Harapanku untuk menjadi istri yang baik dan
setia pupuslah sudah. Semua ini akibat aku tak mampu untuk menangkis rayuan dan
pujian dari teman suamiku yang bernama Andre (38 tahun). Namaku Eny (36 tahun)
adalah seorang Ibu rumah tangga biasa. Aku sudah 15 tahun menikah dengan Mas
Haris (40 tahun) namun belum memiliki momongan. Perkenalanku dengan Andre
sebenarnya melalui suamiku. Dia memang memiliki usaha toko yang menjual pulsa
dan HP dan pada saat itu dia mencari karyawan untuk menjaga tokonya yang
kebetulan letaknya tidak jauh dari rumah kontrakanku. Karena dia kenal dengan
suamiku dia meminta bantuan dicarikan karyawan yang rumahnya dekat dengan toko.
Singkat cerita suamiku menawariku untuk kerja disana, karena memang sejak
menikah aku menanggur karena ikut merantau bersama suami di Bandung. Aku
langsung menerima tawaran itu dan akhirnya mulai kenal dengan Andre. Sejak
pertama kerja aku mulai akrab dengan Andre, aku merasa dia sangat enak untuk di
ajak ngobrol dan sangat perhatian sehingga aku sering menceritakan setiap
masalah yang aku hadapi kepada dia. Entah mengapa setiap jawaban dan sarannya
selalu membuatku merasa nyaman dan tenang dalam menghadapi masalah. Bukan hanya
itu saja, dia sering membuat hatiku merasa tersanjung dengan memuji
kecantikanku, saat itu aku tak sadar telah melakukan kekeliruan sehingga lama-
lama aku dan dia merasa tak canggung untuk saling memanggil Sayang. Setiap
menjelang tidur dan bangun pagi dia tak pernah lupa sms sayang dan kata-kata
rayuan untukku. Disinilah perselingkuhanku dimulai, api asmara yang awalnya
kecil kini telah membesar dan mulai membakar diriku. Aku seperti terbius oleh
candu asmara dari Andre sehingga aku tak mampu menolak setiap kali Andre
memeluk dan menciumku sebelum pulang kerja. Sejak saat itu perilaku Dia semakin
lama semakin berani, bila kondisi toko sepi dia sering mengajakku bercumbu di
dalam toko, karena di sudut ruang dalamnya memang yang di skat untuk meletakkan
meja kasir dan tempat servis HP sehingga orang di luar tidak bisa melihat aksi
kami. Di dalam ruang yang berukuran 1 x2 meter inilah "noda" mulai
membaluri tubuhku. Aku yang tengah dimabuk asmara hanya pasrah saja Ketika
Andre menyingkap rok yang ku pakai dan memainkan jari-jarinya di
selangkanganku, sementara itu bagian atas tubuhku yang sudah terbuka penutupnya
menjadi sasaran empuk bibir Andre yang nakal. Payudaraku yang montok terus di
sedot- sedot olehnya bibirnya dan birahikupun semakin bergelora, aku semakin
tak mampu mengendalikan diri dan hanya bisa pasrah dengan cumbuan Andre hingga
tanpa kusadari dia sudah melucuti celananya. Saat tengah asik mendesah aku
merasakan ada benda tumpul menggosok-gosok belahan pantatku dan saat kulihat
ternyata Kontol andre yang besar dan panjang telah berdiri tegak siap menerobos
memekku yang basah karena terangsang. Andre kemudian memelukku dengan erat lalu
berbisik di telingaku, "yang... aku sudah nggak tahan nih.. ... di masukin
aja ya kontolku...." aku pun mempersilahkannya, "terserah kamu yang....
aku juga sudah horny....." lalu Blesss Clep.... Kontol Andre berhasil
menerobos memekku, dalam posisi nungging dan berpegangan pada meja komputer aku
hanya bisa mendesah menikmati setiap goyangan Andre. Ahhh... ahh.. ouh... ohh..
ohh.. desahan kami saling bersautan sampai akhirnya kami sama-sama puas. Sejak
peristiwa itu aku dan Andre semakin mesra dan kami hampir tiap hari ngentot di
dalam toko bahkan terkadang hingga dua kali kami melakukannya. Walaupun aku
tahu itu salah dan berdosa tetapi setiap Andre mengajak ngentot aku tak bisa
menolak. Semakin lama aku semakin gila dalam birahi, karena bukan hanya di toko
aku berselingkuh. Kami juga melakukannya di rumah kontrakanku ketika suamiku
sedang mandi. waktu itu memang toko libur tiga hari karena ada acara pernikahan
di rumah sebelahnya. Tentunya selama tiga hari itu Andre tidak bisa ngentoti
aku sehingga dia jadi kelimpungan, akhirnya di hari ketiga dia nekat datang
kerumahku sekitar jam 4 sore. Saat itu aku dan suami sedang asik nonton TV
sehingga Andre tak bisa berbuat apa-apa dan kami hanya bisa ngobrol sana-sini
tidak jelas. Namun kesempatan itu akhirnya datang 1 jam kemudian ketika suamiku
berpamitan untuk pergi mandi. Setelah suamiku masuk kamar mandi Andre langsung
merengkuh tubuhku dari belakang, " yang... aku sudah kangen banget sama
kamu, tiga hari nggak ngentoti kamu seperti setahun nggak makan...." aku
langsung menghindar " yang kamu jangan gila.... ini kan di rumahku,
apalagi suamiku ada di balik pintu itu kalo dia tahu gimana..... bisa bahaya..."
Andre langsung melepaskan tangannya dan berdri di depanku. " yang aku tahu
cara yang aman...." Dia kemudian memintaku berdiri dan mengajakku ke dekat
sumur yang bersebelahan dengan kamar mandi. "kamu mau ngapain ngajak
kesini" "udah diam aja... sekarang naikkan rok kamu keatas"
sungguh edan ternyata Andre mau ngentoti aku di pinggir sumur bersebelahan
dengan kamar mandi yang sedang dipakai suamiku. "yang ini cuma sebentar
aja kok, suamimu ngak akan tahu kalau kita disini karena dia di balik tembok ini,
selain itu kita bisa tau kalo suamimu sudah selesai mandi karena kita bisa
dengar suaranya. Akhirnya aku menurut saja, dan langsung kusingkap rokku ke
atas dan kupelorotkan CDku ke bawah. Andre juga membuka celananya dan
dipelorotkan kebawah. Dengan posisi nungging di samping sumur aku dientoti oleh
Andre. Dia sangat bernafsu dan langsung menancapkan kontolnya. Dengan
bersemangat Andre menggoyangkan kontolnya maju mundur, Slepp... sleppp....
slepp, rasanya sangat nikmat. Sambil bergoyang tangan Andre juga tak
henti-hentinya meremas toketku yang berukuran 34. Kami terus berpacu dengan
waktu agar cepat mencapai orgasme dan akhirnya kami sama- sama puas, Sperma
menyembur kuat membanjiri memekku, karena jumlahnya sangat banyak samapai ada
yang keluar mengalir diantara jembutku dan buah pelor Andre. Setelah semua
selesai kami langsung membersihkan kemaluan dan kembali merapikan pakaian lalu
kembali menonton TV agar suamiku tidak curiga. Sesaat kemudian suamiku selesai
mandi, dan kami bertingkah seperti tidak ada masalah sehingga suamiku tidak tau
kalo kami baru saja ngentot disamping dia. Sejak saat itu kami menjalani
hubungan gelap dalam perselingkuhan. Dalam menjalani ini semua kami sangat
hati-hati sehingga aman- aman saja, dan terus berlanjut hingga sekarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar