ‘pekerjaannya’ terhadap istriku tersayang, Della yang tak hentinya mengerang dan mendapatkan orgasme beruntun.

Setelah 3 atau 4 kali orgasmenya kini tiada hentinya dia mendapatkan orgasme lagi secara berkesinambungan. Belum pernah kulihat seorang wanita di film atau dimanapun yang mendapatkan orgasme berkesinambungan seperti yang dialami Della malam ini. Tak dapat kupalingkan mataku dari penis Thomas yang bergerak keluar masuk dalam lubang anus istriku yang rapat. Cairan cinta Della terus mengalir pada pahanya. Tubuhnya terus menggelinjang dibawah ayunan pria yang menyetubuhinya tanpa henti

Aku tak menghitung lagi berapa kali dia membuat Della orgasme, tapi Della mendapatkan orgasme berulang kali hingga dia dengan lemah berusaha merangkak, sedangkan penis Thomas masih menancap dengan mantap dalam lubang anusnya. Thomas tak ingin melepaskannya dan mengikutinya hingga Della merebahkan tubuh bagian atasnya di atas sofa. Dengan sigap Thomas langsung memegangi pinggulnya dan kembali menyetubuhinya hingga getaran orgasme menggoyang tubuhnya lagi. Della tak mampu lagi mengendalikan tubuhnya yang terbaring lemas di atas sofa membiarkan Thomas terus menyetubuhinya. Aku kagum pada stamina Thomas, aku harap dia mau berbelas kasihan barang sebentar terhadap Della, tapi dia tidak. Dia tetap mencengkeram pinggul Della dengan keras dan langsung mengocok lubang anusnya dengan tanpa ampun. Saat akhirnya dia mencapai orgasmenya sendiri, bagian matanya yang hitam seolah hilang lenyap ke dalam rongga matanya, dan dia mengerang keras sampai-sampai aku takut tetangga sebelah akan mendengarnya. Della tahu kalau Thomas akhirnya keluar dan dia menggoyangkan pantatnya dan mulutnya mulai mengerang memohon agar Thomas keluar jauh di dalam lubang anusnya. Dia meledakkan bom sperma yang amat dahsyat, dan kemudian jatuh terhempas di atas pantat Della, seiring Della yang kembali mendaparkan orgasme terbesarnya malam ini.

Pemandangan ini terlihat sangat erotis dengan cairan cinta Della yang membasahi semua tempat, dan sperma Thomas yang meleleh keluar dari lubang anusnya. Saat Thomas berbaring kecapaian di atas lantai, Della tergeletak di atas sofa dengan sebuah lelehan sperma yang panjang turun dari pantatnya. Aku memandangi sperma tersebut yang tak terputus hingga akhirnya jatuh menetes di atas karpet dan membentuk sebuah pola basah yang semakin membesar.

Setelah berejakulasi dia tergeletak di atas lantai membiarkan Della yang masih lemah dengan tubuh yang setengahnya berada di atas sofa. Dia juga teramat lelah untuk bergerak. Tak dapat kulupakan pemandangan setelah Thomas menarik keluar penisnya dan Della hanya diam terbaring di sana. Lubang anusnya tebuka lebar hingga anda dapat melihat ke dalamnya. Anal seks yang baru saja mereka lakukan meyakinkanku saat kulihat spermanya yang meleleh keluar dari dalam lubang anus Della kalau aku menyukai segala yang terjadi. Pemandangan tadi membuatku segera menaiki tubuh Della dan ‘menyumbangkan’ spermaku ke lubang anusnya yang sudah merekah. Lubang anusnya terasa sudah kendor dan membuka lebar.

Sejak saat itu tiga kali lagi kami bersama menghabiskan waktu dengan bercinta dan bercinta lagi. Della jadi ketagihan menjadi budak seksnya dan bersedia melakukan apapun keinginannya. Dia menjadi sangat penurut terhadapnya dan menelan sperma se sering yang Thomas kehendaki, atau Della mengijinkannya menyetubuhi lubang anusnya. Sangat menarik mengamati perubahan yang terjadi pada diri Della, kuperhatikan dia menyukai di dominasi secara menyeluruh saat berhubungan seks. Thomas menyukai lubang anus Della dan dia sering menyetubuhi lubang anus Della saat kita bertiga melakukan persetubuhan dan Della selalu mendapatkan multi orgasmenya setiap kali Thomas melakukan itu padanya.

Suatu kali Thomas mengikuti Della berjalan menuju ke kamar kami untuk mandi setelah bersetubuh selama 3 jam non stop. Thomas masuk ke dalam kamar mandi bersamanya dan mereka kembali bersetubuh di dalam kamar mandi tersebut. Aku melihatnya dari balik kaca kamar mandi, pemandangan yang kusaksikan semakin bertambah erotis dengan butiran-butiran air yang ada di sekujur tubuh mereka dan dia menyetubuhi Della dari belakang.

Tiba-tiba, membuat kami kecewa, Thomas harus segera meninggalkan kota ini. Kami merindukan seks bersama Thomas, tapi selalu berterima kasih dengan pertolongannya terhadap Della dan aku sadar kami berdua menikmati ada seorang pria lain yang bercinta dengan Della. Pengalaman seksual Della bersama Thomas merubah seluruh kehidupan seksualnya dan bagaimana terbukanya dia terhadap eksplorasi kehidupan seksual kami. Untungnya dia tidak hamil setelah bersama Thomas.

Aku sangat berhutang budi terhadap Thomas yang telah membebaskan gairah seksual Della. Pengalamani bersamanya dalam ‘permainan bertiga’ kami membuat Della menyukai melakukan hubungan seks dengan dua orang pria bersamaan, dan sekarang bahkan dengan wanita juga. Sejak dengan Thomas… dia sudah melakukannya dengan beberapa pria lain yang ukuran penisnya bahkan lebih besar dari penis raksasanya Thomas. Dia tak lagi merasa takut bersama dengan pria lain selain aku untuk bercinta. Dia menikmatinya. Dia menikmati seks, tapi kami berdua sepakat kalau dia tak akan melakukannya tanpa kehadiranku.

Sekarang dia suka berpakaian seksi saat bertemu dengan pria lain untuk membuatnya terangsang. Kami melakukannya beberapa kali dengan pria lain dan itu sangat erotis bagiku melihatnya. Hidup rasanya jadi semakin baik dan semakin bertambah baik saja sekarang karena dia sangat berantusias dan senang dipuaskan oleh dua pria sekaligus dan bersikap seperti seorang putri saat melakukannya. Kami mengharapkan ada pasangan lain yang mau mencobanya bersama kami…

Threesome pertamaku



Pertama kali nih nulis FR.Gw sdh sekitar 1 tahun ini berusaha membujuk istri gw buat tsome. Mulanya sih istri gw sempet marah, disangkanya dia sdh ga menarik lagi. Tapi setelah pelan pelan gw jelasin, lama lama dia mau juga,tapi dengan syarat dia harus sreg dan suka sama cowonya. Perlu waktu lama buat gw cari-cari cowo yg cocok dan sreg buat dia. Mulanya dari pijat plus tapi istri gw engga ada yg cocok. Sampai akhirnya ada seorang cowo yg sms gw. Sebut saja Andre. Dia ternyata tahu no hp gw dari temennya yang pernah ketemuan sama gw dan istri gw,tapi istri ge ga cocok sama temennya itu. Begitu ketemuan istri gw ternyata ngasih respon lain sama Andre .

Gw tahu kalau istri gw cocok sama cowo itu. Nah mulailah dari situ pendekatan2 dilakukan. Perlu waktu lama pendekatan2 itu sampai istri gw sudah engga canggung lagi sama Andre ( kurang lebih 2 bulan ).Nah sampai belum lama ini gw dan istri berendam di sebuah kolam air panas di ciater bareng sama cowo itu ( gw sama istri hampir seminggu sekali ke situ buat relaksasi sambil pendekatan). Kelihatannya malam itu istri gw rileks banget plus tambahan pijitan2 ringan selama berendam oleh kami ( gw dan cowo itu). Gw sentuh pelan puting susu istri gw sambil Andre memijat pundak dan tenguknya.Istri gw mulai terangsang dan kami akhirnya selesai berendam. Kami pulang dan dlm perjalanan pulang di mobil gw mulai reba raba paha istri gw sambil mata gw tetep ke jalan(soalnya gw nyetir).

Andre mulai ambil inisiatif pegang2 susu istri gw. Ternyata dia ngasih respon dan dia mulai terangsang hebat. Tangan gw mulai usap2 vagina istri gw dan masuk ke dlm cdnya ( istrigw pake rok mini terusan jadi gampang buat gw rab sampai ke vaginanya) Dia terangsang hebat sampai mulai merintih rintih keenakan, gw masukan jari gw ke vagina nya trus gw keluar masukin sambil Andre terus meremas remas susu istri gw dari belakang. Akhirnya istri gw sampai O . Cukup tegang juga gw dan terangsang hebat melihat istri gw merintih rintih begitu secara gw ngelakuinnya sambil nyetir di tengah malam berkabut dan hujan.Untun jalanan sepi.

Kemudian kami teruskan perjalanan. Tapi istri gw kelihatannya sudah on berat, soalnya tangannya mulai meraba raba Mr.P nya gw. Akhirnya gw ajak buat chek in ke hotel dan istri gw langsung bersedia. Wah gw pikir akhirnya kesampaian jg gw threesome. Setelah gw chek in dan masuk kamar, istri gw pesan makanan dulu secara dia blm minum obat kb-nya malam itu.

Sambil menunggu makanan datang gw mulai raba raba susu istri gw. Istri gw langsung merintih rintih keenakan dimana Andre jg sudah mulai mengusap usap Miss V nya istri gw. Gw pikir lama juga nih makanan dtgnya secara istri gw sdh terangsang hebat. Akhirnya makanan dtg dan dia langung makan sambil minum obatnya (istri gw ga bisa minum obat tanpa makanan) Setelah minum obat acara langsung diteruskan dimana istri gw langsung gw buka baju bagian atasnya dan langsung gw dan andre mengulum puting istri gw , gw sebelah kiri dan andre sebelah kanan.

Istri gw langsung merintih rintih keenakan dimana tangan gw usap usap miss V dan gw masukin jari ke dlm miss V istri gw. Sambil tangan kanan istri gw mengocok ngocok Mr P gw dan tangan kirinya mengocok punyanya Andre.Sungguh pemandangan yag indah buat gw melihat itu. Ga lama kemudian istri gw mendapat O pertamanya. Lalu gw mulai ambil posisi dan mulai masukin Mr P gw dimana Andre masih terus menghisap dan mengulum puting susu istri gw dan tangan istri gw terus mengocok Mr P nya Andre. Kepala Istri Gw terdongak ke atas begitu gw masukin P nya gw dan langsung gw keluar masukin istrigw makin keras bersuara dan merintih sampai akhirnya dia mendapat Big O.

Gw cabut Mr P gua dan gw suruh Andre ganti posisi gw. Gw langsung kulum puting istri gw dan tangan gw remas remas puting sebelahnya sementara Andre mulai memasukkan Mr Pnya. Rupanya Mr P Andre lebih besar dari gw dan begitu masuk istri gw langsung kembali merintih rintih dan tdk lama kemudian Istri gw dapat O kembali. Sayangnya Andre juga sudah tidak tahan lagi dan dia bilang mau keluar. Akhirnya Andre keluar duluan ( gw minta spy dikeluarin di luar).

Akhirnya gw kembali ambil posisi diatas dan masukkin Mr P gw. Mengingat hari sdh malam sekali gw akhirnya keluarin juga setelah istri gw dapat O nya lagi.Setelah bersih bersih akhirnya kami pulang ke rumah setelah kami antar Andre ke rumahnya. Kami cukup puas malam itu mengingat itu adlah tsome pertama kami dan buat istri gw itu adalah pengalaman pertamanya ada "barang lain" yang masuk ke MissV nya. Ada sedikit rasa jealous juga ketika istri gw bilang bahwa Mr P Andre lebih besar dari gw dan rasanya lain ketika masuk ke Miss V nya dia. Tapi dia bilang bahwa yang penting buat dia adalah bisa membahagiakan gw dan kepuasan dia bukan dari ukuran Mr.P tapi bisa bersama dengan orang yang dicintainya yaitu gw.