Hampir 2 tahun sudah aku
menikahi Vani, istriku yang cantik jelita, Waktu kuliah dulu kami sudah
pacaran. Vani adalah bunga kampus yang diperebutkan banyak lelaki. Aku
beruntung bisa mendapatkannya dan menikahinya kini. Rambut sepundak, kulit
putih dan ukuran bra 36B cukuplah membuatku ereksi tiap kali melihatnya hingga
kini.
Tapi 2 bulan terakhir perasaanku terganggu. Vani mulai sering pulang lebih
malam dari biasanya dan hampir tiap minggu ia alasan ke luar kota. Di rumah ia
lebih sibuk dengan BBnya daripada ngobrol denganku suaminya.
Suatu ketika ia sedang bekerja dengan laptopnya di rumah. Saat ia sedang ke
kamar kecil, aku mencuri kesempatan. aku buka file komputernya. Ternyata Vani
sedang chatting dengan seorang pria dan obrolannya sangat mesra. Aku membacanya
terburu-buru, perasaanku tak karuan. Dan menjadi semakin prah ketika aku
membaca obrolannya seperti ini: thanx ya cantik, kemarin di Bandung enak banget
deh. Jadi pingin cek in lagi sama kamu.
Ah gila ternyata Vani selingkuh! Aku berusaha menahan diri dan bersikap seolah
tak tahu apa-apa sambil berpikir apa yang harus kulakukan. Esoknya tiba-tiba
terbesit sebuah rencana gila. Aku tak ingin terjadi pertengkaran apalagi
melabrak laki-laki itu. Tak ada gunanya! Aku cuma ingin beri pelajaran buat
istriku.
Aku segera mengontak beberapa kawan-kawan lamaku dulu. Joko, Doni, Robi,
Boncel. Kami dulu doyan sekali pesta seks semasa kuliah. Dan kini aku akan
kontak mereka lagi untuk rencanaku memberi pelajaran buat istriku yang
selingkuh. Sebuah rencana untuk memperkosa istriku bergiliran!
Rencananya: aku akan ngajak istriku Vani untuk cek in di sebuah hotel. lalu aku
akan berpura-pura keluar untuk beli rokok. 15 menit kemudian kawan-kawanku akan
masuk kamarku dan kemudian segera menggarap istirku.
Seusai rencana, pada hari Sabtu aku berhasil ngajak Vani cek in sebuah hotel di
Jakarta Utara.
“Sekali-kali bulan madu lagi dong sayang” kataku genit. Vani rupanya menyambut
gembira ide ini. aku cek in sekitar jam 14.00 dan bermesraan sebentar
dengannya.
1 jam kemudian rencana mulai dijalankan. Joko dan lainnya sudah menunggu di
lobby. Aku ijin untuk keluar beli rokok. Kebetulan di hotel ini pintu kamarnya
tak dilengkapi dengan lubang pengintip. Jadi kalao ada tamu yang ketok pintu,
Vani tak bisa melihat siapa di luar.
Aku keluar dengan alasan beli rokok. Sedangkan Vani aku suruh untuk berpakaian
seksi. “kamu jangan pake baju ya sayang. Pake BH dan CD aja ato pake lingerie
tapi jangan pake daleman. Biar seksi. Ntar papah balik kita langsung main”
pintaku. Vani tersenyum genit seraya setuju dengan usulku. Cerita Bokep
Aku turun ke lobby dan melakukan brifing terakhir dengan Joko, Doni, Roby dan
Boncel. Mereka sudah menyiapkan sebuah lap dan obat bius. Rencananya nanti
mereka akan mengetok pintu kamarku. Vani pasti mengira itu aku. Ia sudah
kusuruh mengenakan baju seksi. Dan saat buka pintu, Joko cs akan langsung
menyrebu masuk dan membekap Vani dengan obat bius kemudian menggarapnya.
Tok tok tok… pintu diketuk dan tak lama kemudian dibuka pelan. Vani agak
ngumpet di balik pintu karena ia cuma
memakai tanktop dan CD. Boncel langsung nerobos masuk dan secepat kilat
membungkam Vani dengan obat biusnya. Belum sempat istriku teriak, ia sudah
keburu teler.
Ke 4 pria itu segera menjalankan tugasnya. Mereka membawa Vani duduk di kursi
dan mengikat kedua tangannya
setelah sebelumnya melepas tanktopnya. Setelah itu Joko memberikan obat penawar
bius yang diolesi di depan hidung Vani. Sekejap Vani terbangun dan kaget
menyadari dirinya sedang terikat tanpa baju dikelilingi 4 bertopeng.
Sebelum sempat teriak, Boncel sudah mengeluarkan pisau duluan dan mengancam
istriku, “heh kamu jangan teriak, ato kami akan bunuh kamu sekarang juga. Jadi
jangan macam2” bentaknya. Vani yang ketakutan setengah mati langsung menurut.
“Pokoknya lo nikmatin aja, layanin kita2 sampe puas dan jangan teriak ato lapor
siapa2, kecuali lu mau mati sekarang” timpal Doni. Joko kemudian menutup mata
Vani dengan kain hitam. Istriku kini dalam kondisi duduk terikat tangannya dan matanya
ditutup.
Kini giliranku masuk kamar. Ah gila! Istriku hanya memakai CD yang sudah turun
sedengkul dan tanpa BH. Rancana tahap awal berhasil! Matanya tertutup rapat dan
ia tampak ketakutan. Ini sebuah pemandangan yang menggairahkan. Ke 4 kawanku
sekarang sudah mulai buka celana dan terlihat kontol2 mereka sudah mulai
mengacung keras. Ah permainan segera dimulai!
Joko, Doni, Roby, Boncel mengelilinginya. “heh dengerin ya manis, kalo kamu
diem dan nurut kita juga nggak akan nyakitin kamu. Jadi kamu turutin aja apa
yang kita mau” ancam Boncel yang memang kutunjuk jadi ketua geng perkosaan ini.
Vani didudukan di kursi yang menghadap ke kasur. Joko memulai aksinya dengan
meremas-remas dada Vani dari belakang sambil menciumi pipinya. Aku dengan
leluasa merekam dan memotret semua adegan ini.
“oooohhh..jangaaan, ampuuuuun” Vani memelas. Tapi sesuai arahan dariku, Boncel
mulai membentak “heh lo mau mati disini? Ni golok udah tinggal sabet aja ke
leher lo.. udah lu diem aja!” bentaknya. Vani kemudian terdiam. Joko
melanjutkan aksinya menggerayangi tubuh istriku. Tiba-tiba Joko menarik CD Vani
dengan kencang. Vani kini bugil sepenuhnya sambil duduk terikat tak berdaya.
Aku tahu Vani mulai sangat ketakutan. Tapi justru itu yang membuatku makin
terangsang. Aku ingin lihat ia
disiksa secara seksual, bergiliran hingga lemas. Aku ingin lihat ia disetubuhi
tanpa henti semalaman, diikat tangannya, kakinya, disodok memeknya dengan
banyak kontol dan dilumuri wajah dan tubuhnya dengan sperma. Aku ingin lihat
Vani dientot bergilir.
Doni kini membuka celananya dan terlihat kontolnya yang sudah ngaceng dengan
urat-urat di sekelilingnya. Ia
berdiri di depan Vani. “ayo manis, isep ni” katanya sambil menjambak rambut
Vani dan menekan kepalanya ke kontol yang sudah keras itu.
“mmmmmmmmppfffffff”….. Karna takut, Vani hanya menurut saja dan kini ia sedang
menyepong kontol Doni. Aku
memotret adegan itu dengan kontolku yang ngaceng juga. Doni menjambak dan
menahan kepala istriku sambil menyodok-nyodok mulut Vani dengan kontolnya.
Aahhh nafsuin sekali!
5 menit kemudian Doni membenamkan kepala Vani ke kontolnya dan
crrooot..crooott.. Doni menyemburkan spermanya ke mulut istriku. Vani terbatuk
batuk dengan mulut belepotan peju. Aku merekamnya dengan video di hapeku.
Kemudian Joko, Roby dan Boncel juga melakukan hal yang sama. Mereka menggilir
mulut Vani dan memuntahkan peju di mulutnya.
Lebih 30 menti istriku disuruh giliran mengoral 4 pria itu dan kini mereka
melepaskan tali ikatannya. Aku kembali
ngumpet di kamar mandi karena mereka akan membuka tutup mata Vani. Ke 4 pria
itu kini kembali memakai masker di wajah agar tak dikenali.
Mereka menarik Vani ke ranjang dan menelentangkan tubuhnya yang telanjang
bulat. Joko kembali mengikat tangan Vani ke dua ujung ranjang dan kakinya. Vani
kini terlentang terikat membentuk huruf X. joko sengaja menarik kencang
ikatannya agar Vani tak bisa berkutik. Ke 4 pria itu mulai menegrubuti istriku.
Boncel mulai menciumi wajah Vani sementara tangannya memilin puting susunya.
Sementara Roby dan Doni menciumi dan menjilati paha Vani sambil mengelus2 paha
dan betisnya. Doni menciumi perut Vani sambil jemarinya menyusup ke bibir
vagina dan memainkan klitoris istriku. Vani kini terlihat meronta-ronta tapi
tak bisa berkutik karena terikat. Sesekali ia teriak, entah menahan sakit atau
menahan nikmat. Yang jelas ia kini
sedang dekurubuti oleh 4 pria haus seks.
“toloooong..jangan perkosa saya” Vani berkali-kali memohon. Tapi keempat pria
itu semakin brutal memainkan tubuh istriku. Doni kini bahkan sedang membuka
lebar memek istriku. “wah memek lu lebar banget..lu sering dientot ya?” kata
Doni sambil tertawa.
Boncel asik meremas dan menggigit puting susu Vani dengan ganas. “toket lu
mantep banget nih, kalo diestrum pasti bakal asik” katanya.
Hampir 15 menit adegan itu berlangsung, Joko kini mengambil posisi di depan
istriku. “ayo manis kita ngentot sekarang,” katanya. Joko memasukkan kontolnya
ke liang vagina istriku. “aaahhhhhhhhhhhh sakiiiiiiit” rintih Vani. Tapi Joko
tak peduli. Rintihan itu justru menambah nafsunya. Pantatnta mulai digenjot,
kontolnya mulai memompa memek istriku. Makin lama makin cepat. Aku melihat Vani
hanya bisa meringis dan kadang membuka mulutnya dan kemudian dikulum oleh mulut
Joko. Setelah dientot hampir 30 menit, akhirnya Joko memuntahkan spermanya di
atas perut istriku.
Ke 3 pria lain segera memperlakukan hal yang sama pada Vani. Ia digilir
habis2an dan disemprot sperma. Doni menyemprotkan spermanya di wajah istriku
dan setelah itu menyuruh istriku untuk membersihkan kontolnya dengan mulutnya.
“ayo isep ni sampe bersih” kata Doni.
Vani kini dilepas ikatannya dan disuruh berlutut di lantai depan kasur dalam
keadaan bugil dan lemas. Aku mengikuti adegan ini dengan mengintip melalui
pintu kamar mandi yang kubuka sedikit. Kuatir kalau-kalau tutup matanya terlepas.
Vani masih lemas tapi Doni dan Roby menyeretnya. Adegan itu membuatku makin
terangsang. Istriku yang bugil tak berdaya diseret-seret di lantai. Kebetulan
kamar hotel cukup luas karena aku memesan kamar suite. Ia kemudian disuruh
nungging. Aku bisa melihat Vani mulai panik wajahnya.
“nah kita mau rasain nikmatnya pantat lo” kata Joko
2 tahun kami menikah Vani memang tak mau melakukan anal. Kali ini aku akan
menyaksikan bagaimana kontol-kontolkawanku ini menjebol anus istriku satu
persatu dan tentunya aku juga mendapat giliran.
“buka pantat lo cepetaaan” bentak Roby. Vani kemudian memegang kedua belah
pantatnya sambil menariknya hinggalubang anusnya kini makin jelas terlihat. 4
lelaki itu kemudian tertawa keras. Aku bisa melihat Vani mulai ketakutan tapi
aku semakin terangsang jadinya. Lalu Boncel membalurkan V Gel di dubur istriku,
cukup banyak tampaknya. Mungkin karena kontol2 besar mereka akan menembus anus
istriku jadi dibutuhkan banyak pelumas.
Joko kemudian meraih kedua tangan Vani dan mengikatnya seperti seekor bebek.
“Nikmatin aja ya sayaang.. kita mau ngerasain pantat seksi lo!” kata Joko. Vani
semakin ketakutan dan lemas. Tak apalah! Aku ngaceng abis melihatnya.
Dimulai dengan Roby, pemuda Flores yang kekar dan punya kontol paling besar ini
mulai menggesek2an kontolnya pada lubang anus istriku. Dan pelan2 kontol gede
itu mulai menerobos anus Vani. Terdengarlah teriakan panjang yang sangat seksi.
Wajah Vani menahan sakit luar biasa, mulutnya menganga dengan wajahnya ke atas.
Ia menahan sakit dan sekaligus nikmat.
Roby terus menggenjot kontolnya di anus Vani sambil meremas toketnya dari
belakang. Doni yang tak tahan lagi,
mengambil posisi di depan istriku dan menjambak rambutnya. “isep ni kontol
sampe keluar ya”
bentak Doni. Dan setelah Roby ngecrot, Doni mengambil posisi nyodok anus Vani,
Joko kini yang giliran minta disepong. Begitu seterusnya bergiliran hingga
istriku nyaris pingsan.
Doni kemudian melepas ikatan tangannya. Ia dibiarkan terbaring di lantai dengan
peju yang belepotan di pantat dan mulutnya. Aku semakin ngaceng melihat adegan
ini sambel merekamnyadengan video.
“sekarang lu gua kasih pilihan. Kalo elu lapor polisi, kita udah tau alamat lu
dan kita siap culik elu kapan aja. dan elu pasti bakal malu kan kalo ketauan
dapet aib kayak gini? Udahlah mending lu diem aja, anggep aja ini semua nggak
terjadi dan kita nggak bakal ganggu lo lagi. Gimana?” kata Boncel.
Vani hanya diam saja tak berdaya. “ampuuuunn.” katanya lirih.
Joko kemudian memerintahkan untuk membawa Vani ke kamar mandi. “ayo sekarang lu
mandi dulu” kata Joko. Istriku diseret ke kamar mandi dan dimandikan oleh Doni,
Joko dan Robi. Sementara aku dan Boncel menyiapkan siksaan berikutnya: sebuah
alat setrum.
Cukup lama mereka memandikan Vani. Ternyata Vani sedang diikat tangannya ke
atas shower sambil tubuhnya
dilumuri sabun dan dikobel memeknya. “ayo manis sini dimandiin juga dalemnya”
kata Joko sambil mengorek vagina istriku.
Selsai dimandikan, mata Vani kembali ditutup dan diseret ke kasur. Boncel
kembali mengikat tangan dan kaki Vani
membentuk huruf X. namun kali ini kaki Vani dibuka lebih lebar. Bahkan memeknya
kini terlihat lebih menganga lebar. Doni kemudian mengambil kabel2 dengan
jepitan di ujungnya. Ia kemudian menjepit puting susu Vani dan sebagian lagi
dijepitkan di bagian klitoris.
“nah sekarang kita main main dikit, nggak sakit kok manis” kata Joko.
“tadi enak nggak dientot rame-rame?” tanya Boncel. Vani hanya diam saja tak
menjawab. Dan kemudian
bbzzzzzzzzzzztttt…. aliran listrik mengalir ke sekujur pentil dan klitorisnya.
“aaaaaaaawwwwwhhhh” Vani teriak sambil meringis dan menaikkan pantatnya. Toket
dan memeknya disterum!
“jawab.. enak nggak tadi dientot?” bentak Boncel.
“mmmm…iyaaaaenaak” jawab Vani lirih dan disambut tawa kami.
“ngemut kontol gue enak nggak?” timpal Doni dan Vani hanya bisa menjawab pelan
“iyaaa enak bang” dan kemudian aliran listrik kembali menyengatnya.
Siksaan ini terus berlangsung hingga Vani akhirnya lemas dan nyaris pingsan.
Tapi aku belum puas. Sebagai penutup, aku menyuruh mereka untuk kembali
memperkosa Vani bergiliran.
Pukul 23.00, semuanya selesai dan kami meninggalkan kamar. Aku juga ikut keluar
dan 15 menit kemudian aku masuk kembali dengan scenario cerita yang sudah kami
rancang. Pintu kamar kuketuk danagak lama baru dibuka. Kulihat Vani dengan
wajah kucel, matanya sembab. Aku pura2 bertanya, “ada apa sayang? Kamu nangis
ya? Maaf papah lama beli rokoknya. Tadi papah dicopet tapi copetnya ketangkep
trus papah harus ke polisi buat
laporan. Hape papah lobat jadi nggak bisa telpon” Vani diam saja dan hanya
menjawab “aku..tiba2 nggak enak badan. Aku istriahat aja ya malem ini?”
Akupun mengiyakan dan berlagak bodoh sambil tersenyum kecil. itu hukuman kecil
karna kamu selingkuh di
belakangku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar