Karena aku suami yang
setia saat istriku sedang ada tugas seminar diluar kota aku temani dia selama 3
hari di hotel berbintang kami mendapat kamar yang double beds , istriku yang
ditunjuk sebagai wakil dosen di universitasnya harus siap jadi selama 2 hari
itu istriku bangun pagi jam 7 untuk siap siap memberikan informasi pada khayak
yang datang.
Istriku memang cantik dan mempunyai body yang bahenol saat itu dia mengenakan
blazer yang ketat sehingga payudaranya menjulang keluar agak terlihat putting
yang mengecap di blazernya istriku yang sudah berumur 36 tahun masih bahenol
apalagi ditambah memakai hak tinggi saat dia berjalan uhh sungguh seksi sekali.
Sering aku berpikiran buruk agar istriku menyeleweng dan aku dapat menemuinya
dengan mengintip bagaimana saat istriku “digarap” lelaki tua. Istriku memang
pernah cerita kalau salah satu mahasiswanya di kelas yang berada di luar kota
pernah “mempermainkan” daerah sensitifnya di selangkangannya, sehingga istriku
tak berani berdiri lama-lama di kelas dan duduk di meja pengajar yang ditutup
oleh taplak meja saja.
“Mas nanti nggak usah dijemput karena sudah disediakan angkutan oleh panitia.
Mas, capai tidur saja, kalau mau pijit saja, biar nanti malam tambah ‘greng’,tapi
jangan dipijit cewek lho” kata istriku .
“Yah, cari tukang pijit kakek kakek, sekalian mijit mijit anumu ?.” kataku
berseloroh
“Biar, selain memijit juga menyuntik iniku,” kata istriku tertawa sambil
menunjuk selangkangannya
“Bener ?”kataku
“Boleh kan, mas? tanya istriku
“Kau memang pingin to, dik?” tanyaku
“Ya, aku pingin mas,” kata istriku vulgar menatapku dengan tajam
“Boleh, kan?” kata istriku merayu
“Kalau kau suka dan senang ?” jawabku
Sesampai di penginapan, aku minta resepsionis untuk mencarikan tukang pijit.
Sampai aku makan siang, barulah muncul tukang pijit itu, orangnya tua memakai
ikat kepala dan membawa tas kulit kumal, berbaju hitam, dan celana komprang
selutut, dia menyuruhku memakai sarung.
“Siapa namanya, pak,” aku bertanya saat tukang pijit mulai memijitku.
“Orang memanggil saya, Mbah Himan, mas,” katanya Menurut ceritanya, dia ahli
pijit urat dan bisa membuat lelaki tambah greng dan dia mampu memperbesar
kemaluan laki laki dan segudang cerita lainnya, bahkan ada cerita Mbah Himan
yang membuatku bergidik, yaitu kalau dia bisa membangkitkan gairah seorang
wanita tanpa menyentuh.
Dia bahkan pernah membuat salah satu istri pejabat jauh- jauh datang dan
menginap di rumahnya di desa untuk minta dipuaskan.
Mbah Himan terus memijit dan akhirnya aku disuruh bersandar di tempat tidur dan
menyuruh menyingkapkan sarungku dan kurasakan kesakitan pada saat aku dipijit
batang kemaluanku dan beberapa saat kemudian kulihat batang kemaluanku membesar
dan kudengar pintu dibuka, Mbah Himan cepat-cepat menutup sarungku, kulihat
istriku masuk.
“Simpananmu, mas?”tanyanya berbisik saat melihat istriku.
“Istri saya, mbah,”kataku
“Ah, jangan bohong, perempuan ini bisa “dipakai”,”katanya.
Belum sempat aku menjawab
“Aku juga bisa membuat mas tak berkutik,”katanya dan aku meringis kesakitan
saat kurasakan perut kebawah seperti mengejang dan aku tak dapat bergerak.
“Sudah pijatnya, mas,”kata istriku
“Belum, jeng,” Mbah Himan yang menjawab.
“Kenalkan ini istri saya, Mbah Himan,”kataku.
“Bener to, jeng?katanya.
“Lho, iya mbah kan hotel ini nggak boleh bawa-bawa, memang apa mbah melihat
saya oang yang nggak bener” kata istriku sambil menjulurkan tangan kanannya
untuk bersalaman dengan Mbah Himan
“Saya istrinya,” istriku memperkenalkan diri mendekati Mbah Himan yang duduk di
pinggir ranjangku.
“Saya, Mbah Himan,”katanya dan tangannya bersalaman dengan tangan istriku.
“Heeh ?”kudengar istriku mendesis lirih.
“Saya kira jeng wanita simpanan kang mas ini,”kata Mbah Himan.
“Wah, kebetulan saya bawa surat nikah, mbah,”kata istriku mengambil surat nikah
dari tasnya dan menyodorkan setengah membungkuk dan kulihat mata Mbah Himan
langsung tertuju di blaser kuning istriku yang berleher rendah dan Mbah Himan
menatap tajam gundukan daging payudara istriku bagian atas.
“Jeng, pijet ya,” kata Mbah Himan
“Saya, nggak biasa dipijat ?.”kata istriku terputus
“Nggak Mbah Himan nggak perlu megang?.”katanya sambil berdiri dan menuju
ranjang satunya, ceritasexpembantu.com aku tak dapat berbuat apa apa saat
istriku merebahkan dirinya di kasur empuk itu tanpa melepas sepatu tumit
tingginya.
Cerita Dewasa -Mbah Himan duduk dipinggir ranjang pantatnya bersebelahan dengan
pantat bahenol istriku yang rebahan. Kulihat Mbah Himan membuka telapak
tangannya dan hanya segenggam jaraknya dari tubuh istriku bergerak diatas
tangan kanan istriku, tangan kirinya dan kedua betis istriku.
“Gimana jeng, enak”tanya Mbah Himan
“Waah, kok bisa ya nggak nyentuh rasanya seperti dipijit “kata istriku
“Enak kan jeng,” Mbah Himan bertanya lagi
“Ya ?”kata istriku
“Ya apanya?”tanya Mbah Himan
“Enak rasanya..”kata istriku “Jeng,
Siapa namanya?”tanya Mbah Himan
“Yati, mbah?”jawab istriku
“Jeng Yati, tadi enak, kan?tanya Mbah Himan lagi
“Iya, mbah enak,” kata istriku
“Kalau ini nggak enak Jeng Yati, tapi nikmat..”kata Mbah Himan
Kulihat Mbah Himan mengembangkan telapak tangannya diatas kedua payudara
istriku dan “Mbaaaah ?”istriku mendesah saat Mbah Himan menutup telapak
tangannya dan membuka lagi seolah Mbah Himan tengah meremas remas payudara
montok istriku.
“Mbaaah jangaaan, mbaaah,” istriku mendesis dan kedua tangan istriku menekan
dibawah ketiaknya sehingga kedua payudara montoknya semakin menggelembung dari
balik blaser nya.
“ooh mbbaaaaah ?
”istriku merintih ketika tangan Mbah Himan semakin cepat membuka menutup
meremas dari jauh kedua payudara montok istriku yang masih terbalut blaser
kuningnya. “Hhhheeeggghhhhhh ??”istriku mendesah saat salah satu tangan Mbah
Himan seolah memelintir puting susu istriku dan tampak jelas kedua puting susu
istriku tersembul dari balik blaser nya.
“maaas mbaaaah Demooooo tolooong maaass heeqqhhhh ?..”rintih istriku dan
tersentak saat tangan Mbah Himan sepertinya memelintir sambil menarik kedua
puting susu istriku. Mbah Himan semakin lama semakin menguasai istriku dan
rupanya istriku hanya bisa mendesis dan mendesah oleh perlakuan Mbah Himan.
“Ayo buka kancingnya,”perintah Mbah Himan Istriku yang mengerang “Ngaaaaak
mauuuu mbaaaah ?.engaaaaak ??.” istriku seperti ada yang menarik tubuhnya dan
terduduk di ranjang walaupun mulutnya menolak tapi kedua tangannya membuka satu
kancing blaser kuningnya dan aku tertegun saat istriku melepas kaitan BHnya di
belakang dan menarik BHnya sendiri hingga tali talinya terputus.
“Ayo mbah haus,” kata Mbah Himan. istriku membuka tiga kancing blaser nya dan
dengan sendirinya kedua payudara montok istriku dimana kedua puting susunya
yang menegang tersembul keluar dari blaser kuningnya.
“Aku haus Jeng Yati, aku dari tadi capek mijit kangmasmu, tapi gak dikasih
minum, aku pingin minum,”kata Mbah Himan sambil seolah mengusap kedua payudara
istriku yang langsung mengerang “mbaaah ??.. ngaaaaak mauuuuuuu ?.”
Tapi istriku memegang paayudara kanannya bagian bawah dan menyodorkan ke mulut
Mbah Himan dan Mbah Himan langsung mencaplok payudara kanan istriku yang
disodorkan ke mulutnya. “Mbaaaaaah akuuuuu kooook oooohhhh rasanyaaaa air
susukuuuu mau keluaaaar ?.mbaaaaah ??.”dan bunyi “srep srep” kudengar mulut
Mbah Himan menyedot nyedot payudara kanan istriku yang mengeluarkan air susu.
Mbah Himan menarik tubuh istriku hingga turun dari ranjang dan istriku kini
berdiri menyorongkan badannya di depan Mbah Himan yang duduk di ranjang karena
tangan kiri Mbah Himan memeluk punggung istriku sedangkan tangan kanan Mbah
Himan meremas remas payudara kiri istriku
“Maaaas akuuu koook jadiiii beginiiiii??..”desis istriku “oooooh enaaak
mbaaaaaah??.”rintih istriku dan kedua tangan istriku memeluk kepala Mbah Himan
yang mengenakan ikat kepala.
Rupanya sedotan Mbah Himan pada payudara kanan istriku begitu kuat dan cepat
hingga beberapa menit saja air susu payudara kanan istriku pun habis dan Mbah
Himan langsung melahap payudara kiri istriku dan kembali suara “srep srep”
terdengar lagi saat Mbah Himan dengan ganasnya menyedot air susu payudara kiri
istriku yang terus mengerang tak karuan.
Begitu ganasnya Mbah Himan menyedot air susu payudara kiri istriku, istriku pun
menekan kepala Mbah Himan ke dadanya hingga ikat kepala Mbah Himan terlepas dan
kulihat kepala botak berambut jarang itupun tampak, gilanya istriku memeluk
kepala Mbah Himan.
Tampak kedua mata istriku terpejam mendapat perlakuan ganas Mbah Himan pada
payudara kiri istriku dan Mbah Himan menghentikan sedotannya saat air susu
istriku habis.
“Nikmat kan Jeng Yati,”tanya Mbah Himan Istriku hanya diam dan menoleh padaku
kemudian mendesis kembali saat telapak tangan kanan Mbah Himan di depan
selangkangan istriku.
Tangan kanan Mbah Himan seolah menggosok selangkangan istriku sehingga istriku
berjinjit karenanya. Rupanya Mbah Himan mempermainkan istriku dan Mbah Himan
membiarkan istriku terus berjinjit jinjit sementara selangkangan istriku
terangkat angkat ke atas sementara tangan kirinya meraih tas kulit kumalnya dan
kudengar dari selangkangan istriku berbunyi
“cek cek cek” menandakan lendir vagina istriku sudah keluar. “Mbaaaah sudaaaaah
mbaaaaah ampuuuun jangaaan teruuuskannn hghghgh ?.”desis istriku dan tubuh
istriku limbung dan Mbah Himan memeluk istriku dan mendudukan istriku di
samping kiri Mbah Himan.
Kini istriku yang sudah lunglai tengah duduk dipeluk tangan kiri Mbah Himan,
kepala istriku bersandar dibahu kiri Mbah Himan, kedua payudara montoknya
keluar dari blaser kuningnya, sementara kedua kakinya yang bersepatu hak tinggi
terkangkang lebar, sehingga celana dalam sutera putihnya tampak.
Tangan kanan Mbah Himan meraih bungkusan putih itu dan aku begitu ngeri dan
jijik melihat sesuatu entah apa namanya, sesuatu sebesar batang kemaluan orang
dewasa seperti ulat hijau mempunyai gurat gurat melingkar seperti sekrup dan
mempunyai seperti duri duri di sana sini.
Bungkusan di tangan kanan Mbah Himan didekatkan pada selangkangan istriku dan
pluk benda itu melompat di paha kiri istriku yang langsung menjerit tertahan.
“Apa mbaaah ?..”erang istriku dan Mbah Himan menyingkap rok span hitam elastis
istriku dan begitu melihat sesuatu yang merambat dipaha kirinya, istriku
langsung lunglai dipelukkan Mbah Himan.
“Lihat Jeng Yati,”katanya sambil memaksa istriku melihat benda yang merayap ke
selangkangan nya. “Glek” kudengar istriku menelan ludah
“Apaa ini yang merayaap mbaaaah jangaaan ?.mbaaaah ? ampuuun ? ” rintih istriku
menghiba.
Mbah Himan bukannya mengambil benda itu, tapi malah menundukkan kepala istriku
agar bisa melihat sedang apa benda yang semakin mendekati selangkangan istriku
dan Mbah Himan meyingkap celana dalam sutera istriku ke kanan sehingga bulu
bulu kemaluan istriku yang lebat terlihat.
Benda itu mendengus dan tampak olehku asap seluar dari liang berbibirnya
menyembur bulu bulu kemaluan istriku yang langsung memejamkan kedua matanya dan
mendesis
“Mmmmpppppfffzzzzzz ??.” Tiba ?tiba benda itu mematuk ke bagian atas kemaluan
istriku dan “Itiiiilkuuuuuu mbaaaaaah ?..”meluncur kata kata istriku seperti
seorang pelacur saat lubang berbibir benda itu melahap kelentit istriku.
“Mbaaah ? ooohh ?.. hgggghhhh ?. mmmmmppppffzzzz?,”istriku merintih rintih dan
pantat bahenolnya berguncang tangan kirinya meremas sprei dan tangan kanan
istriku memeluk pinggang
Keringat istriku mengucur deras nafasnya menderu deru menahan nafsu birahinya
Rupanya benda itu semakin ganas mengulum dan menyedot nyedot kelentit istriku
sehingga tubuh istriku benar benar bergetar hebat, tangan kiri istriku meremas
sprei ranjangnya hingga
“mmmmppppffzzzz akuuuuuuu ngaaaaaak tahaaaaaan mbaaaaaah ?. akuuuuuu keluaaaaaar
??..”erang istriku dan pantat bahenol istriku tersentak sentak dan kedua
kakinya mengejang lurus terkangkang mencapai orgasme di sore hari itu.
Mbah Himan membiarkan istriku sampai nafasnya tenang dan kemudian menegakkan
tubuh istriku yang lunglai berdiri dan memeluk istriku dari belakang dimana
kedua payudara istriku keluar dari blaser kuningnya dan rok spannya tersingkap
sampai diperutnya.
Mbah Himan menuntun istriku ke ranjangku. Kulihat benda itu membujur sepanjang
bibir vagina istriku dan Mbah Himan memelorotkan celana dalam sutera istriku
sampai di lututnya. Aku hanya dapat menelan ludah saat benda itu mulai bergerak
seperti gerakan mengempot bibir vagina istriku yang langsung mendesis desis
“hhhheggggghhhhh enaaaaak enaaaaak maaaas akuuu dikempoooot ?.ennnaaaaak
hhhhhghghghghg ?.”Pantat bahenol istriku bergoyang ke kiri kenan dan ke atas
merasakan kenikmatan empotan benda itu pada bibir vaginanya.
Tak lama kemudian desis istriku semakin keras dan “itiiiilkuuuuuuu
?.eehehghghghgghhh eeeempiiiiikuuuu ?. maaaas akuuuu keluaaaar ??”kembali untuk
kedua kalinya pantat bahenol istriku tersentak sentak begitu kerasnya saat
orgasme keduanya berlangsung.
Mbah Himan tetap memegang tubuh istriku yang lemas dengan tangan kirinya di
perut istriku, sementara tangan kanannya menarik paha kanan istriku hingga
berdiri terkangkang.
Kulihat benda ulat itu tetap mengulum kelentit istriku dan tiba tiba ekor ulat
itu mengacung ke atas dan tangan kanan Mbah Himan langsung membuka lebar bibir
vagina istriku yang basah dan ulat itupun melingkarkan bagian ekornya saat Mbah
Himan membuka lebar-lebar Akupun merinding aaat ekar ulat itu menempel di bibir
vagina istriku yang terbuka itu dan “Eeeeegggghhhhhh ?. `istriku mendesah saat
ujung ekor ulat itu merambat menembus liang vagina istriku.
“Mbaaaaah jangaaaaaan eeehhhgggggghhhhh ?..”istriku mendesah keras saat ekor
ulat itu semakin dalam menusuk liang vagina istriku.
Secara refleks istriku membuka kedua kakinya dan tubuhya menyorongkan tubuhnya
ke depan sehingga kedua payudara montok istriku yang menggantung segera
ditangkap oleh tangan kanan Mbah Himan dan meremas remas payudara istriku,
sedangkan tangan kirinya yang menopang tubuh istriku ikut ikutan meremas remas
payudara istriku.
Tubuh istriku mengelinjang tak karuan menerima tiga sengatan birahi sekaligus,
dimana kedua payudaranya secara bergantian di remas remas tangan mbah Himan,
sedangkan kelentitnya dikulum dan disedot sedot mulut ulat itu dan liang vagina
istriku dijejali tubuh ulat yang berbulu seperti duri dan bergurat di tubuh
ulat itu.
Pantat istriku menungging nungging dan kedua tangan istriku ke belakang
memegang kencang pinggul Mbah Himan yang menggesek gesekkan selangkangannya ke
pantat istriku.
“Ngngnghhhhhh ?.. mbaaaaahhh ?..zzzzzzzz eeeeeccchhhhhhh ? enaaaaaaaak ?..
xxzzzz ? heeeh ? mmmmmpppffzzzzz ?..” istriku mendesis desis tak karuan, sekali
kali gerakan pinggulnya maju mundur dengan cepatnya.
“Akuuuuuuu nggaaaak heh heh keluuuaaaaaaaaaaaaar ?? ngngngngngng ?..”istriku
mengerang saat orgasme ketiganya dan tubuh istriku terhuyung ke depan dan
tersungkur di lantai, sedangkan kedua kakinya menekuk kedua lututnya menopang
tubuhnya yang bersimba peluh di lantai, sehingga posisi istriku menungging.
Istriku benar-benar tak kuasa karena baru kali ini istriku orgasme lebih dari
dua kali dan kulihat Mbah Himan yang menopang tubuh istriku mengikuti arah
tubuh istriku tersungkur di belakang tubuh istriku dan melihat istriku
menungging,
Mbah Himan langsung membuka kedua bulatan pantat bahenol istriku sehingga anus
istriku terlihat. Mbah Himan semakin membuka pantat istriku dan anus istriku
pun terbuka dan tanpa jijik Mbah Himan menjilati anus istriku yang membuat
tubuh istriku berkelejot dan tersentak,
“Mbaaaah jangaaaaaan anuuuusskuuuuu ?..heeeeghghgh ?..oooh .. oooh ? enaaaaak
?..zzzzzzccccchh ??.” istriku mengerang erang tak karuan tubuhnya seolah
menggigil dan pantat istriku seolah disengat oleh listrik ribuan volt
goyangannya menggetarkan pantat bahenolnya.
“Uuuuuummmpppppffffzzzz ??”istriku melenguh saat Mbah Himan menjulurkan
lidahnya menembus masuk lubang anus istriku dan kepala Mbah Himan maju mundur
mengeluar masukkan lidahnya yang panjang ke dalam anus istriku.
Erangan istriku semakin kencang dan tubuh nya bergetar hebat menerima
rangsangan di lubang anusnya, kelentit dan liang vaginanya bersamaan, sehingga
desisan istriku seolah seperti orang yang menangis tersedu sedu merasakan
nikmatnya rangsangan Mbah Himan dan ulat yang menyumpal liang vaginanya.
“Ngngngngccchhhhhhhheeehhhhhhhhh ???”istriku mengigit bibirnya matanya terpejam
dan kedua tangannya tergenggam erat dan “Wwwwwuuuuooooooooogggghhhhhh
??..’istriku mengerang dan pantat bahenolnya tersentak sentak saat mencapai
orgasmenya yang ke empat dan tubuh istriku tengkurap dan tersungkur di lantai.
Hanya pantat bahenol istriku yang sekali kali bergetar hebat dan tubunya tak
kuasa bergerak dan nafas istriku masih memburu, kedua matanya tertutup,
mulutnya masih mendesis desis lemah menikmati kenikmatan baru dimana ketiga
serangan birahi di daerah paling sensitif istriku di serang dengan gencarnya.
Tiba tiba Mbah Himan memelorotkan celana pendek komprang hitamnya dan
tersembullah batang kemaluannya yang sudah menegang kaku sebesar lampu TL 40
watt dan mempunyai ujung seperti jamur besar itupun di pegang oleh tangan
kanannya dan menarik kedua pangkal paha depan istriku.
Sehingga istriku menungging kembali dan kedua tangannya kembali membuka kedua
bulatan pantat bahenol istriku sehingga lubang anus istriku menganga kembali
dan Mbah Himan meludahi lubang anus istriku dan lidahnya menjulur lagi
menerobos masuk ke lubang anus istriku.
Mbah Himan terus meludahi dan mengeluar masukkan lidahnya hingga benar-benar
penuh ludah Mbah Himan. Mbah Himan memegang batang kemaluannya kembali dan
“Zzzzzzaaaaangaaaaaaan mbbbaaaaahhh aaammmpppfffuuunn heeeeegghhhhhh ?”desis
istriku lemah saat Mbah Himan dengan tenaganya yang masih greng itu menekan
kepala jamur penisnya ke lubang anus
Istriku mengerang dan mengernyitkan dahinya dan “Mmmmmpppfpff ??.” pantat
istriku bergetar lagi saat ulat itu mulai merangsang kelentit dan liang vagina
istriku dan “Heeeeeeccccccgggghhhh ??”istriku melenguh saat kepala jamur batang
kemaluan Mbah Himan perlahan tapi pasti melesak ke lubang anus istriku.
“Amppuuuuuucccccchhhhhh ?.ampuuuuuun mbaaaaaah saaaakkkiiiii eeeeeeeh ?..
“pantat istriku bergetar lagi, rupanya setiap Mbah Himan menekan penisnya ke
lubang anus istriku, ulat yang menyumpal di liang vagina istriku bergetar dan
mulut ulat itu menyedot kelentit istriku bersaamaan sehingga batang kemaluan
Mbah Himan semakin lama semakin dalam di lubang anus istriku.
Begitu batang kemaluan Mbah Himan masuk seluruhnya di lubang anus istriku, Mbah
Himan pun mulai menarik kembali dan memasukkan kembali batang kemaluannya di
dalam lubang anus istriku dan suara “slep slep slep” semakin lama semakin cepat
terdengar dan tubuh istriku kedepan ke belakang mengikuti genjotan pantat Mbah
Himan mengeluar masukkan batang kemaluannya di lubang dubur istriku.
“Mbbbbbaaaaah akuuuuuu ??.” rintih istriku
“Akuuuu jugaaaa jeng Yatiiiiii ??.” erang Mbah Himan semakin cepat menggenjot
batang kemaluannya di lubang vagina istriku
”istriku mengerang lirih dan Mbah Himan menghujam batang kemaluannya dalam
dalam ke lubang anus istriku yang mengalami orgasme ke lima dan tangan Mbah
Himan menarik pangkal paha istriku hingga pantat Mbah Himan menyodok nyodok
pantat bahenol istriku karena air manimya muncrat di dalam anus istriku dan
bunyi “preeeet preeeet” seperti orang buang angin terdengar dari lubang anus
istriku dan rupanya air mani Mbah Himan keluar dari tekanan lubang anus istriku
yang tersumpal oleh batang kemaluan Mbah Himan yang cukup besar itu.
Mereka kemudian menggelepar dan tersungkur bersamaan tubuh tua renta itu
menindih tubuh sintal istriku yang benar benar lunglai melayani lelaki tua itu.
Keduanya pun tertidur karena kelelahan.
Sekitar pukul tujuh malam, istriku terbangun dan langsung mandi keramas.
Istriku mengenakan stelan blaser dan rok span coklat muda malam itu dan kulihat
istriku tanpa mengenakan BH dan celana dalamnya berhias diantara dua ranjang
berdiri di depan cermin.
Mbah Himan tak lama kemudian bangun dan mandi. Begitu istriku selesai berhias,
Mbah Himan pun selesai mandinya tanpa menggunakan apapun sehingga batang
kemaluannya yang sebesar lampu TL 40 watt dan ujungnya yang seperti jamur besar
itu sudah menegang kaku.
Mbah Himan mendekati istriku dari belakang dan memeluk tubuh istriku, tangan
kirinya langsung meremas payudara kiri istriku, sedang tangan kanan Mbah Himan
langsung menelusuri perut istriku dan kemudian menyingkap rok span istriku
bagian depan dan menyusupkan tangan kanannya menggerayangi selangkangan
istriku.
Tak lama kemudian bunyi kecepak “cek cek cek” di selangkangan istriku pun
terdengar dan istriku mulai mendesis desis
“Heeeeh heeeh heeeeh mbaaaaah ???” Pantat bahenol istriku pun mulai menungging
nungging dan tangan kiri Mbah Himan membuka resleting rok span istriku dan
menariknya ke atas, kedua kaki istriku semakin terkangkang karena tangan kanan
Mbah Himan semakin gencar mengocok dan mengelus bibir vagina istriku yang
semakin basah yang menimbulkan suara kecepak yang semakin keras di selangkangan
nya.
Tangan kiri Mbah Himan mendorong tubuh istriku ke depan sehingga tubuhnya
bertumpu di meja rias dan punggung istriku sejajar dengan kepalanya yang
mendekati cermin meja rias.
Mbah Himan kemudian memegang pangkal batang kemaluannya yang menegang kaku dan
dari belakang mengarahkan ujung batang kemaluannya yang seperti jamur ke liang
vagina istriku dan rintihan istriku pun terdengar
“Mbaaaaah jaaaanggggggg ?. uuuppppppffff besaaaar mbaaaaah oooooh maaas ?.
akuuu disetubuhi mbaaah ?.ooooh maaass mekaaaar membesaaaaar hheghghghgh
sesaaak liang kuuuu maaaaas ??.ooooh menjuluuuuur ke dalam liaaangkuuu eeeeh eh
eh eh akuuu ngaaaak kuaaaat maaaas akuuu keluaaaaaarrr ??..ngngngngngngngng
?..”istriku mengerang dengan hebatnya,pantat bahenolnya tersentak sentak
sehingga batang kemaluan Mbah Himan secara otomatis amblas seluruhnya ke dalam
liang vagina istriku.
“Mmmmmppppfffffff kok membesssaaaaar ?.. oooooh ?.. semakiiin dalaaaaam maaaas
?..maaaas hheeeeghhh ?. mekaaaaaar ?.. ffffff ?. akuuuu mmmmmmngngngngngngngng
??.”istriku kembali mencapai orgasmenya ke dua malam itu atau ke tujuh sejak
siang tadi disetubuhi Mbah Himan.
Tubuh istriku limbung dan Mbah Himan memeluk istriku yang sempoyongan karena
lutut istriku tak kuat menahan berat tubuhnya sendiri karena tenaga istriku
terkuras melayani nafsu syahwat lelaki tua itu yang terus mengenjot menyetubuhi
istriku tanpa ampun.
Tubuh istriku pun terjatuh di ranjangku dan posisi kakinya di kepalaku sehingga
terlihat jelas batang kemaluan Mbah Himan tengah menyumpal liang vagina istriku
yang tertelungkup.
“Mbaaaaah aku diboooooooor ???” rintih istriku dan kulihat Mbah Himan tanpa
mengenjot pantatnya, batang kemaluannya terlihat dengan jelas membesar mengecil
dan rupanya memanjang memendek seperti mata bor melubangi kayu.
“Mbaaaaaah akuuuuu keluaaaaar lagiiiiiiii ??”rintih istriku mencapai orgasme
yang ketiga malam itu dan batang kemaluan Mbah Himan terus mengebor liang
vagina istriku, dan istriku merintih berkali kali. Selanjutnya istriku terus
menerus mengerang dan orgasme ke 4 kalinya, Mbah Himan menyetubuhi istriku
sampai pagi dan entah berapa kali istriku mengalami orgasme, sehingga keesokkan
paginya istriku sulit berjalan, kata istriku bibir vaginanya membengkak, hingga
dengan terpaksa istriku tak memakai celana dalamnya pada hari ke dua seminar
itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar