Rabu, 03 Juni 2015

Menikmati kesepian Kakak Iparku




       Cerita Dewasa kali ini mengisahkan hubungan Incest antara aku dengan kakak iparku yang terjadi beberapa bulan lalu. hubungan seks yang kami lakukan tanpa sengaja dan rencana, semua terjadi dan mengalir begitu saja.
        Sebut saja Namaku Bejo seorang laki-laki yang berumur 37, dengan postur tubuh standar 170 Cm dengan Berat 70 Kg. aku bekerja di satu instansi swasta memiliki seorang istri yang cantik dan juga satu orang anak laki-laki yang lucu. 
        keluarga istriku termasuk dari kalangan berada, Namun tidak membuat dirinya menjadi anak manja. Dengan kemauan dan tekat yang keras, membuat aku harus merelakan  berjauh-jauhan dengan dirinya dan juga sibuah hatiku. dikarenakan istriku yang mendapat peluang untuk berkarir di pulau sebrang.
      sejak kepergian istriku, aku sering menghabiskan waktu sendiri dirumah setelah semua aktifitas kantor yang betul-betul menguras tenaga dan fikiranku. dan pada saat hari libur terkadang aku sering mengunjungi rumah mertuaku yang kebetulan berada tidak jauh dari rumahku.
      Dirumah itu, mertuaku tinggal bersama kakak ipar istriku yang sering kupanggil dengan kak Yanti. Kak Yanti yang hanya terpaut beda usia satu tahun denganku masih keliatan begitu cantik walau sudah memiliki anak. dengan tinggi sekitar 162 cm, berat sekitar 50 Kg dan disertai kulit putih bersih. Sebenarnya Kak Yanti adalah mantan Pacarku ketika statusku masih jejaka dan dia masih perawan. Namun ketika dia harus melanjutkan kuliah diluar kota, kami kehilangan kontak untuk komunikasi. Sehingga suatu saat dia pulang membawa seorang laki-laki mapan bernama Johar, yang siap memersunting dirinya untuk menjadi istri. dan karna itu kandas pulalah diriku dari memorinya. Namun hubungan ku dengan kak Yanti tetap harmonis seperti biasa. istriku mengetahui masa laluku dengan kakaknya, tapi dia tidak merasa keberatan. toh aku yang ditinggalin... begitu katanya.
      sebenarnya semenjak istriku pergi untuk berkarir, secara tak langsung hubungan ku dengan kak Yanti semakin hari semakin dekat. aku sering meminta tolong kepadanya walau hanya sekedar menjahitkan kancing baju. dan kadang-kadang pula aku membantu kak Yanti untuk mejemput keponakan ku yang pulang dari sekolah, kegiatan itu aku lakukan untuk mengobati rasa rinduku pada si buah hati. tapi tanpa kami sadari hal-hal seperti inilah yg membuat hubungan ku dengan kak nurul semakin hari semakin intim. Hal itu juga di karenakan suami kak Yanti yang sibuk keluar kota untuk mengurus bisnisnya sampai berbulan-bulan. walaupun demikian, tidak pernah terbesit dipikiranku untuk berbuat jauh apalagi samapi melakukanhubungan seks dengan Kak Yanti.
      Bila mengingat apa yang telah aku lakukan dengan kak Yanti, hingga detik inipun aku masih mengingat kejadian itu dengan sangat mendetil. Sore itu hujan lebat turun sangat derasnya di kotaku, sehingga membuat rumah-rumah yang berada disekitar tempat tinggalku dengan perlahan direndam air. Aku yang baru tiba dari kantor, menerima telpon dari kak Yanti.
"Jo..Apa Kamu Udah pulang dari Kantor"
"Sudah kak, aku baru saja sampai kerumah"
"Jo..tolong sebentar kerumah, aku perlu bantuan kamu"
"baik Kak, sebentar lagi aku langsung kerumah"
"okey aku tunggu"
begitulah akhir percakapan kami di telpon, dengan penasaran bergegas aku mengganti baju dan segera menuju rumah mertuaku.Sesampainya didepan pintu, aku langsung di sambut oleh Kak Yanti yang keliatan begitu gugup.
"Jo...Sesak napas lia kambuh lagi"
begitulah kak Yanti mengabarkan perihal tentang kondisi anakya.
"sejak kapan kak ???"
"baru saja jo..."
"Bapak dan Ibu kemana ???"
"Mereka berangkat tadi pagi dan keluar kota untuk menghadiri arisan di kantor pusat"
aku dan kak Yanti langsung menuju ke kamar anaknya.
"Lia harus kita bawa kerumah sakit kak"
"Baik Jo aku mau ganti baju dulu"
setelah kak Yanti mengganti bajunya kami langsung menuju rumah sakit, saat itu jam tanganku menunjukan pukul 18.20 wib.
       Sesampainya dirumah sakit, setelah diperiksa oleh dokter. dokter menyarankan agar Lia dirawat dirumah sakit tersebut. setelah Lia mendapat kamar untuk inap kak Yanti memintaku untuk menemaninya pulang kerumah, untuk mengambil beberapa peralatan untuk keperluan dirumah sakit. dan kami meninggalkan Lia bersama neneknya. Di perjalanan kulihat Kak Yanti menangis, sontak aku terkejut melihatya.
"Seandainya dalam kondisi seperti ini Bg Johar ada, pasti aku tidak perlu merepotkanmu Jo..."
"Jangan sungkan seperti itu kak, bukankah Lia itu jg anak ku, apa yg di lakukan bg Johar kan untuk masa depan kakak dan anak-anak juga" sanggah ku untuk menghiburnya.
    sebenarnya dalam hatiku juga timbul berbagai pertanyaan, kak Yanti yang begitu cuek ternyata menyimpan rasa sunyi yang begitu dalam di hatinya. selama aku dekat dengannya belum pernah aku melihat atau mendengar keluhan tentang rumah tangganya. tapi barusan aku mendengar keluhan hatinya.
"Maafkan aku Jo..."
"Maaf ...??? Maaf untuk apa ???"
"Karena dulu aku telah meninggalkanmu.."
hampir berhenti rasanya jantungku mendengar kata-katanya. Selama ini aku mengira kak Yanti tidak pernah lagi mengingat masa lalu kami. dan ternyata dia telah meminta maaf dengan apa yg sudah terjadi.
"Kakak tidak perlu minta maaf karna semua itu juga tidak lepas dari kesalahanku sendiri"
"Jo...kamu tidak perlu menyalahkan dirimu, dan kamu juga tidak perlu memanggilku dengan sebutan kata-kata kakak"

  kemudian kak Yanti menggenggam tanganku yang ketika itu berada di Porsneling mobil yang sedang ku kemudikan. dengan spontan jantung ku berdebar cepat, secepat hujan yg jatuh membasahi bumi. entah karna syahwatku yg sudah lama tidak tersalurkan atau karna kisah masa lalu ku dengan kak Yanti. entahlah aku tidak mengerti. namun aku senang dengan genggaman itu dan tak ingin kak Yanti melepaskan genggamannya. aku seperti anak ABG yang sedang kasmaran darahku panas dingin.sepanjang jalan kami diam seribu bahasa.
"Jo...apa kamu pernah merasa kesepian ???" tiba-tiba pertanyaan kak Yanti memecahkan keheningan
"Maksud kamu ???" aku kembali bertanya untuk memastikan apa maksud dari pertanyaan kak Yanti
"sebagai laki-laki normal, dan kondisi yang ditinggal jauh oleh istri apa kamu pernah terlintas untuk berselingkuh dengan perempuan lain."
wajahku memerah dengan pertanyaan yg dilontarkan Kak Yanti pertanyaan yang tabu antara kakak ipar dengan adik ipar menurutku.
"kenapa kamu diam Jo...???"
"Maaf kak, sebagai laki-laki normal tentunya aku merasakan hal seperti itu. tetapi untuk mencari perempuan lain aku tidak berani"
"kenapa ??"
"Karna aku tidak berani mengambil resiko,,, terus bagaimana dengan kakak sendiri ???"
"sebagai wanita dan seorang ibu aku butuh perhatian dan kasih sayang, tapi bg Johar selalu sibuk dengan urusan bisnisnya. Apa dia setia ga ya disana ??"
     tidak terasa Mobil yang ku lajukan sudah berada di gerbang pintu rumah, kak Yanti pun melepaskan genggamannya dan aku segera turun untuk membuka pintu gerbang. dan sialnya kunci yang tadi aku kantongi sudah hilang. aku kembali ke dalam mobil untuk menghindari hujan yang tak kunjung reda.
"Kenapa Jo ???"
"Sial.. aku menghilangkan kunci gerbang"
"terus gimana???"
"terpaksa kita rusak kak" dan mataku mencoba mencari batu yang besar untuk merusak kunci tersebut.
      dalam hujan yang lebat aku berusaha menjebol kunci pengaman dan usahaku berhasil, tapi baju ku basah kuyup. dari belakang aku mengikuti kak nurul yang sedang mebuka pintu rumah , sesekali terdengar suara gigiku ku yang beradu akibat dingin menyelimuti tubuhku. kak nurul tersenyum meliat ekspresiku, dan dia berkata
"kamu kedinginan ??"
"Iya Kak jawabku"
"Ya sudah, di belakang ada handuk sana gih keringkan badanmu"
      karna badan yg cukup dingin aku sudah tidak menghiraukan lagi dimana aku melepaskan baju dan celanaku. dengan tidak sengaja, ternyata kak Yanti menyusulku ke belakang dengan membawakan pakaian di ditangannya. sontak dia kaget melihat kondisiku, tapi tanpa berkata sepatah kata pun.
"ini pakaian milik bg Johan mudah-mudahan muat untuk kamu" dan berlalu meninggalkanku sendiri dengan kondisi teramat malu. aku terdiam dengan kajadian yang barusan kami alami hari ini sudah dua kali kak nurul membuatku panas dingin. sewaktu pacaran hubungan kami tidak sampai terlalu jauh. hubungan kami sewajarnya. hanya sekedar genggaman tangan saja. dengan segera kususul kak nurul ke ruangan tengah tanpa menghiraukan pakaian yang di berikannya. hanya bermodal handuk yg terlilit dipinggang kudapati kak Yanti sedang duduk disofa menantiku. perlahan aku mendekatinya
"kak maaf,,,tadi aku tidak bermaksud...."
"tidak apa-apa jo.." anggap saja ini permulaan hubungan kita yang dulu pernah kandas,kak Yanti langsung memotong pembicaraan ku, tangannya kemudian kembali menggenggam tanganku yang sedang berdiri di depannya. dengan perlahan aku membalas genggamannya. mata kami hanya saling memandang tanpa ada kata-kata yang terucap. kuliat tonjolan payudaranya turun naik, dengan perlahan kuberanikan diri untuk membelai rambutnya. entah setan mana yg membuatku melakukan hal itu. kemudian aku duduk dismaping kak nurul, mata kami tidak lepas saling memandang. namun pandangan itu mengatakan penuh dengan berjuta makna. 
          tanpa di sadari wajah kami semakin dekat, dan hembusan nafas terasa tidak beraturan antara aku dan kak Yanti. dengan lembut aku mengecup kening kak Yanti, kak Yanti pun tak kuasa menolak apa yg sedang kubuat selain hanya memejamkan mata. secara perlahan kuciumi tiap inci wajahnya sampai akhirnya bibirku mendarat di bibirnya. sejenak aku terdiam untuk memastikan apa yng sedang aku lakukan adalah bukan sekedar mimpi dan mata kak Yanti pun terbuka. kini situasi berbalik kak Yanti kembali melajutkan ciuman kami yang sempat terhenti, pelan tapi pasti itulah yng terjadi. kini kami saling mengulum satu sama lain. dan tanganku pun mulai menjamah tiap lekuk tubuh indah kak Yanti, begitu pula sebaliknya dengan tangan kak Yanti. kurebahkan tubuhnya di atas sofa tersebut, kini satu persatu pula tangan ku mulai melucuti pakaiannya terlihat belahan payudaranya yg begitu putih mulus. tanpa kusadari handuk yang kukenakan juga telah terlepas karna kenakalan tangan kakak iparku itu. nafsuku pun menggebu karena tubuhku yang sudah telanjang di depannya. dan tanpa di komandokan tangan ku pun terus bergerilya hingga ke celana nya. dengan sedikit tergesa-gesa kutarik celana tersebut berikut dengan celana dalamnya. kini poloslah bagian bawah kakak ipaku. tinggal penutup payudaranya yng masih tersisa ditubuh indah kak Yanti. begitu indah pemandangan itu dengan perlahan kucoba tuk menggosokkan ujung senjataku di bibir vagina mba Yanti yang udah basah karena lendir kenikmatan itu,joooo puaskan aku mala mini jooo,,….aku sangat kesepian  joooo,lalu perlahan senjataku inci-drmi inci dapat menerobos dinding kenikmatan mba Yanti yang sudah menganga menanti tusukan dariku,dan akhirnya ku masukkan kedalam gua kenikmatannya.aaaccchh….sllleep…..zleezzzz….aachh…teruss..sayangg,,,aku benar-benar merasakan kenikmatan ini,senjatamu benar-benar dahsyat,,.sayanggg….masukan lebih dalam lagi sayaannngg….suara kak Yanti merintih menahan kenikmatan yang ku berikan  dengan wajah yg meringis, kembali kukecup bibirnya sambil terus berusaha membenamkan apa yang aku punya kedalam gua yang selama ini tidak pernah kurasakan lagi dan usahaku pun membuahkan hasil. terasa lembab dan berlendir disana. dengan napas yang terengah-engah kak Yanti  mengimbangi permainanku, sesekali terdengar suaranya merintih. Aaccchhhh……sayannggg……nikkmaatt……..membuat ku semakin bergelora di buatnya, kujilati lehernya dan dan tanganku mulai menggapai kancing bra yg membungkus payudaranya. kini poloslah dia dalam pergumulan yang sangat nikmat itu. Putting payudaya Mba yanti yang runcing tak luput dari hisapanku,,…remasan…serta kecupan di tubuh mba Yanti aku lakukan bertubi-tubi,hingga tubuh mba Yanti…meliuk-liuk menahan kenikmatan yang kuberikan.aacchh,,,..hisap terus sayang putingku……terrruuuzzzsss..nikmattt sayangggg.
hujan yang turun semakin lebat, seakan mendukung apa yang sedang kami lakukan. sesekali tangannya mencakar punggungku, membuat goyangan terasa semakin eksotis.  peluh  terus berjatuhan dari tubuh kami, sehingga membasahi sofa yang menjadi alas dari tiap adegan yang sedang kami lakukan terliat dia mengejang menandakan bahwa dirinya telah mencapai klimaks,aacchhh……jjjoo….sayannggg….aakuuu…..mauuuu…keluuuuarrr…aacchhhh….dan akhirnya..,,..ccraaatt…ccrattt….keluarlah cairan kenikmatan itu dari lubang mbaYanti, tp belum untuk diriku. kucoba meneguk rasa haus yang selama ini aku rindukan, rasa haus akan kehangatan. semakin dalam aku benam apa yang aku punya, semakin terasa denyut dari miliknya. kini terasa punyaku akan mecapai puncaknya kucoba mengayuh kenikmatan ku dengan cara tidak beraturan. dan akhirnya tumpahlah semua hasratku ,,….aaccchhh mbaaa Yantiiiii….akuu..mau….keluarrrr…..keluarin di dalam aja joooo,,…..cratt…crattt…crrattt…aachhh,,..nikmat sekali sayangggg.,makasih sayangg kamu bikin aku puas,malam ini,
yang selama ini tidak tersalurkan. kami diam saling memandang, dengan sisa-sisa tenaga kami saling merangkul dan berciuman. Dan berpelukan,..:;”nanti bila aku membutuhkan kamu maukan jo untuk melayaniku lagi?...kapanpun mba Yanti inginkan aku siap untuk memuaskan Mba Yanti,aku sayang sama Mba Yanti,…aku juga jo sayang sama kamu.apa yng kami lakukan tanpa sengaja dan direncanakan. maafkan aku kakak iparku, tidak pernah terbesit dipikranku untuk melecehkan mu. walau kau pernah jadi kekasih hatiku....
   Setelah kejadian itu aku dan Mba yanti selalu menuntaskan hasrat birahi kami bila sudah tidak dapat di bending,dan hingga saat ini hubungan kami masih tertutup rapih tanpa ada yang curiga di sekitar kami,….Mba yanti sayang…kapanpun kamu mau aku siap tuk melayanimu.


          

        






Tidak ada komentar:

Posting Komentar