Ini adalah cerita dewasa seorang
isteri yang di tinggal suami di penjara, karena tak tahan menahan birahi seks
yang tinggi, akhirnya nyeleweng alias selingkuh, tapi si isteri sebagai pelaku
tak pernah menyadari kalo itu adalah sebuah penyelewengan. berikut cerita
lengkapnya:
Umur
pernikahan kami sudah berjalan 10 tahun. Cuma setahun terakhir ini suamiku di
tangkap polisi karena sebuah kasus. Bisa kalian bayangkan, setahun penuh kami
harus menahan nafsu gejolak birahi. Aku tahu suamiku nggak bakalan nyeleweng,
atau bercinta dengan wanita lain.
Akupun juga
begitu, meskipun ketika masih single, kehidupanku cukup bebas. Menurutku ML
adalah bagian atau bumbu dari pacaran, hanya dengan suamiku ketika itu aku
nggak pernah lebih dari peluk dan cium. Entah mengapa aku nggak bisa pacaran
lebih jauh ketika bersamanya, mungkin karena suamiku sangat sopan, baik hati,
gentleman, sangat menghargai wanita. Aku nggak mau merusak image diriku dengan
bertingkah sembrono. Sejauh ini dia masih menganggapku wanita alim. Jahat juga
sebenarnya, anehnya ketika malam pertama dia tidak curiga ketika aku tidak
mengeluarkan darah. Mungkin dia saking percayanya sama aku. Syukurlah suamiku
nggak pernah tahu rahasia ini dan tetap aku simpan sampai kapanpun.
Suamiku
biasanya menelepon di minggu malam karena tarif telepon cukup banyak mendapat
diskon, maklumlah hubungan telepon kami bisa memakan waktu minimal 2 jam,
terlebih lagi kalau nafsu kami sudah menggelegak, mau tidak mau phone sex
menjadi alternatif untuk menuntaskannya.
Selama ini
suamiku selalu puas, Cuma dia tidak pernah tahu kalau aku tidak pernah orgasme
atau terpuaskan. Bagiku melalui telepon terlalu maya, meski aku mencobanya
dengan jari tetap saja hasilnya tidak memuaskan. Dan ini sangat menyiksaku,
untuk menyeleweng rasanya aku belum bisa, meskipun bisa saja aku melakukan sex
tanpa cinta seperti yang pernah kulakukan dimasa gila gilaan dulu. Tapi rasanya
aku nggak tega dengan suamiku, dia sudah terlalu baik.
Tapi
prinsipku tidak bertahan terlalu lama, semua itu dimulai ketika aku curhat ke
Januar rekan sekantorku yang membantu mengedit hasil tulisanku dinovelku yang
kedua. Januar adalah teman lama yang baik. Benar benar baik meskipun peluang
dia untuk mendekatiku sebenarnya cukup banyak dan mudah, terlebih lagi dia tahu
persis bagaimana kelakuanku ketika masih belum menikah, tapi baiknya dia tidak
mau memanfaatkannya.
Seperti
biasa, minggu malam aku sudah bersiap siap menunggu telepon dari suamiku. Tiba tiba HP ku berdering, kulihat no HP Januar muncul di
layar . Hmmm..
ngapain Januar menelepon malam malam :” Din…gue mau mampir ke rumah elo. Besok
kan novel elo harus turun ke penerbit. Elo lupa ya…cepetan cek untuk yang
terakhir kalinya.. OK ? Pagi besok gue ambil lagi. Gue udah di depan pagar
neeh…“ Teriakannya di speaker HP membuat telingaku berdenging. Hhhh…anak ini
mengganggu kesenangan saja.
Masuk
Jan…pagar nggak dikunci kok“Teriakku dari teras. „Eh Din gue lupa sebenarnya di
bab terakhir gue belum selesai mengeditnya. Tapi gak lama kok paling 1 jam an,
gue edit disini aja ya…sorry banget deh jadi mengganggu elo” Katanya memohon
pengertian.
„ Iya
deh..elo terusin aja, gue juga lagi nunggu telepon dari suami gue. Biasalah
udah kangen…eh baidewe kalo nanti elo denger gue mendesah desah, elo jangan
ngeres ya…elo tahu sendiri kan kalo suami istri gak ketemu lama, ngapain aja
ditelepon…dan jangan deket deket gue, elo di ruang tamu aja, jangan ngintip ok
? ”
„Aduh
Din…gue kan bukan anak kecil. Gue ngerti dan nggak bakalan ngganggu deh… gue
juga gitu kalo udah kangen sama cewek gue yang diBandung….santai aja. “ Ujar
Januar.
Januar lagi
asyik mengedit tulisanku di notebooknya sambil ngopi di ruang tamu. Sementara
aku asyik bermasyuk ria dengan suamiku lewat telepon..hhh ya lewat telepon !!
aduh menyedihkan….dengan hasil akhir yang sudah bisa ditebak !.
Dengan wajah
lelah dan tersiksa aku menutup telepon dan berjalan ke ruang tamu. Hhhhh sudah selesai belum anak ini..
.” He Jan gimana…? selesai ? “
tanyaku.
Selesai non…hmmm elo ok ok saja ?
wajah elo kusut gitu…”Tanyanya sambil mengisap pelan rokoknya.
“Hmmm… gue baik baik saja. Lagi gak
enak badan aja, bentar lagi gue lembur deh. Elo bisa ambil lagi besok pagi. “
Kataku sambil membuka pintu depan.
“Ok gue pulang dulu, malem non” Kata
Januar sambil melangkah menuju pintu.
Tiba tiba Januar menahan daun pintu
sebelum aku tutup. “ Din Aku pikir kamu harus terus terang ke suamimu. Nggak bisa kamu
berpura pura menikmatinya….sorry bukannya aku turut campur” Bisik Januar pelan.
Hmmm Januar
mulai ber “aku dan kamu” artinya dia mulai bicara serius.
“ Jadi kamu
denger tadi aku ngapain aja…dasar” Kataku sambil mendelik kepadanya.
“ Gimana aku
nggak dengar, orang kamu mendesah desah keras gitu. Kalo jendela kamu buka
pasti tetangga depan rumah juga denger non…masa gue harus tutup telinga “
Katanya balik protes.
“ Hhhh
memang Jan…tapi aku nggak tega suamiku merasa bersalah. Sementara elo tahu
sendiri gimana pusingnya kalo nggak kesampaian. Gue udah coba pake macem macem,
kamu tentu tahulah, tapi hasilnya tetep aja. “ Keluhku.
“Din…gimana
kalo gue bantu ? Gue bantu dengan cara gue…sorry gue bukan mau kurang ajar. Tapi gue tahu dulu elo cukup free dan gue tahu gimana
prinsip elo. Gue juga
temen lama elo, Jadi gue berani nawarin.” Katanya pelan.
“ Gila lo
Jan..!! elo bener bener gila…!” Teriakku.
“ Kita nggak
bercinta non…aku cuma muasin kamu aja. Tidak ada coitus…aku cuma membuat kamu
nyaman aja…”Katanya pelan.
“ Maksud elo …? Nggak ML gimana…!?” kataku penasaran.
”
Begini…kamu coba telepon suamimu lagi. Coba
buat fore play dulu dengan omong omong. Setelah kamu agak panas, aku coba
puasin kamu pake..mmm lidah….Sorry elo jangan kaget..gue cukup ahli dan
pengalaman dengan yang satu ini. Gue nggak akan lebih dari itu…gue cuma mau
bantu aja, anggap aja gue sex machine deh..”Katanya berusaha menjelaskan.
“Aduh Jan…elo aneh aneh aja…ide gila
darimana tuh…ah paling kamu aja yang kepingin banget ML sama aku…dasar. “
Kataku tersenyum, bisa aja nih anak…
“ Nggak Din…bener deh, gue cuma
puasin kamu pake lidah. Toh cuma pake lidah. Gue nggak akan remas remas elo
kok, murni gue cuma ingin membantu. Jadi elo telepon suami elo lalu gue jilatin
punya elo. Elo bisa bayangin suami elo yang muasin..”Katanya berusaha menjelaskan.
Hmmm sebenarnya boleh juga idenya.
Just for sex…toh kami tidak ML yang sebenarnya
.” Elo serius mau bantu Jan….?”
Tanyaku lirih.
Seperti kerbau dicocok hidungnya,
Januar menuntunku menuju telepon. ‘ Relaks saja non…coba kamu telepon suamimu
lagi “ Katanya sambil mengambil karpet dan menempatkannya di depan sofa. Aku
mulai menelepon suamiku lagi.
“ Hai honey..masih kangen neehhh ? “
Teriak suamiku. “ Aku masih belum puas pa…please puasin aku lagi..” kataku
mendesah.
Perlahan tangan Januar menyelusup ke
balik rok ku dan menarik perlahan celana dalamku. Pelan dan lembut Januar
mengelus bulu bulu kemaluanku. Ahhhh gila…kenapa aku setuju saja dengan rencana
gila Januar, tapi aku tidak berusaha menghentikan tangannya malah meletakkan
kakiku ke bahunya.
Perlahan
Januar mendekatkan kepalanya ke belahan pahaku. Lembut sekali lidahnya mulai
menyentuh permukaan klitorisku. Ahh setahun tidak disentuh benar benar
membuatku gemetaran..gila efeknya sampai segini hebatnya. Sambil kupejamkan
mata aku berusaha membayangkan suamiku. Lidah Januar makin menggila, ujung
lidahnya mulai masuk ke dalam miss V ku, sementar jarinya memutar mutar di
klitorisku.Aaahhh rasanya bener bener nikmat.
” Gimana
sayang…hmmm enak ya” Bisik suamiku. Aku semakin keras melenguh…” Gimana
jilatanku sayang…hmmm slruup…! ahhh enak honey…kamu sexy banget.” Bisik suamiku
lembut. Aaahhh kasihan suamiku, tidak tahu dia kalau aku sedang dipuaskan oleh
lelaki lain dengan menggunakan suaranya. Ahhh
aku memang gila…
Januar
memang benar, jilatannya sungguh luar biasa. Tampaknya dia sudah ahli dan
sering melakukannya. Suara suamiku mulai memburu, mungkin dia juga mengocok
batangnya. Dan kakiku makin menekan membenamkan kepala Januar makin dalam. Suara
lidah Januar mulai berkecipakan. Entah suamiku mendengarnya atau tidak….masa
bodo, pokoknya aku harus harus mendapat orgasmeku. Dan aaahhhh..!! aku menjerit
keras, ketika Januar menyedot habis cairan cintaku. Bersamaan dengan itu
suamiku juga berteriak dibalik teleponnya…rupanya dia juga ejakulasi.Januar
tersenyum sambil bertanya dengan kode apakah aku puas ? Gila gue udah teriak
teriak, dia nggak tahu kalo gue udah orgasme.
Tapi aku masih ingin mendapatkan
orgasme yang kedua…” Mas coba bisikkan kalo batang mas masuk ya….aku pingin
batang mas masuk…please..aku kepingin neeehhh..” Bisikku ke suamiku. ” Ok honey
aku masukkan ya….tapi kamu harus teriak dong biar aku juga puas…ok ? aku
masukin ya…” suara suamiku gemetar menahan nafsu.
Januar kini kebingungan bagaimana
memuaskan aku kalau permintaanku seperti itu. Aku kode Januar untuk melepas
celana panjangnya. ” Cepetan buka celana elo !!” Kataku tanpa suara tapi cukup
jelas bagi Januar untuk memahami bahasa mulutku.
Januar terdiam beberapa saat dengan
wajah bingung…tapi dia cepat tanggap, perlahan dia meloloskan celana
panjangnya.
” Gue masukin ? ” Tanyanya tanpa
suara sambil menunjuk ke arah vaginaku. Wajahnya kelihatan belum yakin. ” iya
buka cepet !!!” Mulutku teriak tanpa suara sambil menurunkan celana dalamnya,
gila !!! punya Januar lebih besar dan lebih hitam dari punya suamiku. Aku
membuka pahaku lebar lebar, dengan ragu ragu Januar mendekatkan batangnya yang
menegang hebat mendekat ke bibir vaginaku, dia menggesekkan batangnya ke
klitorisku yang sudah memerah, gila enak sekali…..
” Mas yo
mas…masukin…aku udah pengen nehh…”bisikku ke suamiku. Dari balik Telepon suara
suamiku tambah memburu” Ok sayang aku masukin pelan pelan ya…hmmm enak kan ?
gimana… udah masuk enak kan ? ”
Aku kode
Januar dengan kedipan mata untuk segera memasukkan batangnya. Dengan sinar mata
bertanya tanya Januar mulai menekan batangnya. “ Masukin aja “ Mulutku berkata
tanpa suara. Dan perlahan batang besar Januar mulai masuk sedikit demi sedikit.
Akhirnya blleessss seluruh batang Januar tenggelam ke vaginaku. Aku
memekik…aaaakkkhhh…
“ Aduh
honey…kamu hebat… Belum pernah kita ngeseks lewat telepon seperti ini…gila kamu
bener bener menghayati honey…” Teriak suamiku.Sementara Januar mulai menggoyang
pantat sexynya maju mundur. Semakin cepat dan semakin cepat. Aku pejamkan
mataku, nikmatnya sungguh luar biasa. Gesekan kulit kasar batang Januar sungguh
memberi kenikmatan yang tidak bisa dikatakan. Semakin cepat dan semakin dalam,
sehingga sofaku berderit derit seperti hampir patah. Aku tutup mulut Januar
jangan sampai dia melenguh atau bersuara. Bisa berabe dong…
Akhirnya
orgasmeku yang kedua tiba…sungguh merupakan kenikmatan yang tiada taranya
sampai tubuhku terhentak berkali kali. Aku masih membayangkan batang Januar
yang masuk ke tubuhku adalah batang suamiku… Sorry Jan..nggak mungkin aku
membayangkan kamu. Oleh sebab itu aku menutup mataku. Bagiku saat ini kamu
adalah mesin seksku…seperti yang kamu tawarkan.
Begitu aku
selesai orgasme, Januar mengerti bahwa dia harus berhenti….dia tahu diri bahwa
dia tidak boleh ikut memuaskan dirinya, situasinya kurang tepat kalau dia ikut
ejakulasi. Sesuai janjinya sendiri bahwa dia hanya ingin membantu. Aku sangat
menghargainya. Dia mengerti aku tidak mau kalau spermanya memenuhi rahimku.
”Thanks
honey…aku puas sekali” Bisikku ke suamiku….Perlahan Januar menarik keluar
batangnya dari vaginaku. ”Apa kamu bener bener puas sekarang sayang…hmmm ?
Suara suamiku masih bergetar. Thanks honey…aku tutup dulu ya..mau pipis dulu…”
Kataku berusaha menutup pembicaraan. Segera aku tutup telepon tanpa menunggu
jawaban dari suamiku.
Aku langsung
memandang Januar dalam dalam :” Thanks Jan, kamu memang hebat…kamu nggak papa
nanggung begitu ? atau aku bantu keluarin pake tangan ? sorry aku nggak mau
kamu keluarin di dalam, terima kasih kalo kamu paham” Kataku pelan.
”
Din…kayaknya kamu yang lebih gila..maksud gue kan nggak sejauh ini…” Kata
Januar sambil memakai jeansnya.
” Sorry
Jan…menurut gue nanggung sih..thanks ya…elo memang sahabat yang baik. Sekarang giliran
gue tuk nuntasin orgasme elo ,kamu mau kan jan?,..asal lu..kaga keberatan ga
masalah din….langsung aku raih batang senjata januar langsung aku kulum,karena
aku pun seebenarnya masih ingin menuntaskan orgasme ku yang ketiga,aku
benar-benar di buat kelabakan oleh batang januar yang besar dan berotot itu….
Ayo sayang ….masukin lagi senjatamu ,..aku
pengen ngerasain lagii….tanpa menunggu lama aku tuntun senjata januar untuk
masuk ke lubang vaginaku….dan aaaccchhh…..ssleeepp….blesss….achhh nikmaattt
sayanggg,kontol kamu besar sekalii….terus ,,..sayang genjot memek ku…..januar
pun memeompaku dengan semangat….dan akhirnyaa….aachh…sayaannggg aku mau keluarr…aku
juga din…kita keluar sama-sama sayannngggg….ahkirnya lahar kenikmatan itu
muncratt….crraaattt craraatt….kamipun
terkulai lemas….sama sama terkapar dalam pelukan asmara yang membara.
Januar pun pamit
kemudian mencium keningku sambil tersenyum…..” Aku pulang dulu…sayang ”
Makasih ya jan ,..aku benar-benar puas.
Setelah kejadian
itu...kamipun masih melakukanya di saat
puncak birahi itu datang....tanpa ada yang curiga di sekelilingku.
- INGIN PUNYA TUBUH LANGSING DISINI SOLUSINYA
BalasHapusKLIK
- JUAL BERBAGAI PRODUK : "Obat Pembesar mr.P, "Alat Terapy Pemanjang mr.P, "Obat Vitalitas Sex Kuat dan Tahan Lama, "Obat Herbal Cosmetik Kecantikan, "Aneka Obat Peningkat Libido Sexsual Wanita, "Alat Bantu SexToys P/W
cerita yang luar biasa
BalasHapusAYO SEMUA BERMAIN DI TOGEL PELANGI JANGAN LEWATKAN PROMO MENARIK DARI KAMI
BalasHapusHUBUNGI KONTAK KAMI :
BBM : D8E23B5C
WHAT APPS : +85581569708
LINE : togelpelangi
WE CHAT : togelpelangi
LIVE CHAT 24 JAM : WWW-ANGKAPELANGI-NET
SALAM JACKPOT DARI KAMI :)